Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BENCANA alam kerap terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Faktor cuaca ekstrem menjadi salah satu penyebab terjadinya musibah tersebut. Sebagai tanggapan atas banyaknya bencana, Divisi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) PT Smart Cakrawala Aviation (Smart Aviation), memperkuat komitmennya untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana cuaca di Indonesia.
Direktur Utama Smart Aviation, Pongky Majaya, dalam keterangannya pada Jumat (22/3), mengatakan, “Teknologi modifikasi cuaca yang kami terapkan telah terbukti efektif dalam mengendalikan pola cuaca ekstrem. Metode seperti penanganan kabut asap, pemecahan awan, hingga penyelaras awan menjadi bagian dari teknologi canggih yang kami gunakan untuk merespons ancaman bencana cuaca dengan cepat dan efisien.”
Peran pemerintah daerah juga menjadi sangat penting dalam menanggulangi bencana yang terjadi di tingkat lokal. Melalui Teknologi Modifikasi Cuaca dari Smart Aviation, pemerintah daerah dapat secara langsung melakukan intervensi secara cepat dan tepat terhadap kondisi cuaca yang berpotensi menyebabkan bencana, seperti banjir, longsor, atau kebakaran hutan.
Baca juga : Ratusan Bangunan di Kota Sukabumi Rusak Terdampak Bencana
Hal ini memungkinkan pihak berwenang untuk mengambil langkah preventif yang lebih efektif dan mengurangi dampak negatif bagi masyarakat.
“Smart Aviation terus mendukung pemerintah pusat dan daerah melalui kolaborasi yang kuat, menunjukkan bahwa kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah daerah secara efektif dapat mengatasi tantangan-tantangan kompleks di tingkat lokal. Melalui kemitraan seperti ini, kami menyaksikan bagaimana sinergi antara keahlian teknis TMC yang kami miliki dan pemahaman mendalam pemerintah daerah tentang kebutuhan masyarakat lokal dapat menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi semua pihak,” tambah Pongky.
Mengingat meningkatnya kebutuhan layanan modifikasi cuaca dan operasional lainnya, Smart Aviation telah mempersiapkan pengadaan 5 pesawat baru, termasuk 4 Unit Caravan C208EX dan 1 Unit Sky Courier C408 sebaya upaya preventif dalam menjalankan komitmen untuk mendukung pemerintah.
Baca juga : Dampak Perubahan Iklim dan Mitigasi Risiko Bencana Harus Disikapi oleh Seluruh Pihak
Cessna SkyCourier, memiliki spesifikasi tangguh dan sesuai dengan medan penerbangan di Indonesia, termasuk daerah-daerah terluar, adalah pesawat turboprop sayap tinggi yang berkapasitas ganda, cocok untuk angkutan udara, komuter, dan misi khusus dengan biaya operasional rendah.
Dilengkapi dengan varian kargo, pesawat ini memiliki pintu besar dan kabin lantai datar yang dapat menangani hingga tiga kontainer pengiriman LD3 dengan kemampuan muatan hingga 6.000 pound, ditenagai oleh dua mesin Turboprop Pratt & Whitney PT6A-65SC. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berkualitas, Smart Aviation dapat mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi bencana cuaca.
Melalui teknologi dan armada yang mumpuni, Smart Aviation siap mendukung upaya preventif dan responsif dalam menghadapi ancaman bencana cuaca di Indonesia. Melalui kolaborasi yang erat dengan pemerintah daerah, Smart Aviation bertekad untuk terus menjadi mitra terpercaya dalam menangani bencana cuaca di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat serta lingkungan.
Smart Aviation juga memperluas jangkauan dukungannya dengan menyediakan pesawat dan helikopter untuk melakukan pemantauan udara, khususnya saat musim mudik Lebaran, guna membantu pemantauan dan penanganan bencana dari udara. Upaya Smart Aviation untuk memperkuat kapasitas operasionalnya tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga untuk meningkatkan responsibilitas sosial perusahaan.
"Sepanjang perjalanan Smart Aviation,, kami yakin bahwa dengan kerja keras, komitmen, dan kolaborasi yang solid, kita dapat mengatasi tantangan bencana cuaca dengan lebih efektif. Kami siap bekerja bersama dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun badan terkait untuk menciptakan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi Indonesia,” tutup Pongky. (Z-6)
Banjir yang melanda Provinsi Nangarhar, Kunar, Badakhshan dan Panjshir di Afghanistan menyebabkan 40 orang meninggal dunia.
BPJN sangat merespon bencana alam yang melanda sejumlah daerah di Maluku, terutama di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Seram Bagian Timur (SBT).
Cuaca ekstrem potensial terjadi karena dipicu beberapa faktor. Di antaranya adalah aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia.
CUACA buruk seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih melanda di kawasan perairan laut Selat Malaka, Provinsi Aceh.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir berpotensi terjadi di kawasan pegunungan bagian tengah di enam daerah di Jawa Tengah.
Sekitar 83% jemaah haji yang meninggal selama musim haji 2024 adalah tidak resmi atau yang menggunakan visa nonhaji.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengimbau para Mediator Hubungan Industrial (MHI) untuk mengutamakan upaya pencegahan dalam menangani perselisihan hubungan industrial.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait gigi dan mulut di masih sedikit. Sehingga dibutuhkan edukasi kesehatan masyarakat semakin diperluas.
Meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia yang mencapai 91 ribu maka diperlukan adanya upaya perlindungan diri dengan 3M dan vaksin
Salah satu tantangan pemberian imunisasi yang berlarut-larut adalah adanya mitos yang tumbuh liar di masyarakat sejak dulu, hal itu berlaku pada imunisasi anak bahkan orang dewasa.
Imunisasi diberikan secara lengkap untuk melindungi anak-anak supaya daya tahan tubuhnya lebih siap kalau ada penyakit menular yang menyerang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved