Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
TUMOR ganas indung telur (kanker ovarium) adalah keganasan yang berasal dari indung telur, selanjutnya disebut dengan kanker ovarium. Sampai saat ini kanker ovarium dikenal sebagai silent killer (pembunuh tak kentara) karena tidak ada gejala dan deteksi dini. Perubahan dari indung telur normal sampai menjadi kanker bisa berjalan dalam waktu singkat dan tidak bisa diprediksi.
Baik di negara maju maupun negara berkembang, kanker ovarium sebagian besar terdeteksi pada stadium lanjut. "Sampai saat ini tidak ada deteksi dini kanker ovarium. Pemeriksaan yang ada, mulai USG, CT scan, MRI, tumor marker dan sebagainya hanya bisa menentukan kondisi saat pemeriksaan. Tetapi pemeriksaan ini tidak bisa memperkiran keadaan 1-2 tahun ke depan, atau bahkan beberapa bulan ke depan," jelas DR. Dr. Brahmana Askandar, SpOG, SubSp.Ok, Dokter Spesialis Obestetri dan Ginekologi, Ketua IDI Cabang Surabaya
Bagaimana dengan kanker ovarium pada usia muda? Hal ini selalu menjadi tanda tanya, mengingat kanker berasal dari organ ovarium yang fungsinya untuk reproduksi.
Baca juga : Kanker, PR Lama yang Belum Terselesaikan
Untungnya kanker ovarium yang terjadi pada usia muda, utamanya dibawah usia 30 tahun, merupakan jenis germ cell, yang prognosisnya lebih baik daripada jenis epitel (90% persen kanker ovarium adalah tipe epitel).
Kejadian kanker ovarium tipe germ cell, puncaknya pada usia 15-19 tahun, yaitu saat usia-usia sekolah. Namun demikian tidak perlu kuatir berlebihan, oleh karena angka kejadian kanker indung telur secara umum berkisar 1 dari 200.000 perempuan, dan 15-20% nya adalah tipe germ cell, dan dari figur ini hanya 3% dari semua tipe germ cell adalah kanker ganas.
Menurut dr Brahmana, kanker ovarium tipe germ cell mempunyai prognosis yang baik oleh karena sebagian besar terdiagnosis pada stadium dini. Selain itu, kanker tipe ini sangat sensitif terhadap kemoterapi dibanding tipe kanker ovarium yang lain
Baca juga : Risiko Kanker Ovarium Masih Ada Meski Rahim Diangkat
Operasi pada kanker ovarium tipe germ cell bersifat konservatif, dengan selalu berusaha mempertahankan indung telur yang sehat dan rahim. "Operasi ini tidak mengangkat semua organ reproduksi sehingga masih memungkinkan untuk memiliki keturunan di kemudian hari," kata dia.
Pascaoperasi, sebagian besar kanker ovarium tipe germ cell memerlukan kemoterapi 3-4 seri. Hanya sebagian kecil tidak memerlukan kemoterapi pasca operasi. Dokter akan mengevaluasi hasil pemeriksaan patologi (pemeriksaan sel) pada ovarium yang diangkat, untuk menentukan perlu tidaknya diberikan kemoterapi pasca operasi.
Mengapa diberikan kemoterapi, padahal penyakitnya sudah diangkat? "Pertanyaan ini selalu muncul dalam benak pasien. Kemoterapi yang diberikan pasca operasi bertujuan membasmi sel kanker yang mikroskopis, alias mensterilkan, oleh karena yang diangkat adalah yang kasat mata, yang tidak kasat mata, tugas kemoterapi untuk membasmi," jelasnya.
Baca juga : Penderita Kanker Payudara Perlu Dapat Dukungan Moral
"Pascapemberian kemoterapi dan dinyatakan sembuh, 85% penderita kanker ovarium tipe germ cell bisa hamil dan melahirkan bayi," kata dr Brahmana.
Setelah dinyatakan sembuh, penderita kanker ovarium harus tetap harus melakukan kontrol rutin untuk memantau risiko kekambuhan, kontrol tiap 3 bulan sekali selama 2 tahun dan selanjutnya tiap 6 bulan sekali sampai tahun ke-5.
Harapan hidup (prognosis) kanker digambarkan dalan angka ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival rate). Pada kanker ovarium tipe germ cell, angka ketahanan hidup 5 tahun pada stadium I sekitar 97% bahkan pada stadium lanjut, angka ketahanan hidupnya masih berkisar 71%. Sampai saat ini tidak ada pencegahan dan metode deteksi dini untuk kanker ovarium. (H-2)
Pada tahun 2020, di Indonesia tercatat 396.914 kasus kanker, dengan 234.511 kematian. Artinya, tingkat kematiannya sangat tinggi, yaitu 59,08%.
Pada pengangkatan rahim parsial atau total, indung telur belum tentu diangkat.
Kanker ovarium atau kanker indung telur adalah kanker ketiga tersering pada perempuan Indonesia
60-70 persen pasien kanker payudara datang ke rumah sakit dan terdiagnosis sudah dalam kondisi akhir yakni stadium 3 dan 4.
Pengobatan osimertinib terbukti mengurangi separuh risiko kematian akibat jenis kanker paru-paru tertentu, bila diminum setiap hari setelah operasi pengangkatan tumor.
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Umumnya tomat ini biasa dijadikan lalap atau bisa juga dibuat jus hingga salad. Namun dari semua cara tersebut tomat memiliiki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Ada kekhawatiran tentang radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel dan dampaknya terhadap kesehatan. Berikut daftar ponsel dengan radiasi paling tinggi
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved