Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
PEMERINTAH mengakui program penurunan angka stunting atau tengkes di Indonesia masih menghadapi persoalan. Walaupun secara agregat penurunan angka stunting terjadi, sejumlah wilayah ternyata angka prevalensinya masih mengalami peningkatan.
“Karena itu kita terus verifikasi wilayah mana saja yang mengalami kenaikan dan penyebabnya,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin usai meninjau mal pelayanan publik (MPP) Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Kamis (4/5).
Sebagai contoh, angka stunting di Bengkulu sudah mencapai angka 18% pada 2022 atau turun 4% dibanding tahun sebelumnya. Namun di sejumlah kabupaten, angka prevalensinya masih di atas 22%. Bahkan ada yang mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Pandemi Belum Berakhir, Upaya Melindungi Diri dari Ancaman Covid-19 Harus Konsisten
Ma’ruf menyebutkan, salah satu penyebab meningkatnya angka tengkes terkait dengan masih maraknya pernikahan dini. Karena itu, tambahnya, pemerintah meminta pemerintah daerah terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menunda pernikahan dini.
“Memang pernikahan dini tidak dilarang agama, tapi kan mudaratnya lebih banyak,” jelasnya.
Baca juga: Infeksi Varian Baru Terdeteksi, IRRA Edukasi Pencegahan Covid-19
Selain itu, tambah Ma’ruf, dirinya masih menemukan kurangnya koordinasi antar lembaga yang menangani program ini. Di sejumlah wilayah, Ma’ruf melihat masing-masing lembaga jalan sendiri-sendiri.
“Tidak sinkron integrasi (program) satu lembaga dengan lembaga lain,” ungkapnya.
Karena itu, Ma’ruf meminta instansi pemerintah pusat dan daerah melakukan intervensi sensitif. “Sehingga target pemerintah menurunkan angka stunting menjadi 14% di 2024 bisa tercapai,” pungkasnya. (Z-3)
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Salah satu fungsi yang sangat berguna adalah pelacakan langkah. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan target langkah harian dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kematian dini.
Penerbitan PP Kesehatan ini akan mengancam keberlangsungan hidup 9 juta pedagang di pasar rakyat yang menyebar di seluruh Indonesia
Maka dari itu, kalian perlu menghilangkannya dengan beberapa cara di bawah ini. Cara mengatasinya pun tidak sulit dan bisa dilakukan sendiri.
Biasanya oatmeal ini dikonsumsi saat pagi hari untuk sarapan. Tidak heran oatmeal dikonsumsi sebelum memulai aktivitas, karena dalam kandungannya makanan ini memiliki nutrisi tinggi.
Dokter spesialis penyakit dalam Rudy Kurniawan mengatakan sarapan dengan karbohidrat tetap diperlukan untuk membantu mempersiapkan metabolisme tubuh.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved