Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

DPRD: Warga DKI Pilih Kendaraan Pribadi Antisipasi Covid-19

Insi Nantika Jelita
10/6/2020 11:50
DPRD: Warga DKI Pilih Kendaraan Pribadi Antisipasi Covid-19
Kondisi lalu lintas di jalan Sudirman pada 5 Juni 2020(MI/Ramdani)

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjutak menilai saat ini banyak ruas jalan di Ibu Kota yang macet. Hal ini seiring dengan pelonggaran aktivitas yang diizinkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Pada Senin (8/6) lalu, perkantoran sudah mulai dibuka kembali selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Menurut Gilbert, kepadatan lalu lintas yang terjadi disebabkan banyak warga yang lebih memilih naik kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum.

"Apa yang beda sekarang adalah suasana covid-19 mendorong masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi karena suasana berjubel di halte dan stasiun kereta api. Itu berisiko akan penularan dan juga sebagian takut terlambat kerja," ujar Gilbert dalam keterangan resminya, Rabu (10/6).

Sebelum diputuskan PSBB Transisi, ia menyebut warga Jakarta sudah sulit menahan diri untuk tidak keluar rumah.

"Apalagi setelah keluar kebijakan transisi dan masyarakat tidak mengindahkannya. Sekarang ditemui kemacetan di mana-mana seperti semula. Kendaraan pribadi dianggap lebih aman dan dampaknya jumlah kendaraan pribadi lebih banyak yang berseliweran," tutur Anggota Komisi B DPRD DKI.

Sebelumnya, Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Syafrudin juga mengungkapkan hal yang serupa. Dengan adanya pembatasan jumlah penumpang di tiap transportasi umum menyebabkan warga akan beralih ke kendaraan pribadi.

"Saat ini angkutan umum seperti KRL, MRT, dan busway batasi penumpang. Otomatis warga banyak yang tidak terangkut. Banyak yang lari ke kendaraan pribadi. Ini yang bikin jalan di Jakarta makin macet. Rata-rata kecepatan kendaraan hanya 40-50 km/jam," kata Syafrudin, kemarin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya