Kapal Induk Tiongkok Dekati Taiwan

KAPAL induk kedua Tiongkok, Shandong, terlibat dalam latihan wilayah di Pasifik barat, dekat Taiwan. Kehadiran kapal itu di tengah meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan terkait pertemuan antara Presiden Taiwan Tsai Ing-wen dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy.

Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng mengatakan kapal induk Tiongkok itu berada 370 kilometer di lepas pantai timur Taiwan. 

Shandong, kapal induk buatan dalam negeri pertama Tiongkok, berlayar melalui Selat Bashi di selatan Taiwan dan ke Pasifik dengan sejumlah kapal lain dari angkatan laut Tiongkok.

Baca juga: Tsai Sebut Pertemuan dengan Ketua DPR AS Bukti Taiwan tidak Terisolasi

Global Times, yang dikelola pemerintah Tiongkok, mengatakan penyebaran itu menunjukkan Shandong sepenuhnya siap untuk operasi laut jauh dan menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial Tiongkok. 

Komando Teater Timur PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) telah mengadakan latihan intensif di darat, serta di laut dan udara selama seminggu terakhir.

Komando tersebut mencakup pantai timur Tiongkok. Latihan itu dilakukan ketika Tsai bertemu McCarthy di California, AS dalam persinggahan yang dikutuk keras oleh Beijing, yang mengklaim Taiwan yang memerintah sendiri sebagai miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau itu.

Baca juga: Tiongkok Meradang, Ketua DPR AS Bertemu dengan Presiden Taiwan

Tsai sedang dalam perjalanan kembali ke Taipei setelah pertemuan yang menurutnya hangat seperti sinar matahari California. McCarthy menggambarkan Tsai sebagai teman baik Amerika.

Pada konferensi pers setelah pembicaraan mereka, McCarthy menegaskan kembali hubungan dekat antara AS dan Taiwan. 

“Persahabatan antara rakyat Taiwan dan Amerika adalah masalah yang sangat penting bagi dunia bebas, dan sangat penting untuk menjaga kebebasan ekonomi, perdamaian, dan stabilitas kawasan,” katanya.

Sementara itu, Tsai berterima kasih kepada McCarthy dan legislator AS lainnya yang bergabung dalam pertemuan tersebut. 

“Kehadiran dan dukungan mereka yang tak tergoyahkan meyakinkan rakyat Taiwan bahwa kami tidak terisolasi dan kami tidak sendirian,” kata Tsai.

Ia menambahkan Taiwan dan AS lebih kuat saat bersama. Pertemuan itu berlangsung saat Tsai kembali dari perjalanan ke Belize dan Guatemala, dua dari 13 sekutu diplomatik Taiwan yang tersisa.

AS tidak memiliki hubungan formal dengan Taiwan sejak 1979 tetapi merupakan pendukung internasional dan pemasok senjata paling signifikan di pulau itu. Beijing menegaskan kembali dalam sebuah pernyataan bahwa Taiwan adalah garis merah pertama yang tidak boleh dilintasi dalam hubungan Tiongkok-AS.

Setelah pendahulunya sebagai Ketua DPR, Nancy Pelosi, mengunjungi Taiwan Agustus lalu, Tiongkok mengadakan latihan militer skala besar yang mencakup penembakan rudal di sekitar pulau. 

The Global Times melaporkan para ahli yang tidak disebutkan namanya mengatakan PLA kemungkinan akan mengambil tindakan balasan, termasuk dengan mengadakan latihan skala besar dan jangka panjang di sekitar pulau Taiwan, dan mendorong kemajuan reunifikasi nasional.

Belum ada komentar resmi dari Beijing tentang keberadaan Shandong di Pasifik. Kemunculan Shandong juga terjadi saat Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba di Beijing untuk melakukan pembicaraan.

Keduanya akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Kamis (6/4) malam. Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa pulau itu tidak akan diintimidasi dan militer akan terus memantau situasi di Selat Taiwan. (Aljazeera/Z-1)