Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER Reisa Broto Asmoro menegaskan air susu ibu (ASI) dan imunisasi adalah dua hal yang tidak bisa saling menggantikan, karena kedua hal tersebut merupakan penguat satu sama lain.
"Tidak tepat anggapan bahwa ASI saja cukup. ASI ini penting, tetapi ASI dan imunisasi saling menunjang, tidak bisa saling menggantikan," kata Reisa, dikutip Selasa (13/2).
Reisa menjelaskan keduanya tidak bisa saling menggantikan, karena ASI memberikan perlindungan secara umum, sedangkan imunisasi memberikan perlindungan secara khusus terhadap penyakit atau masalah kesehatan tertentu.
Baca juga : Setelah Usia 6 Bulan, Anak Perlu Makanan Pendamping yang Tepat
"Makanya ada berbagai jenis vaksin, karena per penyakit vaksinnya satu. Tidak bisa digantikan dengan sesuatu yang sifatnya general," katanya.
Reisa mengungkapkan vaksin bekerja secara spesifik untuk melindungi dari penyakit tertentu, dengan cara merangsang tubuh untuk menciptakan antibodi khusus yang dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap penyakit tertentu.
Menurut dia, imunisasi pada anak dapat membantu anak untuk lebih kebal terhadap penyakit tertentu, yang dapat mempengaruhi status kesehatan hingga produktivitas baik bagi anak maupun keluarganya.
Baca juga : Ingin Tahu Vaksin Apa Saja yang Anda Butuhkan? Ingat Saja HALO
"Keduanya harus dilengkapi. ASI bagus sekali, terutama ASI eksklusif untuk anak, tetapi imunisasi juga memberikan perlindungan lebih baik lagi untuk penyakit spesifik berbahaya," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Prima Yosephine menyebutkan Imunisasi Rutin Lengkap pada anak merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencegah anak dari kematian dan kesakitan yang diakibatkan oleh infeksi virus.
Pemerintah telah menyediakan 14 jenis antigen imunisasi gratis untuk berbagai macam penyakit untuk dimanfaatkan masyarakat, di antaranya pneumonia yang dapat dicegah dengan imunisasi PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine), diare dengan imunisasi RV (Rotavirus), dan kanker leher rahim yang dapat dicegah melalui imunisasi HPV.
Baca juga : Dokteroid Jadi Fenomena, IDI Minta Masyarakat Bantu Perangi Oknum Dokter Gadungan
"Kenapa kita harus repot menambah jenis vaksin? Tadinya 11 antigen sekarang 14 antigen imunisasi nasional. Salah satunya karena kita tahu sebagian besar kematian bayi dan balita kita disebabkan pneumonia dan diare yang seharusnya bisa dicegah dengan vaksin," pungkas Prima. (Ant/Z-1)
UNTUK bisa menghasilkan air susu ibu (ASI) yang lancar, seorang ibu menyusui tidak hanya membutuhkan asupan makanan dan minuman yang cukup dan bergizi.
Asupan untuk bayi tercinta pastinya akan berasal dari air susu ibu atau ASI. ASI yang baik dan sehat tergantung dari konsumsi makanan sang ibu.
Salah satunya adalah masalah ASI. Biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan akan mengalami masalah pada ASI yang sulit untuk keluar dan disusui ke si buah hati.
Mengalami kesulitan dalam produksi ASI adalah hal yang umum dialami oleh banyak ibu menyusui. Untuk mengatasi masalah ini, pemilihan makanan yang tepat dapat menjadi solusi.
Belakangan ini, muncul pro dan kontra seputar apakah menyusui bayi lebih dari dua tahun memiliki dampak negatif pada kesehatan anak
KETUA Satgas ASI IDAI, Naomi Esthernita Fauzia Dewanto menyebut hingga saat ini belum ada penelitian untuk dampak maupun manfaat dari metode freeze-drying atau pengeringan beku ASI.
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
SAAT ini tak sedikit masyarakat yang masih merasa ragu untuk membawa anaknya mendapatkan vaksin polio. Salah satunya karena masih maraknya mitos-mitos seputar vaksin polio untuk anak.
Anak berkebutuhan khusus harus terpenuhi kebutuhan dasarnya, termasuk imunisasi.Â
Saat ini, pelaksanaan imunisasi dosis pertama sedang berlangsung di seluruh wilayah Kalsel sejak 23 hingga 26 Juli 2024.
Mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio yang masih melanda beberapa wilayah di Indonesia, Kementerian Kesehatan menggelar Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 provinsi.
Imunisasi polio aman untuk diberikan kepada anak berkebutuhan khusus, termasuk yang mengalami gangguan perilaku seperti autisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved