Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
SEKRETARIS Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan mengenai ancaman bencana iklim yang akan datang, sementara aktivis lingkungan Greta Thunberg mengecam kesepakatan konferensi iklim COP26, Sabtu (13/11).
Dan bahkan mereka yang menyambut kesepakatan di Glasgow mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
Dalam sebuah pernyataan menyusul kesepakatan yang dicapai, Sabtu (13/11) malam di konferensi Glasgow, Guterres mengakui kekurangan dari perjanjian tersebut.
Baca juga: Gara-Gara Polusi Udara, Sekolah di New Delhi Tutup Selama Sepekan
"Hasil #COP26 adalah kompromi, yang mencerminkan kepentingan, kontradiksi, dan kemauan politik di dunia saat ini," cuitnya. "Ini adalah langkah penting, tapi itu tidak cukup."
"Planet kita yang rapuh tergantung pada seutas benang", katanya memperingatkan. "Kita masih berhadapan dengan bencana iklim."
Dalam cuitan lanjutannya, Sekjen PBB mengirim pesan kepada kaum muda, komunitas adat, pemimpin perempuan, dan semua yang memimpin #ClimateAction.
"Saya tahu kalian mungkin kecewa. Tapi kita berada dalam pertarungan hidup kita, pertarungan ini harus dimenangkan," katanya.
Thunberg lebih blak-blakan dalam penilaiannya.
"#COP26 sudah berakhir," cuitnya. "Berikut ringkasan singkatnya: Bla, bla, bla."
"Tapi pekerjaan sebenarnya terus berlanjut di luar aula ini. Dan kami tidak akan pernah menyerah, selamanya," tambahnya.
Selama konferensi, Thunberg dan aktivis lainnya mengecam cara yang dimainkan, dengan alasan para pemimpin dunia telah gagal mencocokkan kata-kata mereka dengan tindakan nyata.
Meski begitu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tetap optimistis.
"Masih ada banyak hal yang harus dilakukan di tahun-tahun mendatang," kata Johnson. "Tapi kesepakatan hari ini adalah langkah maju yang besar dan, secara kritis, kami memiliki kesepakatan internasional pertama untuk mengurangi batu bara secara bertahap dan peta jalan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat."
Sebuah pernyataan Komisi Eropa mengatakan kesepakatan itu membuat target kesepakatan iklim Paris 2015 tetap hidup dan memberi kesempatan untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan delegasi konferensi membuat kemajuan dalam komitmen untuk mengurangi emisi berbahaya dan dalam mengumpulkan $100 miliar per tahun untuk membantu negara berkembang dan rentan.
"Tapi tidak akan ada waktu untuk bersantai: masih ada kerja keras di depan," tambahnya.
Selama negosiasi akhir, Tiongkok dan India bersikeras bahasa tentang bahan bakar fosil harus diperhalus dalam teks keputusan akhir KTT.
Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah Australia telah berjanji menjual batu bara selama beberapa dekade mendatang. (AFP/OL-1)
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya fenomena cuaca panas ekstrem yang semakin meningkat di banyak negara.
Menteri Negara Bangladesh untuk Informasi dan Penyiaran, Mohammad Arafat, membela penanganan pemerintah terhadap protes massal, meskipun para ahli PBB serukan investigasi.
SEKITAR 150 ribu warga sipil telah meninggalkan Khan Younis di Jalur Gaza menyusul perintah evakuasi dari Israel. Ini dikatakan juru bicara PBB pada Selasa (23/7).
Parlemen Israel meloloskan tiga RUU dalam pembacaan pertama menutup Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menetapkannya sebagai "organisasi teroris".
Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi menegaskan fatwa ICJ mendukung perjuangan Palestina dan meminta semua negara serta PBB, tidak mengakui keberadaan ilegal Israel.
Sekjen PBB Antonio Guterres akan menyerahkan opini hukum Mahkamah Internasional (ICJ) kepada Majelis Umum yang menganggap pendudukan Israel di wilayah Palestina sejak 1967 melanggar hukum.
Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mendesak negara-negara untuk bertindak menanggapi dampak panas ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa kebijakan Israel di Tepi Barat yang diduduki menghancurkan prospek solusi dua negara dengan Palestina.
Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar pihak-pihak yang terlibat dalam perang di Gaza menunjukkan keberanian politik dan kemauan mencapai kesepakatan damai.
Laporan tahunan PBB tentang Anak dalam Konflik Bersenjata mengungkapkan lebih dari 22.500 anak mengalami hampir 33.000 pelanggaran berat di 26 situasi konflik di seluruh dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved