Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Digitalisasi Layanan Keagamaan Keniscayaan di Era Transformasi Digital

Syarief Oebaidillah
15/7/2024 17:39
Digitalisasi Layanan Keagamaan Keniscayaan di Era Transformasi Digital
, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno(Dok Kemenag)


BALITBANG Diklat Kementerian Agama (Kemenag) kembali menggelar Pelatihan Kepemimpinan Tingkat Nasional (PKN) II untuk ketiga kalinya, pada Angkatan XXVII ini, mengusung tema "Digitalisasi Layanan Umat yang Premium dan Terjangkau".

Melalui siaran pers yang diterima hari ini, Kepala Badan (Kaban) Litbang dan Diklat Kemenag Suyitno menegaskan pentingnya tema tersebut di dalam era digital seperti sekarang. Menurutnya, Transformasi digital adalah sesuatu yang niscaya dan tidak bisa lagi dihindari. “Kementerian Agama patut meneguhkan ini karena setidaknya Kemenag sudah mendapatkan rekognisi dari publik,” kata Suyitno pada pembukaan PKN II di Jakarta, Senin (15/7/2024). Menag Yaqut Cholil Qoumas hadir dan membuka PKN II tersebut.

Rekognisi pertama diperoleh dari detik.com yang mengapresiasi transformasi digital layanan keagamaan Kemenag. "Ini meneguhkan bahwa Kemenag memang sudah sangat familiar dengan transformasi digital," kata Suyitno.

Baca juga : Adaptasi Dunia Digital Perkuat Transformasi Bisnis

Rekognisi kedua datang dari Kemenpan RB, yang memberikan penghargaan Digital Government Award dalam konteks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Penghargaan tersebut diserahkan langsung kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Ini menunjukkan bahwa kita sangat siap dengan transformasi digital. Di lingkungan Balitbang Diklat sendiri, sudah diluncurkan Digital Learning Center (DLC) Massive Open Online Courses (MOOC) yang telah menjangkau lebih dari tujuh juta peserta diklat,” ungkapnya.

Suyitno juga membandingkan kemajuan transformasi digital di Kemenag dengan kementerian lain. Jika kementerian lain dalam transformasi digital sudah bagus, tentu tidak kaget, karena banyak SDM dengan latar belakang akademik teknik informatika atau sistem informasi.

“Tetapi di Kementerian Agama, dengan fakultas Ushuluddin dan prodi keagamaan lainnya, bisa melakukan transformasi digital, menurut saya ini luar biasa," tambahnya.

PKN tahun ini sengaja menjadi pilot project untuk menunjukkan kesiapan Kemenag dalam transformasi digital. Suyitno berharap peserta PKN, termasuk dari berbagai instansi lainnya agar dapat terinspirasi dan mendukung langkah ini. "Apresiasi dan terima kasih kepada semua peserta dari berbagai kementerian lainnya yang telah bergabung pada PKN II ini," pungkas Suyitno.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya