Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Lembaga Administrasi Negara Apresiasi Transformasi Digital Kemenag

Syarief Oebaidillah
15/7/2024 22:42
Lembaga Administrasi Negara Apresiasi Transformasi Digital Kemenag
Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufik(Dok)

LEMBAGA Administrasi Negara (LAN) menilai Kementerian Agama (Kemenag) terus menunjukkan akselerasi positif dan konstruktif dalam program-programnya.

Hal tersebut dikemukakan Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Taufik pada sambutan pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XXVII yang diselenggarakan Balitbang Diklat Kemenag,di Jakarta, Senin (15/7). Acara tersebut dibuka Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Taufik juga memberikan apresiasi tinggi sejumlah terobosan yang dilakukan oleh Kemenag, yang kini bisa menjadi role model dalam transformasi digital.

Baca juga : Kemenag: Petugas Haji Harus Familiar dengan Digital

"Kementerian Agama ini akreditasinya bagus-bagus, program-programnya akselerasinya sangat cepat sekali,” kata Muhammad Taufik melalui keterangannya Senin (15/7). 

Taufik juga menyoroti sejumlah penghargaan yang diterima Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai pemimpin transformasi digital.

"Kalau Rhoma Irama itu Satria Bergitar, kalau Menteri Agama ini Satria Transformasi Digital," tukasnya.

Baca juga : Kemenag Luncurkan Digital Learning Center dan Smart Classroom

Dikatakan mengelola umat Indonesia yang beragam dengan satuan kerja yang jumlahnya banyak merupakan tantangan besar bagi Kemenag. Taufik mengapresiasi upaya Kemenag dalam melakukan transformasi yang berkelanjutan. Ia menyoroti tujuh program prioritas dari Menteri Agama yang didukung oleh transformasi digital, terutama dengan peluncuran Pusaka Super Apps.

"Digitalisasi layanan umat yang premium dan terjangkau adalah tema pelatihan kepemimpinan nasional ini karena levelnya sudah tinggi sekali, terutama dengan pengintegrasian berbagai aplikasi dalam Pusaka Super Apps. Ini adalah tantangan besar, sangat mudah membuat aplikasi, tetapi mengintegrasikannya menjadi super apps itu sangat sulit," jelas Taufik.

Menurut Taufik, banyak negara mengalami hambatan bahkan stuck dalam transformasi digital karena terjebak pada budaya atau kultur yang belum siap. "Kunci dalam transformasi digital adalah pemimpin yang bisa menggerakkan perubahan mindset dan keterampilan SDM untuk mengoptimalkan teknologi," tegasnya.

Baca juga : Smart Class Digital Terobosan Kemenag untuk Tingkatkan Kualitas Layanan

Taufik menjelaskan empat tahapan dalam transformasi digital: digital readiness, doing digital, being digital, dan becoming digital. Banyak instansi masih berada di tahap doing digital, yaitu peralihan dari manual ke digital, tetapi belum mencapai tahap being digital yang menciptakan user experience yang baik.

"Banyak instansi yang melakukan transformasi digital terjebak di tahap doing digital atau becoming digital, berputar-putar membuat aplikasi tetapi mindsetnya belum digital. Wajahnya digital tetapi mindsetnya belum digital," tambah Taufik.

Lahirnya pemimpin yang bisa menggerakkan perubahan mindset digital dan juga SDM yang digital adalah tujuan PKN ini. Tahun lalu, tema PKN masih moderasi beragama, dan tahun ini fokus pada menyiapkan pemimpin yang mampu menggerakkan transformasi digital.

"Pemimpin itu kontekstual, tidak dilahirkan tetapi dibentuk, melalui sekolah atau madrasah. Setiap zaman memiliki tantangannya sendiri dan memerlukan pemimpin yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Zaman transformasi digital memerlukan pemimpin yang digital," pungkasnya.(Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya