Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Selain Twitter, Facebook dan Youtube Blokir Unggahan Trump

 Insi Nantika Jelita
07/1/2021 20:21
Selain Twitter, Facebook dan Youtube Blokir Unggahan Trump
Pasukan Garda AS bersiaga setelah terjadi kekerasan yang dilakukan pendukung Donal Trump di Gedung Capitol.(John Moore/Getty Images/AFP)

TWITTER, Facebook, dan YouTube mengambil langkah untuk memblokir atau membatasi unggahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini.

Langkah tersebut dalam menanggapi kasus kerusuhan dan kekerasan di Gedung Capitol yang bersumber dari cuitan Trump pada Rabu (6/1) waktu setempat.

Twitter mengatakan akan menangguhkan akun Trump selama 12 jam setelah menghapus cuitan yang dianggap memicu keributan. Perusahaan itu juga mengatakan akan memblokir presiden secara permanen jika dia kembali melanggar kebijakan Integritas Sipil, yang melarang campur tangan dalam pemilihan.

Beberapa jam kemudian, Facebook Inc. mengatakan akan mengunci akun presiden. "Kami telah menilai dua pelanggaran kebijakan terhadap Halaman Presiden Trump yang akan mengakibatkan pemblokiran fitur selama 24 jam," kata perusahaan itu.

YouTube juga mengatakan menghapus video streaming pro Trump yang dianggap menghasut kekerasan dan juga menghapus video Trump karena informasi itu dianggap menyesatkan tentang hasil pemilu.

Trump menggunakan Twitter serta penyedia media sosial lainnya, termasuk Facebook dan Google YouTube, untuk mendesak para pendukungnya melakukan protes di Washington pada Rabun(6/1).

Alex Holmes, yang merupakan bagian dari Dewan Kepercayaan dan Keamanan Twitter, juga meminta platform tersebut untuk menutup akun Trump. “Sudah waktunya Twitter menonaktifkan akun Trump untuk hukum & ketertiban!” cuit Holmes.

Di masa lalu, Facebook dan Twitter sering dikaitkan dengan prospek bahaya di dunia nyata. Perusahaan itu dinilai membiarkan sebagian besar pernyataan presiden tetap online, yang menyebabkan adanya tumpukan informasi yang dinilai salah, kata para kritikus. (Bloomberg/Ins/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya