Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
HARI pertama dan kedua masuk sekolah, jalan-jalan di Kota Depok Jawa Barat macet. Kemacetan karena banyak orang tua mengantar anak mereka menggunakan kendaraan roda empat dan diparkirkan di bahu jalan.
Kemacetan antara lain terjadi di Jalan Raya Bogor di depan SDN Cisalak 1, 2. Depan SDN Cisalak 3 Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya. Depan SDN Sukmajaya 1 Jalan Tole Iskandar Kelurahan Abadi Jaya Kecamatan Sukmajaya.
Baca juga: Uji Coba Sukses, Dishub DKI Permanenkan Rekayasa Lalin Bundaran HI
Kemacetan pada titik ruas jalan ini karena jalan dekat dengan sekolah. Banyak orang tua mengantarkan anak-anaknya menggunakan kendaraan roda empat parkir sembarangan. Penyebab lainnya, kurangnya jumlah petugas lalu lintas untuk mengatur jalannya lalu lintas.
Kemacetan di Jalan Raya Bogor, depan SDN Cisalak 1, 2 diperparah oleh menumpuknya jumlah kendaraan Dinas iaPekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) di pinggiran jalan. Sedangkan kemacetan di Jalan Raya Bogor depan SDN Cisalak 3 diperparah oleh angkutan antar jemput anak sekolah dan pedagang kaki lima yang berjualan di depan Pasar Cisalak.
Dampaknya membuat penumpang angkutan umum mengalami kerugian, salah satunya yakni rugi waktu karena kendaraan yang dinaiki berjalan dengan kecepatan yang sangat rendah.
Marisi salah satu pengguna jalan, menyampaikan dirinya tidak jarang mengalami keterlambatan kerja saat mengalami kemacetan.
“Tiap hari macet begini mas, bahkan sering terlambat kerja kalau sudah macet begini” keluhnya Selasa (19/7).
Dirinya juga menambahkan penyebab dari kemacetan tersebut diantaranya kendaraan pribadi roda empat parkir di depan SDN Cisalak 1, 2 dan di depan Kantor Dinas PUPR serta DLHK.
Kemudian, banyaknya angkutan umum yang melintas tanpa pengaturan sehingga para angkutan umum menurunkan dan menaikan penumpang dengan sesuka hati. Bahkan mereka menaikan dan menurunkan penumpang di tengah jalan sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.
“Penyebab macet itu mas, para pengantar anak ke sekolah menggunakan roda empat dan parkir sembarangan. Kemudian angkot yang semaunya menaikan dan menurunkan penumpang di tangah jalan. Kalau saja mereka minggir sedikit kan ngak terlalu semrawut, ”tambahnya.
Sopir kendaraan angkutan umum juga mengaku dirugikan. Diakui Ferdinan pengemudi angkot nomor 41 jurusan Terminal Kampung Rambutan-Cibinong dalam dua hari masuk sekolah membuat dirinya merugi akibat pemborosan energi, karena angkutan umum yang diawakinya melaju dengan kecepatan rendah. " Kendaraan saya boros bahan bakar, " katanya.
Marisi maupun Ferdinan mengaharapkan adanya peran aktif dari SKPD ataupun pihak yang berwenang dalam mengaturan lalu lintas dan angkutan umum dapat sebisa mungkin mengatur ketertiban berlalu lintas, sehingga dapat memperkecil ruang kemacetan yang ada.
“Kami berharap adanya peran aktif pihak Dinas Perhubungan Kota Depok dan pihak yang berwenang dalam pengaturan lalu lintas agar dapat meminimalisir kemacetan, ”harap keduanya
Terkait keluhan ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Depok Marbudiantono mengatakan akan menempatkan personel di titik-titik macet di Jalan Raya Bogor dan Tole Iskandar. " Anggota kita tempatkan untuk mengatur/melancarkan lalu lintas, " katanya (OL-6)
Kemen PPPA menegaskan akan mengawal kasus ini hingga anak korban mendapatkan keadilan yang semestinya.
Nilai rapor dimanipulasi pihak sekolah agar masuk ke delapan sekolah menengah atas (SMA) negeri di Depok
Dinas Pendidikan Kota Depok menyebut izin tempat penitipan anak atau daycare Wensen School Indonesia hanya sebagai penyelenggara Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
MI, pemilik sebuah daycare bernama WSI, telah dilaporkan ke Polres Metro Depok dengan dugaan melakukan kekerasan terhadap balita berusia 2 tahun.
Nama Meita Irianti mendadak menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen setelah muncul dugaan bahwa ia melakukan penganiayaan
KPAI meminta UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Depok segera memberikan pendampingan psikologis kepada anak.
Catatan UNESCO 58 juta anak di seluruh dunia tidak mengenyam bangku pendidikan.
Sekolah Citra Kasih, Citra Garden Jakarta menggelar kegiatan open house
Sebelum ambruk, kondisi bangunan ruang kelas di sekolah itu memang sudah rusak
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
Muhammadiyah belum membentuk perusahaan baru untuk mengelola usaha tambang yang akan diberikan pemerintah.
SEKOLAH Demokrasi dan INDEF School of Political Economy merupakan momen spesial karena menggabungkan lembaga pemikir, akademisi, dan forum jurnalis di Indonesia dan Belanda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved