Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SERANGAN udara Israel yang menyebabkan kebakaran besar di area tenda pengungsi di Rafah telah menewaskan 45 orang. Para pemimpin dunia mengecam kebiadaban ini yang membuat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu panik dan menyatakan akan mengusutnya.
Pengeboman yang menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyasar militan senior Hamas dalam serangan presisi namun memicu kebakaran. Akibatnya 45 pengungsi tewas, termasuk yang sedang dalam perawatan rumah sakit lapangan yang dikelola Komite Palang Merah Internasional.
Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan sekitar setengah dari korban tewas adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia. Netanyahu mengatakan di parlemen menilai ada sesuatu yang tidak beres dengan serangan udara tersebut.
Baca juga : PM Israel Benjamin Netanyahu Sebut Serangan di Rafah Sebagai "Kecelakaan Tragis"
“Kami sedang menyelidiki kejadian tersebut dan akan mengambil kesimpulan, karena ini adalah kebijakan kami,” ujarnya.
Amerika Serikat (AS), sekutu setia dan pemasok senjata Israel, menggambarkan gambar-gambar setelah kejadian tersebut sebagai sesuatu yang sangat menghancurkan. Serangan itu, yang merupakan salah satu insiden paling mematikan dalam perang delapan bulan hingga saat ini, terjadi dua hari setelah pengadilan internasional (ICJ) di Den Haag, Belanda, yang menjadi arbitrase antar negara, memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di Rafah.
Lebih dari 85% penduduk wilayah Palestina mencari perlindungan di wilayah tersebut setelah melarikan diri dari pertempuran di tempat lain, dan satu juta orang terpaksa pindah lagi sejak operasi darat Israel dimulai pada 6 Mei. Pengiriman bantuan melambat, dan penyeberangan Rafah dan Kerem Shalom di dekatnya secara efektif diblokir Israel.
Baca juga : Rumah Sakit Kuwait di Rafah Ditutup Setelah Serangan Militer Israel Meningkat
Kecaman internasional terhadap perang Israel melawan Hamas terus meningkat seiring dengan banyaknya korban tewas dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. Perintah ICJ bersifat mengikat, tetapi tidak dapat dilaksanakan. Beberapa negara meminta Israel untuk mematuhi keputusan mayoritas hakim 13-2 setelah serangan Rafah.
Qatar, mediator utama antara Israel dan Hamas dalam upaya mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera, mengatakan jatuhnya korban di Rafah akan mempersulit negosiasi yang berlarut-larut. Harian Israel Haaretz melaporkan Hamas telah memutuskan untuk menarik diri dari usulan perundingan terbaru karena serangan itu digambarkan oleh para pemimpin seniornya sebagai pembantaian.
Negara tetangga Mesir dan Yordania, yang berdamai dengan Israel beberapa dekade lalu, juga mengutuk serangan tersebut. Hubungan antara Mesir dan Israel, yang sempat dingin, telah mencapai titik nadir sejak operasi Rafah dimulai.
Baca juga : Zona Aman Tak Luput dari Serangan Israel
Situasi semakin memburuk pada Senin (27/5), setelah militer Israel mengkonfirmasi telah terjadi baku tembak antara tentara Israel dan Mesir di daerah penyeberangan Rafah yang menewaskan sedikitnya satu anggota pasukan keamanan Mesir. Militer kedua negara sedang meninjau insiden tersebut.
Prancis, sekutu Israel di Eropa, mengatakan mereka marah dengan serangan Rafah. “Operasi ini harus dihentikan,” kata Presiden Emmanuel Macron di X.
“Tidak ada wilayah aman di Rafah bagi warga sipil Palestina. Saya menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum internasional dan gencatan senjata segera," tambahnya.
Baca juga : 35 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Rafah
Beberapa ribu demonstran dilaporkan berkumpul di Paris untuk memprotes serangan militer Israel di Gaza. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, mengaku miris dengan tindakan Israel di Rafah.
“Ngeri dengan berita yang keluar dari Rafah mengenai serangan Israel yang menewaskan puluhan pengungsi, termasuk anak-anak. Saya mengutuk keras hal ini,” tulisnya di X.
Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto mengatakan pemboman seperti yang terjadi di Rafah akan berdampak jangka panjang bagi Israel. “Israel dengan pilihan ini menyebarkan kebencian, mengakar kebencian yang akan melibatkan anak cucu mereka. Saya lebih memilih keputusan lain,” terangnya.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat mengatakan Israel terus melanggar hukum internasional tanpa mendapat hukuman dan menghina keputusan pengadilan internasional yang memerintahkan diakhirinya aksi militernya di Rafah.
Setelah dikritik dunia, IDF mengatakan pihaknya tidak mengantisipasi jatuhnya korban sipil di zona aman. Setelah seminggu di mana posisi Israel di dunia anjlok, serangan ini menarik perhatian lebih dari biasanya di media berbahasa Ibrani, yang sering menghindari pemberitaan harian mengenai kematian dan kehancuran di Gaza.
Beberapa jurnalis sayap kanan Israel merayakan serangan Rafah dengan tampil di televisi Israel dan di X, menyamakannya dengan festival api unggun Yahudi minggu ini, Lag B'Omer. Komentator Yinon Dromi me-retweet postingan pengguna lain yang menunjukkan kebakaran di Rafah, dan menambahkan postingannya sendiri, “Selamat Liburan.”
Permusuhan juga berkobar di perbatasan utara Israel. Hizbulloh di Lebanon mengatakan mereka telah meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel sebagai tanggapan atas serangan mematikan Israel di luar sebuah rumah sakit di Lebanon selatan pada hari sebelumnya. (The Guardian/Z-3)
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
HAMAS mengonfirmasi bahwa pimpinan mereka, Ismail Haniyeh, tewas di Teheran.
Protes sayap kanan di Southport berubah menjadi kekerasan setelah serangan pisau pada Senin yang menewaskan tiga anak.
Satu lagi anak tewas akibat serangan pisau di Southport, Inggris, membuat total 3 anak dan melukai 8 lainnya.
Israel mengancam Hizbullah dengan konsekuensi berat setelah kelompok militan Libanon tersebut diduga bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan.
Pasukan Israel mengklaim telah mencegat misil balistik yang diluncurkan oleh militan Houthi di Yaman yang menargetkan kota Eilat.
Otoritas Israel sedang menyelidiki ledakan mematikan yang disebabkan oleh drone di Tel Aviv, yang menewaskan seorang pria dan melukai setidaknya 10 orang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved