Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER spesialis onkologi radiasi RSUD Dr Moewardi, Hendrik, mengatakan masyarakat perlu melakukan deteksi dini kanker atau tumor yang menyerang tubuh mereka.
"Saat ini diperkirakan lebih dari 200 ribu pada pasien kanker yang ada di Indonesia. Semakin lama diprediksi semakin meningkat seiring dengan adanya peningkatan sarana diagnostik yang kita miliki. Di sisi lain juga ada peningkatan zat polutan di lingkungan kita, pertambahan populasi penduduk yang semakin lama semakin meningkat. Untuk itu, sangat diperlukan penyuluhan, penanganan penyakit kanker ini, terutama pemberian radioterapi," ujar Hendrik dalam diskusi Kenali Manfaat dan Efek Samping Radioterapi di kanal Youtube RSUD Dr Moewardi.
Hendrik menuturkan sebagian besar pasien pengidap kanker sangat dianjurkan untuk melakukan terapi radiasi. Sel tubuh manusia diyakini bisa pulih dengan cepat dengan melakukan radioterapi.
Baca juga : 11 Gejala Umum Kanker yang Perlu Diwaspadai
Biasanya tujuan radioterapi itu menghancurkan sel kanker, baik secara langsung seperti pemutusan rantai DNA maupun secara tidak langsung, yaitu menerima bantuan sel-sel radang yang ada di tubuh kita untuk ikut membantu menghancurkan sel kanker tersebut.
"Radioterapi itu bermanfaat, selain untuk menghancurkan sel kanker dengan maksimal, meningkatkan kesintasan dan ketahanan hidup pasien. Memberikan variasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien yang berhubungan dengan keluhan kanker atau yang dirasakan," jelas Hendrik.
Meski fokus pemberian radioterapi untuk memusnahkan sel kanker, Hendrik menyebut radioterapi juga bisa digunakan untuk mengatasi penyakit nonkanker seperti tumor, tiroid, dan kelainan darah.
Baca juga : Waspadai Kekambuhan Kanker Payudara, Faktor Risiko, dan Gejala Awal Kedua
Pasien dengan stadium awal sangat dianjurkan untuk melakukan terapi tersebut. Begitu pula dengan stadium lanjut. "Untuk stadium lanjut pemberian radioterapi untuk mengurangi gejala penyakit pasien," imbuh dia.
Radioterapi bekerja dengan cara merusak DNA yang mengatur pembelahan diri sel kanker sehingga sel tidak lagi bisa berkembang atau, dengan kata lain, mati. Namun, karena proses radioterapi biasanya dilakukan dalam dosis yang tinggi (itu bertujuan mematikan sel kanker), sel-sel normal yang ada pada area sekitar terkadang juga ikut rusak.
"Efek samping yang didapat dari pemberian radioterapi ada dua, yaitu efek stokastik dan efek deterministik. Efek stokastik ini adalah efek samping dari pemberian radioterapi yang bersifat menahun atau kronis," kata Hendri.
Baca juga : Primaya Hospital Tangerang Hadirkan Teknologi Terkini di Fasilitas Radiologi Terbaru
Sementara itu, efek deterministik merupakan efek pemberian radiasi yang bersifat akut atau subakut, biasanya terlihat oleh mata. Efek itu terlihat bergantung pada ambang pemberian dosis dari radioterapi. Efek itu akan terlihat pada kulit seperti kemerahan, kehitaman, ada rasa nyeri, terjadi borok atau ulkus, kelemahan pada otot seperti nyeri otot, mual, muntah, dan diare.
Pasien dengan penyakit kanker diharapkan dapat mempertimbangkan dengan baik untuk mengambil tindakan radioterapi. Dokter spesialis onkologi radiasi RSUD Dr Moewardi, Rita Budianti, juga mengingatkan agar pasien mempersiapkan dengan baik apabila memutuskan untuk melakukan terapi radiasi tersebut.
"Karena radioterapi tidak ada rawat inap, terutama pasien BPJS Kesehatan, kita semua rawat jalan. Karena itu, pasien harus memastikan kondisi kesehatannya dan mengambil penegakan stadium terlebih dahulu," ujar Rita. (H-2)
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Umumnya tomat ini biasa dijadikan lalap atau bisa juga dibuat jus hingga salad. Namun dari semua cara tersebut tomat memiliiki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Ada kekhawatiran tentang radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel dan dampaknya terhadap kesehatan. Berikut daftar ponsel dengan radiasi paling tinggi
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Pascapemberian kemoterapi dan dinyatakan sembuh, 85% penderita kanker ovarium tipe germ cell bisa hamil dan melahirkan bayi.
Radioterapi merupakan salah satu terapi utama dalam pengobatan kanker. Teknologinya yang terus berkembang membuat hasil terapi lebih optimal.
Radioterapi merupakan salah satu metode pengobatan kanker yang umum digunakan, namun masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman yang salah atau mitos terkait prosedur ini.
Akupunktur dapat berperan dalam terapi paliatif kanker untuk mengatasi nyeri dan mengurangi berbagai gejala serta efek samping yang timbul akibat pengobatan kanker.
Menkes meyakini pembangunan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka oleh PT Kalbe Farma ini turutmenggalakkan pencegahan dan deteksi dini kanker.
Berdasarkan data dari Globocan pada 2020, tercatat ada 68.858 kasus di Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 22.000 jiwa akibat kanker payudara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved