Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Mulai 11 Juni Bus Salawat Berhenti Beroperasi

Heryadi
09/6/2024 20:21
Mulai 11 Juni Bus Salawat Berhenti Beroperasi
Bus Salawat.(MI/SISWANTINI SURYANDARI)

JEMAAH haji Indonesia selama ini difasilitasi bus salawat selama 24 jam untuk transportasi dari hotel ke Masjidil Haram. Mulai 11 Juni 2024 atau 5 Zulhijah 1445 H, bus salawat tidak lagi beroperasi.

Tujuan dihentikannya operasional bus haji adalah agar agar para jemaah fokus untuk persiapan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina). "Jemaah dapat beristirahat penuh dan mempersiapkan diri menjalani rangkaian puncak haji," ucap Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.

Seluruh aktivitas jemaah pada 11 Juni 2024 hingga menjelang puncak haji dilakukan di musala hotel atau masjid di sekitar hotel. Jadi nanti jamaah haji jangan kaget kalau tiba-tiba tidak ada bus salawat.

Baca juga : Embarkasi Bertukar Wilayah Pemondokan Haji di Mekah

Jemaah diminta untuk menyiapkan fisik dan mental. Juga menjaga kesehatan agar tidak sakit saat puncak haji. Cuaca di Makkah saat ini selalu di atas 40 derajat Celsius pada pagi hingga sore hari. Bahkan diperkirakan pada puncak haji suhu udara mencapai 50 derajat Celsius.

Pada 14 Juni 2024, jemaah haji akan berangkat ke Arafah menggunakan bus. Setiap jemaah haji harus memiliki smart card,. Sebelum naik ke bus, petugas akan men-scan smart card jemaah. Setelah lengkap pintu bus akan disegel dengan stiker.

Segel pintu bus akan dibuka di depan maktab di Arafah. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya jemaah non visa haji yang berusaha menyelundup atau diselundupkan ke bus jemaah haji reguler.

Baca juga : Masjidil Haram Padat, Jemaah Diimbau Salat di Hotel dan Masjid Sekitar Hotel

PPIH juga menyiapkan skema murur di Muzdalifah bagi jamaah haji lansia, disabilitas dan memiliki risiko tinggi secara medis. Ada kuota 55 ribu jamaah yang mengikuti skema murur atau hanya melintas di Muzdalifah.

Bus murur ini setelah melintas di Muzdalifah langsung ke Mina untuk mengantar jemaah melontar jumrah.

“PPIH akan membekali jemaah batu kerikil sejak jemaah ada di Arafah. Pihak Mashariq menyiapkan kantong berisi kerikil sejumlah 70 buah. Jumlah tersebut cukup untuk keperluan lontar Jumrah Aqobah hingga selesai Nafar Tsani,” kata Widi. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya