Jemaah Haji Indonesia Diminta Waspadai Cuaca Panas di Arab Saudi

Jemaah calon haji Indonesia diminta mewaspadai dan mengantisipasi cuaca panas di Arab Saudi. Para jemaah diminta mempersiapkan sejumlah peralatan seperti payung, kaca mata hitam, botol minum, dan obat-obatan.

Berdasarkan pantauan di Tanah Suci, pada Selasa (23/5) pukul 10.00 Waktu Arab Saudi, suhu di Madinah mencapai 34 derajat celcius. Beberapa hari sebelumnya, saat siang, angkanya bahkan sempat mencapai 42 derajat celcius. Sementara pada malam hari, suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat celcius.

Berdasarkan pantauan di situs cuaca, perkiraan suhu di Tanah Suci akan sama, yakni pada siang hari bisa menyentuh 42 derajat celcius.

Baca juga: Kementerian Haji Arab Saudi Rindukan Jemaah Indonesia

Sekretaris petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) Arab Saudi Daker Madinah Abdillah mengatakan perbedaan suhu udara tersebut perlu diwaspadai karena di Tanah Air, suhu udara jarang menyentuh angka 40 derajat.

"Jemaah harus waspada. Paparan sinar matahari terus menerus akan membuat kulit terbakar serta dehidrasi," ujar Abdillah.

Baca juga: Cadangan Nilai Manfaat Haji akan Habis Pada 2027. BPKH: Minus Rp535 Miliar

Ia pun memberikan sejumlah kiat kepada para calon jemaah haji. Mereka diminta memakai krim tabir surya dan membawa botol minum yang bisa diisi air zam zam dari Masjid Nabawi saat di Madinah atau di Masjidil Haram saat di Mekkah.

"Meski tidak haus, jemaah diimbau minum minimal seteguk setiap setengah jam. Jemaan sebaiknya juga membawa semprotan air untuk sesekali disemprotkan ke wajah," jelasnya.

Berbeda dengan Indonesia, udara di Arab Saudi, termasuk di Madinah, memiliki kelembaban rendah. Akibatnya, kulit dan bibir mudah kering. Bila dibiarkan, dapat menimbulkan gatal-gatal dan bibir pecah-pecah.

Untuk itu, perlengkapan yang tidak kalah penting untuk dibawa adalah lip balm atau
pelembab bibir dan body lotion yang mengandung zat penahan sinar ultraviolet. (Ant/Z-11)