Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Georgia Hitung Ulang Surat Suara Pilpres AS Secara Manual

Basuki Eka Purnama
12/11/2020 12:08
Georgia Hitung Ulang Surat Suara Pilpres AS Secara Manual
Anggota KPU Georgia melihat surat suara yang telah dipindai. Negara Bagian AS itu menghitung ulang suara dalam Pilpres AS.(AFP/Jessica McGowan/Getty Images)

GEORGIA akan menghitung ulang dengan tangan semua surat suara yang masuk pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), 3 November lalu. Hal itu dikatakan pejabat utama pemilihan negara bagian itu, Rabu (11/11).

Penghitungan ulang itu menjadi tugas besar yang harus diselesaikan pada 20 November.

Joe Biden dari Partai Demokrat, Sabtu (7/11), mendapatkan lebih dari 270 suara Electoral College yang diperlukan untuk mendapatkan kursi kepresidenan.

Baca juga: Kampanye Trump Tuntut Kemenangan Biden di Michigan Dibatalkan

Ia menang di Pennsylvania setelah empat hari penghitungan yang menegangkan dan tertunda oleh lonjakan surat suara karena pandemi covid-19.

Jika ditambah Georgia, margin kemenangan Biden akan meningkat.

Presiden AS Donald Trump menolak mengakui kekalahan dan mengatakan, tanpa menunjukkan bukti, bahwa pemungutan suara itu dirusak oleh penipuan.

Penghitungan suara di Georgia menunjukkan Biden unggul atas Trump dengan hanya 14.101 suara dari sekitar 5 juta suara di seluruh negara bagian tersebut.

Dengan margin yang sangat kecil, penghitungan ulang diperlukan, kata Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger saat konferensi pers.

"Kita benar-benar harus melakukan penghitungan ulang dengan tangan karena marginnya sangat dekat," kata Raffensperger. "Kami ingin memulai proses ini sebelum minggu ini berakhir."

"Banyak orang yang akan bekerja lembur selama beberapa minggu mendatang," katanya.

Para petugas, lanjut Raffensperger, akan bekerja berpasangan untuk menyortir tumpukan surat suara dan menghitungnya di bawah pengawasan pengamat dari kedua partai politik.

Tumpukan itu akan mencakup surat suara yang diberikan secara langsung dan melalui surat, katanya.

"Begitulah yang akan terjadi dan kita akan menghitung semuanya. Ini proses yang besar," lanjut dia.

Jika dilakukan sepanjang waktu, para petugas akan menghitung 23.000 surat suara dalam satu jam selama sembilan hari, sebelum batas waktu
berakhir untuk mensertifikasi hasilnya.

Sebuah studi oleh kelompok non-partisan Fair Vote menemukan, dari 31 penghitungan ulang di seluruh negara bagian antara 2000 dan 2019, hanya tiga yang hasilnya berubah.

Hasil penghitungan lebih sering menunjukkan bahwa sang pemenang mendapat sedikit tambahan suara. Rata-rata, hitungan berubah sebesar 0,024%, menurut Fair Vote. Angka itu merupakan margin yang jauh lebih kecil dari yang dibutuhkan Trump.

Biden, saat ini, memimpin Trump di Georgia dengan perolehan 49,5% berbanding 49,2% suara.

Dua senator Georgia AS, David Perdue dan Kelly Loeffler, keduanya dari Partai Republik, Senin (9/11), meminta Raffensperger, yang juga seorang
anggota Republik, untuk mengundurkan diri terkait penyelenggaraan pilpres di Georgia. Namun, mereka tidak menunjukkan bukti adanya penipuan. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya