Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Gedung Putih Minta Kongres Setujui Penjualan Senjata ke Taiwan

Faustinus Nua
13/10/2020 05:17
Gedung Putih Minta Kongres Setujui Penjualan Senjata ke Taiwan
Parade polisi militer di depan Istana Kepresidenan Taiwan di Kota Taipeh, 10 Oktober 2020.(AFP/ Sam Yeh)

GEDUNG Putih terus bergerak cepat untuk merampungkan tiga penjualan persenjataan canggih ke Taiwan. Dalam beberapa hari terakhir pemerintah mengirim pemberitahuan tentang kesepakatan tersebut ke Kongres untuk disetujui. Para pemimpin Senat Hubungan Luar Negeri dan Komite Urusan Luar Negeri Dewan Perwakilan telah diberi tahu bahwa tiga dari penjualan senjata yang direncanakan telah disetujui oleh Departemen Luar Negeri AS yang mengawasi penjualan militer asing, kata sebuah sumber yang merahasiakan identitasnya.

Pemberitahuan informal itu untuk peluncur roket berbasis truk yang dibuat oleh Lockheed Martin yang disebut Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), rudal udara-ke-darat jarak jauh yang dibuat oleh Boeing Co disebut SLAM-ER, dan pod sensor eksternal untuk F -16 jet yang memungkinkan transmisi citra dan data real-time dari pesawat kembali ke stasiun darat.

Ada pula pemberitahuan untuk penjualan sistem persenjataan lain. Mulai dari drone udara besar dan canggih, rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat, hingga ranjau bawah air untuk mencegah pendaratan amfibi. Namun, informasi itu belum mencapai Capitol Hill dan diharapkan segera menyusul.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan informasi tersebut belum bisa diungkapkan ke publik. Lantaran harus menunggu persetujuan kongres sesuai regulasinya.

"Sebagai masalah kebijakan, Amerika Serikat tidak mengkonfirmasi atau mengomentari penjualan atau transfer pertahanan yang diusulkan sampai mereka secara resmi diberitahukan oleh Kongres," katanya

Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan Dewan Perwakilan Rakyat memiliki hak untuk meninjau, dan memblokir penjualan senjata. Hal itu dilakukan di bawah proses peninjauan informal sebelum Departemen Luar Negeri mengirimkan pemberitahuan resminya ke cabang legislatif. Kantor perwakilan Taiwan di Washington tidak memberikan komentar. Begitu pula kedutaan Tiongkok tidak segera menanggapinya.

baca juga: Tiongkok Coba Ubah Taiwan

Informasi itu emakin meningkatkan ketegangan antara AS dan Tiongkok yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Dua negara ekonomi terbesar itu terus bentrok dalam sejumlah masalah, mulai dari HAM, virus korona, Hong Kong hingga klaim Laut China Selatan.

Adapun, berita penjualan senjata baru mencuat setelah para pejabat senior AS pekan lalu mengulangi seruan agar Taiwan membelanjakan lebih banyak untuk pertahanannya sendiri. Mereka juga menyarankan untuk melakukan reformasi militer dan menjelaskan kepada Beijing, terkait risiko bila mencoba menyerang.(CNA/OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya