Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Paus Sebut Ketakukan pada Imigran Membuat jadi Sinting

Antara
24/1/2019 13:40
Paus Sebut Ketakukan pada Imigran Membuat jadi Sinting
(AFP)

PAUS Fransiskus tidak menyia-nyiakan waktu untuk mengomentari kebuntuan atas pendanaan tembok perbatasan Amerika Serikat (AS) - Meksiko saat dia memulai lawatannya ke Panama, Rabu (23/1).

Saat itu, Paus mengatakan di dalam pesawat dari Roma bahwa kebencian terhadap imigran disebabkan oleh ketakutan yang tidak masuk akal.

Dalam percakapan singkat antara Paus dan awak media di pesawat, satu jurnalis menggambarkan pagar yang terbentang hingga ke Samudera Pasifik dan membelah kedua negara di San Diego, California tersebut sebagai hal "bodoh." 

Paus Fransiskus, yang pembelaan terhadap para imigran menjadi bagian penting dalam kepausannya, berkomentar, "Ketakutan membuat kita sinting."

Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya berdebat dengan paus mengenai imgrasi, memicu penutupan layanan pemerintah (shutdown) AS terkait tuntutan dana sebesar US$5,7 miliar (sekitar Rp80,6 triliun) untuk pembangunan dinding di sepanjang perbatasan selatan AS.

 

Baca juga: Venezuela Putuskan Hubungan Diplomatik dengan AS

 

Imigrasi diperkirakan menjadi salah satu tema utama lawatan enam hari Paus Fransiskus. Paus sebelumnya bertemu dengan delapan pengungsi di Roma sebelum menuju bandara untuk melakukan penerbangan 13 jam ke Panama untuk Hari Pemuda Dunia.

Sejak pertengahan Oktober, ribuan warga negara-negara Amerika Tengah, sebagian besar berasal dari Honduras, telah melakukan perjalanan ke AS melalui Meksiko. Mereka pergi dalam beberapa rombongan, beberapa melakukan perjalanan dengan berjalan kaki.

Banyak di antara mereka yang mencari suaka, mengatakan mereka menderita akibat kriminalitas yang merajalela dan suramnya peluang di negara asal mereka.

"Tidak ada yang ingin meninggalkan negara, namun pemuda-pemuda Salvador melakukannya untuk mendapatkan kesempatan, pekerjaan, keamanan," kata Edwin Valiente, 28, mahasiswa arsitektur asal El Salvador yang datang ke Panama untuk mengikuti kunjungan Paus.

Fransiskus, yang menggelar lawatan pertamanya ke Panama sekaligus kunjungan pertama oleh Paus sejak 1983, disambut Presiden Juan Carlos Varela dan ribuan anak-anak yang bersorak-sorai di bandara.

Hari Pemuda Dunia dianggap sebagai "Woodstock-nya Katolik," jambore tempat para pemuda merayakan keyakinan mereka dan membahas masalah-masalah sosial.

Gelaran itu diperingati setiap tiga tahun sekali dan diadakan di kota yang berbeda.

Sekitar 150.000 ribu orang telah mendaftar untuk gelaran tahun ini, yang diadakan di Amerika Latin untuk ketiga kalinya sejak Paus John Paul dilantik pada 1985.

Beberapa ratus ribu orang diperkirakan akan menghadiri Misa akhir yang terbuka untuk umum di sebuah taman pada Minggu, di negara berpenduduk empat juta jiwa, yang 89%-nya merupakan penganut Katolik tersebut. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya