Sekolah di Tiongkok Diliburkan Usai Ledakan Kasus Covid-19

SEJUMLAH sekolah di seluruh Tiongkok memutuskan menutup sementara kegiatan belajar mengajar awal pekan ini. Alasannya untuk membendung penyebaran Covid-19 dan patogen lain mulai dari flu hingga norovirus.

Tiongkok mulai mendeteksi kembalinya penyakit lain setelah pembatasan pandemi covid-19 dilonggarkan. Sepuluh siswa kelas dua dinyatakan positif Covid-19 akhir pekan lalu di pusat e-commerce timur Hangzhou.

Temuan itu mendorong otoritas pendidikan setempat untuk menangguhkan kelas mereka selama empat hari mulai Senin (20/2). Para murid kemungkinan besar terinfeksi untuk pertama kalinya, kata para pejabat.

Otoritas Shanghai juga menangguhkan pengajaran tatap muka untuk kelas sekolah dasar setelah empat murid didiagnosis menderita flu. Kasus flu dan penangguhan kelas berikutnya juga dilaporkan di sekolah lain di seluruh provinsi Zhejiang, ibu kota Beijing, dan kota terdekat Tianjin.

Twindemik, istilah untuk penyakit gabungan covid-19 dan influenza, semakin memburuk di Tiongkok, yang telah bertahun-tahun melakukan beberapa tindakan paling ketat di dunia. Ketergesaan tak terduga Tiongkok untuk mencabut hampir semua pembatasan pandemi pada awal Desember 2022 memicu kenaikan kasus covid-19 terbanyak di dunia.

Tiongkok melaporkan hampir 90% dari 1,4 miliar penduduknya terinfeksi dalam waktu kurang dari dua bulan. Pemerintah masih melaporkan sekitar 10ribu kasus covid-19 setiap hari yang memgacu pada hasil tes.

Kasus influenza juga meningkat seiring kembali normalnya pra-pandemi. Tingkat positif flu Tiongkok melonjak menjadi 3,4% dari 0,7% yang berakhir 12 Februari. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok juga memperingatkan wabah norovirus, yang menyebabkan demam, muntah, dan diare, penyakit tangan, kaki dan mulut dan cacar air, yang semuanya dapat dengan mudah muncul di sekolah. (OL-8)