Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Dokter spesialis dermatologi lulusan Universitas Indonesia Arlene Rainamira menjelaskan risiko kebotakan rambut yang dapat dialami pria maupun wanita.
"Baik laki-laki maupun perempuan bisa memiliki masalah kebotakan. Itu bisa karena faktor keturunan atau genetik," kata Arlene di Jakarta Selatan, Kamis (25/7).
Jika sudah memiliki genetik kebotakan, penyakit tersebut sulit untuk dihindari. Masalah kebotakan biasanya terjadi pada pria saat memasuki usia 30-an dan wanita di atas usia 30-40 tahun.
Baca juga : Solusi Mengatasi Ancaman Kebotakan pada Rambut
"Alopesia atau kebotakan itu polanya. Biasanya mulai di depan, kemudian ke tengah. Lama-lama semakin tipis hingga botak secara keseluruhan," tutur dermatologis itu.
Ia pun membeberkan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko tersebut. Arlene menyarankan agar pasien tetap merawat rambut secara rutin untuk menghindari masalah kesehatan rambut yang lebih parah.
"Pakai sampo yang dipijat di kulit kepala dan jangan digosok-gosok," kata Arlene.
Baca juga : Kiat Memilih dan Merawat Wig untuk Tampil Percaya Diri
Selanjutnya, gunakan conditioner di bagian batang rambut dan gunakan masker rambut sesuai kebutuhan. Jangan lupa untuk mengeringkan rambut dengan handuk selama kurang lebih lima menit tanpa memeras atau menggosoknya.
Saat kondisi kebotakan pada rambut sudah parah, Arlene menyarankan untuk berkonsultasi ke dokter agar diberikan pengobatan yang sesuai, mulai dari pemberian obat hingga transplantasi rambut.
"Jika kebotakannya sudah ekstrem, memang harus dikonsultasikan ke dokter untuk diberikan pengobatan khusus," jelasnya.
Arlene menyebut masing-masing perawatan untuk mengatasi kebotakan memiliki risiko dan efek samping tertentu. Misalnya, pemberian obat yang tidak cocok dengan kondisi kesehatan pasien dapat menimbulkan iritasi hingga kemerahan, atau transplantasi rambut yang dapat menimbulkan infeksi jika pasien tidak menjaga kebersihan diri dan area transplantasi rambut dengan baik. (Ant/Z-11)
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu penyakit menular yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Memasuki musim pancaroba, daya tahan tubuh anak kerap menurun. Hal ini perlu diwaspadai karena pancaroba identik dengan penyakit demam berdarah.
Namun, kabar baiknya ialah ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menjaga kesehatan otak dan mencegah demensia.
KEBIASAAN anak sekarang yang sering mengonsumsi makanan dan minuman manis hingga sebabkan penyakit ginjal menjadi perhatian serius pemerintah.
Salah satu upaya mengatasi kanker yaitu PET sebagai pemeriksaan noninvasif yang membantu menggambarkan fungsi metabolisme molekuler tubuh pasien secara tiga dimensi.
Sekitar enam bulan setelah transplantasi rambut, di area yang tadinya botak akan tumbuh rambut secara alami. Rambut baru tersebut perlu dirawat agar pertumbuhannya bisa optimal.
PERHIMPUNAN Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) menyoroti semakin maraknya klinik kecantikan yang dijalankan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kualifikasi mumpuni.
Prosedur ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasi dengan prosedur kecantikan lainnya.
Materi training yaitu penggunaan filler, botulinum toxin & thread lift mulai dari basic anatomy hingga cara pengaplikasian.
Sama seperti organ tubuh lainnya, kulit bisa terkena berbagai jenis penyakit. Mulai dari yang umum hingga langka, yang disebabkan oleh banyak hal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved