Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DOKTER anak konsultan alergi dan imunologi Prof Budi Setiabudiawan mengatakan penderita alergi lebih banyak di perkotaan daripada pedesaan, karena berhubungan dengan tingkat higienitas para penduduknya.
"Angka kejadian alergi, saat ini, pada umumnya meningkat terutama di negara-negara maju dibandingkan negara berkembang. Begitu juga di suatu negara, kejadian meningkat di perkotaan daripada pedesaan. Kenapa? Ini disebut dengan hygiene hypothesis," kata Budi saat bertemu media di Jakarta, Selasa (11/7) malam.
Budi menjelaskan, tingkat higienitas yang berlebihan akan meningkatkan potensi alergi pada tubuh seseorang.
Baca juga: Ini Perbedaan Lupus dengan Alergi
Di negara maju yang relatif lebih bersih, Budi mengatakan penduduknya jarang terkena infeksi. Sehingga, sel yang akan terangsang untuk tumbuh lebih banyak adalah sel T yang berperan dalam mekanisme alergi dibandingkan sel T untuk melawan infeksi.
Sebaliknya di negara berkembang yang banyak kejadian infeksi, kata Budi, sel yang terangsang untuk tumbuh lebih banyak adalah sel T untuk melawan infeksi.
"Begitu juga di perkotaan dan pedesaan. Kalau di pedesaan, anak lebih sering main di luar, dia sering main sama teman-temannya, sehingga kejadian dia ketemu kuman lebih banyak. Sehingga yang terangsang adalah sel T untuk kejadian infeksi dan menekan sel T untuk kejadian alergi," tutur Budi.
Baca juga: Anak yang Punya Alergi tidak Perlu Terlalu Dikekang
"Kalau di kota kan tidak, anak-anak lebih banyak main di rumah sendiri, main gim, sama ibunya tidak boleh ke luar, sehingga tidak terangsang sel T untuk infeksi dan sel T untuk kejadian alerginya meningkat," lanjut dia.
Budi pun mengingatkan alergi dapat memberikan dampak yang tidak diinginkan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak jika tidak didiagnosa sejak awal dan diberikan tatalaksana yang tepat.
Untuk itu, penting untuk mengetahui apakah anak memiliki bakat alergi atau tidak. Risiko alergi sendiri akan lebih tinggi apabila terdapat riwayat alergi dalam keluarga.
Selain itu, orangtua juga perlu mencermati gejala-gejala alergi pada anak. Gejala yang paling sering dialami di antaranya diare, konstipasi, regurgitasi, muntah, darah dalam tinja, ruam, bengkak bibir dan kelopak mata, serta eksim.
Gejala lainnya juga dapat berupa kolik, urtikaria, asma, rinitis, hingga anafilaksis.
Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, Budi mengimbau orangtua untuk segera memastikan apakah gejala tersebut muncul karena alergi atau penyakit lain, dengan berkonsultasi ke dokter.
"Kalau kita terlambat mendiagnosa sehingga tatalaksana tidak optimal, anak akan terganggu tumbuh kembangnya. Tapi kalau kita sedini mungkin menentukan anak ini alergi atau tidak sehingga dilakukan tatalaksana optimal, maka anak akan tetap tumbuh kembang dengan normal," tegas Budi. (Ant/Z-1)
Apabila orangtua tidak biasa mengenalkan variasi makanan kepada anak maka anak akan cenderung memilih mengonsumsi makanan tertentu.
Orangtua mestinya sejak dini membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan anak, secara fisik maupun emosi, dengan berkomunikasi di dalam pengasuhan.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Dengan memberikan banyak pilihan aktivitas selama mengisi liburan akan membuat tamu semakin betah tinggal di Midtown Residence Jakarta.
Anak-anak lebih rentan terhadap hipotermia karena tubuh mereka yang lebih kecil kehilangan panas lebih cepat dibandingkan orang dewasa.
Usia remaja itu kan masa-masa ingin tahu yang tinggi. Kalau kita larang, mereka malah akan semakin penasaran dan mencari tahu sendiri.
Penggunaan bedak tabur pada bayi baru lahir dapat berisiko menyebabkan bayi mengalami kesulitan bernapas.
Kucing Sphynx merupakan salah satu ras kucing yang sangat unik karena tidak memiliki bulu. Kondisi inilah yang juga membuat mereka hipoalergenik.
ANDA pengidap alergi padahal mau memelihara kucing? Ini rekomendasi beberapa jenis kucing untuk dijadikan hewan peliharaan calon pemilik yang mengidap alergi.
Vaksinasi adalah cara penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, banyak orang tua yang khawatir tentang keamanan dan efektivitas
Reaksi ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menganggap zat tertentu dalam obat tersebut sebagai substansi yang bisa membahayakan tubuh.
Alergi susu sapi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh yang dimiliki anak bereaksi berlebihan terhadap protein yang terkandung dalam susu sapi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved