Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMIMPIN Houthi di Yaman, Abdul-Malik al Houthi memperingatkan bahwa mereka akan menyerang kapal perang Amerika Serikat jika milisi yang didukung Iran itu menjadi sasaran Washington.
Amerika Serikat pada pekan ini membentuk kekuatan multinasional untuk melawan serangan Houthi terhadap kapal komersial yang melintas di Laut Merah.
Kelompok Houthi, yang menguasai sejumlah besar wilayah di Yaman setelah bertahun-tahun berperang, sejak bulan lalu telah menembakkan drone dan rudal ke kapal-kapal internasional yang berlayar melalui Laut Merah, sebagai tanggapan terhadap serangan Israel di Jalur Gaza.
Baca juga : AS Bentuk Koalisi, Houthi Tetap Serang Kapal di Laut Merah
Inisiatif keamanan yang dipimpin AS ini akan melibatkan Washington dan 10 negara lainnya, dengan sebagian besar negara-negara NATO berpatroli di Laut Merah untuk mencegah dan menanggapi serangan Houthi di masa depan.
Serangan terhadap kapal-kapal internasional tersebut tersebut sejauh ini telah menyebabkan jalur pelayaran utama global beralih rute ke wilayah Afrika.
Baca juga : Evergreen Setop Pengiriman Kargo Tujuan Israel, Ikuti Maersk, Hapag Llyod
“Kami tidak akan berpangku tangan jika Amerika tergoda untuk melakukan tindakan bodoh dengan menargetkan negara kami atau berperang melawan negara kami,” kata Abdul-Malik al-Houthi.
“Setiap orang Amerika yang menargetkan negara kami akan menjadi sasaran kami, dan kami akan menjadikan kapal perang, kepentingan, dan navigasi Amerika sebagai target rudal, drone, dan operasi militer kami,” katanya dalam pidato yang disiarkan televisi.
Krisis di Laut Merah muncul dari perang antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina yang berkuasa di Gaza, Hamas.
Konflik terbaru di Timur Tengah itu mengadu AS dan sekutunya melawan kekuatan regional Iran dan proksi milisi Arab.
Perang dimulai pada 7 Oktober ketika para pejuang Hamas menyerbu perbatasan Gaza ke Israel selatan, di mana pihak berwenang Israel mengatakan para militan tersebut membunuh sekitar 1.200 orang yang sebagian besar adalah warga sipil Israel dan orang asing.
Sedangkan pemboman dan invasi balasan Israel ke Gaza, yang menurut pejabat Israel bertujuan untuk memusnahkan Hamas, telah menewaskan hampir 20.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan di Gaza.
Proksi Iran termasuk Houthi dan Hizbullah Lebanon telah menembakkan roket ke Israel sejak konflik dimulai. Sementara itu, kelompok Houthi telah meningkatkan serangan mereka di Laut Merah, mengancam akan menargetkan semua kapal yang menuju ke Israel dan memperingatkan perusahaan pelayaran agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.
Serangan tersebut telah mengganggu jalur perdagangan utama yang menghubungkan Eropa dan Amerika Utara dengan Asia melalui Terusan Suez dan menyebabkan biaya pengiriman peti kemas meningkat tajam karena perusahaan berupaya mengirimkan barang mereka melalui rute alternatif, yang seringkali lebih panjang.
Dengan sebutan "Operasi Penjaga Kemakmuran", negara-negara seperti Inggris, Bahrain, Kanada, Denmark, Prancis, Italia, Belanda, Norwegia, Seychelles, dan Spanyol, bersama dengan Amerika Serikat, akan melakukan patroli bersama di Laut Merah bagian selatan dan Teluk Aden yang berdekatan.
“Selama Amerika ingin terlibat dalam perang langsung dengan kami, mereka harus tahu bahwa kami bukanlah pihak yang takut pada mereka, dan bahwa mereka menghadapi seluruh rakyat,” kata al-Houthi. (Reuters/Z-4)
PEMIMPIN kelompok Houthi Yaman, Sayyed Abdul Malik al-Houthi, mengatakan pembunuhan Kepala Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel telah meningkatkan pertempuran ke lingkup lebih luas.
Komando Pusat Angkatan Bersenjata AS (CENTCOM) melaporkan keberhasilan penghancuran sebuah peluncur drone yang dikuasai Houthi di Yaman.
HOUTHI tidak memiliki batasan dalam menanggapi serangan udara Israel di pelabuhan Laut Merah Hudaydah di Yaman barat. Ini dikatakan juru bicara gerakan tersebut pada Minggu (21/7).
JET tempur F-15 dan F-35 Israel melakukan serangan terhadap kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.
Pasukan Israel mengklaim telah mencegat misil balistik yang diluncurkan oleh militan Houthi di Yaman yang menargetkan kota Eilat.
Otoritas Israel sedang menyelidiki ledakan mematikan yang disebabkan oleh drone di Tel Aviv, yang menewaskan seorang pria dan melukai setidaknya 10 orang.
Tindakan Israel selama ini sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Piagam PBB dan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM).
Pasukan pendudukan Israel menargetkan Sekolah Dalal al-Maghribi di Gaza.
Selain 16.314 anak, 10.980 wanita, 885 petugas medis, 165 jurnalis, dan 79 personel pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel.
KETUA Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyampaikan berbelasungkawa atas kematian petinggi Gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Serangan yang menewaskan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh akan berdampak pada upaya gencatan senjata dan meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved