Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEBANYAK empat perempuan muda menceritakan peran sentral mereka di daerah masing-masing terkait isu-isu yang memengaruhi kehidupan mereka, salah satunya krisis iklim.
Cerita empat perempuan ini disampaikan dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang digelar di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (7/6). Kegiatan ini dihadiri jajaran DLKH dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi kaum muda lainnya, dan juga membantu mereka dalam mengembangkan jaringan yang lebih luas serta mendapatkan dukungan untuk keberlanjutan aksi-aksi iklim di daerahnya.
Baca juga : Kelola Sampah Kawasan, BSD City Raih Award4Change Circular Township Award
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan. "Memang daerah saya kekeringan dan kekurangan air sehingga saya memilih aksi saya menanam pohon di daerah yang memang masih minim sekali pohon, kata Karmelia.
Seperti Karmelia, Helda dari Lembata juga melakukan penanaman pohon di wilayah yang mengalami kekeringan. Aksi penanama pohon yang dilakukan Helda mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat."Lembata mengalami kekeringan karena hanya sedikit pohon, sehingga saya melakukan penanaman pohon," ujarnya.
Humanitarian and Resilience Program Manager, Plan Indonesia, Ida Ngurah mengatakan, Plan bekerja untuk pemenuhan hak-hak anak dan kaum muda serta mendukung kesetaraan perempuan, termasuk di empat kabupaten tersebut.
Baca juga : Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bakul Budaya FIB UI Gelar Sedekah Hutan
Menurutnya, Kaum Muda Tangguh Krisis Iklim menjadi salah satu fokus program tematik Plan Indonesia dengan tujuan untuk memberdayakan kaum muda dalam memimpin dan melaksanakan aksi iklim bersama kelompok dan komunitas di sekitar mereka.
Harapannya, lanjut Dia, para kaum muda dapat memimpin ketangguhan kelompok dan komunitas terhadap goncangan dan tekanan (shocksand stresses) akibat perubahan iklim.NTT, yang menjadi salah satu provinsi pelaksanaan program tematik Kaum Muda Tangguh Krisis Iklim tersebut.
Menurutnya, Kerjasama Plan Indonesia dengan kaum muda di di beberapa kabupaten di NTT mendorong mereka dalam menciptakan inovasi terkait krisis iklim.
Baca juga : Hadapi Perubahan Iklim, Presiden Tanam Pohon Bersama Masyarakat
Salah satunya adalah konservasi mata air berbasis alam (Nature-Based Solution/NBS) di Timor Tengah Selatan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya mata air yang turut melibatkan kaum muda.
Kepala Dinas LHK NTT Ondy Christian Siagian mendukung aksi yang dilakukan para perempuan muda tersebut. Menurutnya, krisis iklim, krisis
pangan dan krisis energi tidak boleh disuarakan lewat kegiatan sosialisasi saja, tetapi harus melalui aksi nyata tersebut.
"Tidak usah aksi-aksi yang besar-besaran dan mendatangkan biaya yang besar, kita mulai aksi dari rumah kita jauh lebih berharga. Kita
informasikan ke tetangga-kita apa yang kita lakukan itu," kata Siagian. (H-2)
Terdapat perbedaan pendekatan bagaimana mencapai pertanian berkelanjutan di tingkat global dan nasional.
DLH Kota Tangerang juga melaunching mobil pengawasan penegakan hukum (Wasgakkum) yang merupakan salah satu bentuk keseriusan Pemkot Tangerang memantau upaya menjaga lingkungan
Peluncuran mobil wasgakum merupakan keseriusan Pemkot Tangerang dalam upaya pemantauan pelaku usaha melakukan implementasi perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Dengan tema “Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan”, Kota Makassar sangat konsen memperhatikan kondisi iklim yang berpengaruh terhadap lingkungan.
Sebanyak 139 kg sampah berhasil dikumpulkan dari pinggir dan sepanjang susur sungai sejauh 5 km.
Menurut Kementan tidak ada cara lain menghindari krisisi pangan selain mengebut program pompanisasi dan oplah.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Suhu baru tertinggi yang tercatat sebesar 17,09 derajat Celcius, sedikit melampaui rekor sebelumnya sebesar 17,08 derajat Celcius yang terjadi pada 6 Juli 2023.
Untuk menghadapi tantangan ini, dibutuhkan generasi muda yang peduli pada lingkungan dan memiliki pengetahuan serta keahlian membangun masa depan berkelanjutan.
Langkah nyata ini juga sebagai bentuk dukungan BMKG untuk memberikan data yang lebih akurat dalam mewujudkan target Net Zero Emission tahun 2060.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved