Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AKTIVIS lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, 20, bersuara untuk kebebasan rakyat Palestina yang terus menerus menjadi sasaran agresi Israel. Hal itu dilakukannya pada minggu ke-270 aksi Mogok sekolah untuk Iklim (Fridays for Future), pada Jumat (20/10) hari ini.
"Minggu 270. Hari ini kita melakukan aksi solidaritas terhadap Palestina dan Gaza. Dunia perlu bersuara dan menyerukan gencatan senjata segera, keadilan dan kebebasan bagi warga Palestina dan semua warga sipil yang terkena dampaknya," cuit Thunberg dikutip dari akun media sosialnya.
Dalam cuitan itu ia menyertakan foto dirinya yang memegang kertas dengan tulisan 'Stand With Gaza', didampingi tiga sahabatnya. Salah satu sahabat Thunberg yang diketahui merupakan seorang Yahudi, memegang tulisan 'This Jew Stands with Palestine'.
Baca juga : Hamas: Israel Ingin Perpanjang Agresi di Gaza, Meski Tentara Mereka Kalah
Agresi Israel di Palestina memang sudah terlalu. Di balik alasannya yang menargetkan kelompok militan Hamas, nyatanya Israel justru menghabisi ribuan nyawa warga sipil di Gaza dengan bom, rudal dan roket.
Rumah penduduk, kamp pengungsi, rumah sakit, ambulans, masjid, hingga gereja menjadi sasaran target Israel, yang mendapatkan pasokan senjata dari Amerika Serikat. Semua dilakukan dengan dalih membalas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Hingga hari ke-10 setelah serangan, tercatat lebih dari 3.000 orang meninggal dunia di Gaza. Sementara, bantuan kemanusiaan tidak kunjung datang karena tertahan di perbatasan Gaza-Mesir.
Baca juga : Netanyahu Tolak Gencatan Senjata 135 Hari di Gaza, Malah Perluas Agresi ke Rafah
Miris dengan jatuhnya ribuan korban tak berdosa di tengah blokade listrik, air dan internet di Gaza, Thunberg pun menuliskan sejumlah nama yang bisa menjadi rujukan akurat situasi terkini untuk memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
"Berikut adalah beberapa akun tempat Anda dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang situasi tersebut dan bagaimana Anda dapat membantu," tulis Thunberg yang memiliki 14,6 juta pengikut di Instagram itu.
Thunberg mencantumkan akun Instagram @medicalaidpal, @palestinianyouthmovement, @combatantsforpeace, @ifnotnoworg, @jewishvoiceforpeace, @activestills, @palestinianmedicalreliefsoc, @cjnvgram, @btselem, @standing.together.english, @adalahjusticeproject, @al_haq_organisation, @adalah.legal.center, dan @palestinespeaks.
Baca juga : Greta Thunberg Kenakan Keffiyeh, Dukung Kebebasan Palestina
Sebagai salah satu influencer di kalangan anak muda dunia, pengaruh Thunberg yang pernah menjadi cover majalah TIME itu memang tidak bisa dianggap sepele. Tidak heran jika dukungan Thunberg untuk Palestina dicibir oleh mereka yang mendukung aksi brutal dan keji Israel.
Thunberg juga menjadi korban bullying. Seseorang menjawab seruan Thunberg dengan menyuruhnya pergi saja ke Gaza dan memberitahu Hamas mengenai pentingnya hak asasi manusia dan lingkungan hidup.
Meski begitu, lebih banyak dukungan dan pujian diutarakan karena keberanian Thunberg untuk menyuarakan kebenaran dan kemanusiaan.
Baca juga : 100 Hari Agresi Israel di Gaza Nodai Sejarah Peradaban Manusia
Salah satu jurnalis Palestina mengucapkan terima kasih atas dukungan dan suara Thunberg. "Terima kasih atas solidaritas Anda," kata Muna Hawwa.
Ia turut membagikan beberapa fakta mengenai agresi Israel yang menargetkan Gaza.
"Dalam 10 hari, Israel menargetkan Gaza, setara dengan seperempat bom nuklir!" tulisnya, sebagai informasi pertama.
Baca juga : Serangan Udara Terus Berlanjut, Korban Palestina Bertambah
Fakta selanjutnya, kata Muna, Gaza telah dikepung selama 17 tahun. Sejak awal blokade Gaza, Israel telah membunuh 9.500 warga sipil, seperempat dari mereka adalah anak-anak.
Israel mengontrol semua akses masuk dan keluar, air, listrik, bahan bakar, dan makanan di Gaza, mencekik 2 juta orang dan merampas kebutuhan hidup mereka. Hal ini telah terjadi jauh sebelum tanggal 7 Oktober.
"Yang terjadi di Gaza adalah pembersihan etnis, kejahatan perang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Perlawanan apa pun terhadap penindasan brutal ini dijamin oleh hukum internasional," kata Muna.
Baca juga : Semua Faksi Militer di Gaza Bersatu Lawan Israel, bukan cuma Hamas
Greta Thunberg yang berasal dari Swedia dikenal oleh publik sebagai aktivis muda terkait iklim sejak 2018. Ini bukanlah kali pertama sang aktivis lingkungan unjuk gigi. Ia kerap memimpin aksi protes terkait dengan kebijakan para pemimpin negara yang dianggap gagal dalam menangani permasalahan iklim di dunia.
Thunberg seorang diri dan tak mendapat sorotan saat memulai kampanye pemogokan sekolah untuk perubahan iklim di parlemen Swedia 2018 lalu, saat dirinya berusia 15 tahun. Namun, kini, gadis kelahiran Stockholm itu malah mengilhami jutaan orang dalam gerakan serupa di seluruh dunia yang membuatnya dinominasikan pula sebagai pemenang Nobel 2019.
Pekan lalu, Greta Thunberg telah ditangkap di Inggris saat melakukan protes di luar konferensi industri gas dan minyak. Konferensi Energy Intelligence Forum 2023, yang sebelumnya dinamai 'Oil and Money Summit', digelar di hotel mewah di London, Inggris.
Kepolisian Metropolitan London mengatakan bahwa aktivis Swedia berusia 20 tahun, termasuk di antara puluhan pengunjuk rasa yang ditangkap dan dibawa ke kantor polisi setelah berusaha memblokir akses ke hotel dan meneriakkan 'Oil monet out'. (Z-4)
SEJUMLAH tokoh serta lembaga di Iran dan dunia internasional mengecam pembunuhan Kepala Biro Politik gerakan perlawanan Palestina Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.
Rafael Nadal berhasil mencapai final Nordea Terbuka di Bastad, Swedia, setelah mengalahkan Duje Ajdukovic dengan skor 4-6 6-3 6-4.
Petenis Inggris Cameron Norrie mengalahkan Jozef Kovalik 7-6 (7-4) 6-4 di babak pertama Swedia Terbuka, Selasa (16/7).
Keempat anggota ABBA menerima kehormatan ksatria Swedia dari Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Stockholm.
ICJ telah mendesak Israel untuk segera menghentikan serangan militer di Rafah mengingat konsekuensi kemanusiaan.
Komisi VI DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Parlemen Swedia untuk membahas sejumlah program dari bidang pangan, kelautan, hingga lingkungan hidup
Kegiatan vaksinasi gratis ini dilakukan kepada 13 anggota Pandawara di Klinik Immunicare PT Bio Farma, Kota Bandung.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, psikolog HatiPlong, Dicky Sugianto, menekankan bahwa seseorang tidak perlu menunggu hingga masalah besar muncul
FILM dokumenter 'Yang Tak Pernah Hilang' yang diproduseri Dandik Katjasungkana akan diputar di Jakarta pada Sabtu, 22 Juni 2024 di XXI Epicentrum
Aktivis dari kelompok hak-hak hewan merusak lukisan resmi pertama Raja Charles III yang dipajang di sebuah galeri di London.
Seringkali, bangun di pagi hari dengan perasaan yang tidak enak tanpa alasan yang jelas bisa jadi akibat dari tidur yang kurang nyenyak di malam hari.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memberikan pernyataan terkait putusan bebas aktivis Daniel Frits Maurits Tangkilisan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved