Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

46 Orang Hilang Setelah Topan Landa Brasil

Cahya Mulyana
09/9/2023 09:15
46 Orang Hilang Setelah Topan Landa Brasil
Kerusakan yang ditimbulkan topan yang melanda Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil(AFP/SILVIO AVILA)

PETUGAS penyelamat Brasil mencari 46 orang yang masih hilang setelah topan dahsyat menyebabkan hujan lebat dan banjir di bagian selatan negara itu. Sementara jumlah korban tewas mencapai 41 orang, kemudian 223 orang terluka, dan 11 ribu lainnya mengungsi.

"Lebih dari 147 ribu orang terkena dampaknya di seluruh Negara Bagian Rio Grande do Sul," kata otoritas pertahanan sipil dalam sebuah pernyataan.

Ditambahkannya, jumlah orang hilang telah meningkat dari 25 menjadi 46 orang. Hampir seribu pekerja darurat dan selusin helikopter telah dikerahkan dalam upaya penyelamatan, yang dipersulit dengan hancurnya dua jembatan dan jalan yang diblokir.

Baca juga: Brasil Bersiap Hadapi Badai Baru

Delapan pesawat militer dan ratusan tentara juga ambil bagian dalam pencarian dan penyelamatan. Presiden Luiz Inacio Lula da Silva, berada di India untuk menghadiri KTT G20, mengirim Wakil Presiden Geraldo Alckmin ke wilayah tersebut.

“Kami bertindak di semua lini,” tulis Lula di media sosial.

Alckmin mengumumkan, pada konferensi pers di Brasilia, bahwa pemerintah federal akan mengirimkan 20 ribu keranjang makanan dan peralatan obat-obatan untuk 15 ribu orang di Rio Grande do Sul.

Baca juga: 36 Orang Meninggal Akibat Siklon di Brasil, Banyak yang Masih Terjebak

"Selain itu, lebih dari 3.000 orang yang kehilangan rumah mereka akan menerima 800 reais (sekitar Rp2,6 juta)," katanya.

Gubernur Rio Grande do Sul, Eduardo Leite memperkirakan pembangunan kembali infrastruktur jalan akan menelan biaya sekitar 100 juta reais (sekitar Rp308 juta).

Brasil tidak terbiasa dengan siklon, namun topan tersebut menjadi "semakin sering" menghantam negara tersebut, menurut Francis Lacerda, peneliti di Laboratorium Perubahan Iklim Institut Agronomi Negara Pernambuco.

“Ini semua akibat perubahan iklim,” kata Alckmin.

Urbanisasi yang tidak terkendali dan pembangunan perumahan yang tidak teratur di lereng bukit juga membuat bencana cuaca menjadi lebih mematikan di Brasil, kata para ahli.

Pada Juni, topan lain menyebabkan 13 orang tewas di Rio Grande do Sul dan memaksa ribuan orang meninggalkan rumah mereka.

Pada Februari, 65 orang tewas akibat tanah longsor yang disebabkan oleh banjir besar di kota resor tenggara Sao Sebastiao, di pantai negara bagian Sao Paulo.

Diperkirakan 9,5 juta dari 203 juta penduduk Brasil tinggal di daerah yang berisiko tinggi terhadap banjir atau tanah longsor. (AFP/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya