Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
INDONESIA menjalin kerja sama dengan badan pemerintah Jerman untuk membangun kapasitas pengelolaan sampah dan mengurangi sampah di wilayah pesisir. Program itu bertajuk GIZ Project of the Reduce, Reuse and Recycle to Protect the Marine Environment and Coral Reefs (Project 3RproMar).
Direktur Jenderal PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati mengungkapkan, project itu dimilai pada 2023 hingga dua tahun ke depan.
“Jadi kerja sama project ini adalah bentuknya technical assistant. Dan daerah prioritas ialah daerah pesisir,” kata Vivien di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (21/9).
Baca juga: TPA Sarimukti Terbakar, Sampah Kembali Menggunung di Bandung Raya
Seperti diketahui, berdasarkan hasil riset dalam rentang waktu 2018-2020 yang dilakukan oleh NPAP Indonesia, Bank Dunia dan Pusat Oseanografi LIPI, jumlah plastik di laut Indonesia mencapai 490 ribu ton sampai 860 ribu ton. Merujuk hasil baseline sturi sampah plastik di laut yang dilakukan Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) pada 2018, didapatkan baseline data sampah plastik di laut Indonesia sebesar 615,674 ton.
Vivien mengakui, saat ini banyak dari wilayah-wilayah pesisir yang belum melakukan pengelolaan sampah dengan baik. Banyak dari mereka yang kemudian membuang sampanhnya ke laut.
Baca juga: Pengembangan Industri Pengolahan Sampah Kunci Pengurangan Timbulan Sampah di TPA
“Indonesia sebagai negara maritim yang terdiri dari 17 ribu pulau, sebagian besar rakyat hidup di daerah pesisir. Dan kita harus pikirkan bagaimana cara melakukan pengelolaan sampah di pulau-pulau itu,” ucap dia.
Menurut Vivien respon pemerintah Indonesia terhadap sampah plastik di laut terhitung cepat dan tepat dengan menerbitkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL) melalui Peraturan Presiden nomor 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah dengan target ambisius mengurangi sampah plastik di laut sebesar 70% pada 2025 dengan baselilne 2018.
Dalam empat tahun pelaksanaan RAN PSL, TKN PSL telah berhasil melakukan pengurangan sampah di laut sebesar 35,36% dari 615.675 ton di 2018 menjadi 408.885 pada 2022. Dengan penguragan itu, posisi Indonesia di kebocoran sampah plastik ke laut pun berubah dari peringkat dua terbesar di dunia menjadi peringkat kelima, di bawah Filipina, India, Malaysia dan Tiongkok.
Dengan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jerman, Vivien berharap adanya penguatan pelolaan sampah di darat dan pesisir agar tidak masuk ke laut. Pasalnya, sebanyak 80% sampah laut berasal dari darat, dan 20% lainnya merupakan hasil dari kegiatan masyarakat pesisir.
“Dengan komitmen yang serius, saya yakin program ini bisa mendukung target Indonesia untuk mengurangi 30% sampah pada 2025,” tutup Vivien. .
Pada kesempatan itu, Cluster Coordinator ASEAN Shameer Khanal mengungkapkan, kerja sama pemerintah Jerman dan Indonesia akan berupa pertukaran pengalaman dan inovasi mengenai mitigasi sampah plastik yang berdampak di lingkungan.
“Sampah plastik adalah tantangan kita semua. Sampah plastik yang masuk ke laut ini akan berubah menjadi mikroplastik dan mencemari ikan-ikan di laut, dan akhirnya sampai di depan meja makan kita semua. Itu sangat membahatakan kehidupan kita dan orang-orang yang kita cintai. Tapi kita tidak boleh kehilangan asa untuk masa depan yang lebih baik,”ucap Khanal.
Dalam hal ini, Khanal juga mengapresiasi kerja Indonesia dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Ia berharap langkah besar yang telah dijalani Indonesia dapat menjadi contoh baik bagi negara-negara ASEAN lainnya.
“Tidak ada satupun entitas yang bisa mengatasi masalah sampah plastik sendirian. Tantangan ini membutuhkan komitmen pemerintah, industri, masyarakat hingga akademisi,” tutupnya. (Z-10)
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Warga pesisir Pantai Pangandaran kembali menggelar tradisi Hajat Laut, sebuah ritual syukur tahunan yang meriah, dengan acara larung sesaji ke tengah laut
Putu berharap kehadiran kapal OceanX ini dapat membantu memperkenalkan kekayaan laut Indonesia kepada dunia
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam.
OAKWOOD Suites Kuningan Jakarta bersama dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta menggelar aksi penanaman 2.000 mangrove dan pembersihan laut di pesisir Jakarta.
MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Batam, pada hari Rabu, tanggal 10 Juli 2024 telah memutus perkara pencemaran Laut Natuna Utara Perairan Indonesia dengan terdakwa Mahmoud Mohamed Abdelaziz
Kolaborasi OceanX dengan Tanoto Foundation akan melibatkan sejumlah pengajar dan pelajar dalam pendidikan sektor kelautan yang berkualitas dan mudah diakses secara luas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved