Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pengamat Sebut Banyak Faktor Keributan di Gedung Capitol AS

Nur Aivanni
07/1/2021 20:11
Pengamat Sebut Banyak Faktor Keributan di Gedung Capitol AS
Dalam Gedung Capitol di Washington DC, AS, mengalami kerusakan setelah terjadi kekerasan yang melibatkan pendukung Donald Trump.(Olivier DOULIERY / AFP)

PENGAMAT Hubungan Internasional dari Universitas Padjadjaran,Teuku Rezasyah, mengatakan bahwa keributan yang terjadi di Amerika Serikat saat ini merupakan akumulasi dari banyak faktor.

Pertama, kata dia, keberhasilan Presiden AS Donald Trump menumbuhkan keyakinan dalam alam bawah sadar pendukung fanatiknya, jika Trump pasti menang dan akan kembali memimpin Amerika Serikat.

"Kalaupun kalah, Trump telah dirugikan secara sistematis, dan Trump sendiri siap menggunakan semua jalur demokrasi untuk mempertahankan kebenaran yang diyakininya," katanya saat dihubungi Media Indonesia, Kamis (7/1).

Kedua, sambungnya, lamanya proses penghitungan suara, sehingga memudahkan Trump dan Partai Republik untuk terus mengendalikan isu Pilpres. Ketiga, lanjutnya, tingginya jumlah pengangguran dan jumlah penderita covid-19, yang memanfaatkan masa akhir kepemimpinan Trump untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka.

"Keempat, kurangnya keterlibatan pemimpin informal dalam sektor agama, etnis, budaya, olahraga, pemuda, dan bisnis, dalam menentramkan basis massa mereka," katanya. (Nur/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya