Kamala Harris Meluncurkan Kampanye Presidennya di Georgia

KAMALA Harris membawa kampanye presidennya yang baru diluncurkan ke Georgia, sebuah negara bagian yang kini dipandang beberapa Demokrat sebagai peluang dalam pemilihan yang ketat. 

Wakil Presiden tersebut mengadakan rally kampanye yang dimeriahkan penampilan bintang pop Megan Thee Stallion dan rapper/singer Quavo di Atlanta, Selasa. Senator Demokrat Jon Ossoff dan Raphael Warnock juga hadir.

Kemungkinan kemenangan Demokrat di negara bagian yang menjadi medan tempur ini dulunya dianggap kecil, tetapi beberapa analis kini percaya wajah baru di puncak tiket dan dorongan energi segar dapat mengubah segalanya. Harris menggantikan Biden sebagai calon presiden Demokrat setelah presiden mengumumkan penarikannya dari perlombaan.

Baca juga : Joe Biden Mengundurkan Diri dari Pencalonan Pilpres AS, Dukung Kamala Harris

Amy Morton, CEO dari firma konsultasi Southern Majority yang berbasis di Georgia, mengatakan kepada BBC bahwa perubahan ini "benar-benar mengubah lanskap Georgia." Harris, saat berbicara di depan kerumunan di Atlanta, menyatakan momentum dalam perlombaan ini sedang bergeser dan menggambarkan kampanyenya sebagai underdog, namun menekankan Biden berhasil memenangkan negara bagian ini pada 2020.

Negara bagian swing seperti Georgia, yang dimenangkan Biden dengan margin yang sangat tipis pada 2020, sangat diperebutkan karena bisa condong ke Republik atau Demokrat dan memainkan peran penting dalam pemilihan presiden. 

Republik berharap dapat merebut kembali negara bagian ini. Donald Trump juga akan berkampanye di Atlanta pada hari Sabtu, di tempat yang sama dengan Harris, untuk mengukuhkan dukungannya di negara bagian swing ini.

Baca juga : Ini Surat Kamala Harris Atas Dukungan Joe Biden

Kongresman Hank Jackson, seorang Demokrat Georgia, mengatakan kepada BBC News, "ledakan antusiasme telah terlepas" sejak Harris naik sebagai calon, menambahkan bahwa dia telah "mengaktifkan... semua demografi" di negara bagian tersebut. Demokrat di Georgia sangat bergantung pada tingkat partisipasi yang kuat di kalangan pemilih kulit hitam, negara bagian dengan salah satu populasi Afrika Amerika tertinggi di negara ini.

Polling menunjukkan negara bagian ini mulai menjauh dari Biden, kata Profesor Charles Bullock dari University of Georgia kepada BBC News. Harris telah menempatkan Georgia dalam "daftar pantauannya", dan dia telah melakukan lebih dari selusin kunjungan ke negara bagian tersebut.

Dalam memo strategi kampanye, ketua kampanye Harris Jen O'Malley Dillon mencantumkan Georgia sebagai salah satu dari beberapa negara bagian Sun Belt - serta North Carolina, Arizona, dan Nevada - tempat kampanye berencana memfokuskan upayanya menjelang November. 

Baca juga : Para Kandidat Pengganti Joe Biden Sebagai Calon Presiden Partai Demokrat

Sebelum Biden mundur dari perlombaan, Morton, seorang konsultan politik Demokrat di Georgia, mengungkapkan kekhawatiran tentang partisipasi pemilih, menemukan banyak orang di Georgia kurang terlibat dibandingkan ketika mereka memecahkan rekor pada 2020. Namun, sekarang "itu benar-benar berubah", katanya.

Morton juga melihat peningkatan dalam pendaftaran relawan dan keterlibatan media sosial untuk kandidat di bawahnya sejak Harris masuk ke perlombaan. Ia berpendapat bahwa margin kemenangan untuk Demokrat di Georgia akan terus meningkat, khususnya di antara pemilih Georgia. Namun, masih ada dukungan kuat untuk Trump di negara bagian tersebut. Georgia dianggap sebagai "negara bagian Trump," kata Marjorie Taylor Greene, seorang kongreswoman Republik dari negara bagian tersebut.

Harris juga menghadapi serangan terkait penanganan krisis di perbatasan selatan sebagai wakil presiden. Meski Georgia jauh dari lokasi tersebut, pembunuhan Laken Riley, seorang mahasiswa perawatan berusia 22 tahun yang diduga dibunuh oleh seorang Venezuela yang memasuki AS secara ilegal, membuat masalah imigrasi semakin penting bagi pemilih Georgia.

Baca juga : Kamala Harris: Dari Wakil Presiden ke Puncak Tiket Demokrat

Pada hari Selasa, Harris merespons serangan dengan menyatakan akan menghidupkan kembali RUU keamanan perbatasan yang dibantu Trump hancurkan, dan menandatanganinya menjadi undang-undang. Ia juga menonjolkan pengalamannya sebagai jaksa dan terbaik untuk melawan Trump. "Saya tahu tipe Donald Trump," katanya saat kerumunan bersorak "kunci dia." "Saya akan dengan bangga membandingkan rekam jejak saya dengan miliknya setiap hari," tambahnya.

Bullock mengatakan Trump harus berhati-hati dengan pesannya kepada pemilih Georgia. Serangan pribadi terhadap Harris - dan bukan kebijakannya - dapat mengasingkan pemilih wanita yang merasa tersinggung. Sekutu Trump juga menyerang latar belakang Harris, mengklaim dia adalah "karyawan DEI (keragaman, kesetaraan, dan inklusi)". 

Harris juga bisa mendapatkan dukungan di negara bagian tersebut dengan menarik perhatian kelompok pemilih Republik arus utama yang kurang terpengaruh oleh Trump. (BBC/Z-3)