Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MASYARAKAT yang lebih memilih berobat ke luar negeri ketimbang di dalam negeri tengah jadi buah bibir belakangan ini.
Menanggapi hal itu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama menilai, bahwa salah satu faktor yang membuat masyarakat memilih berobat ke luar negeri adalah biaya yang lebih murah. Ia mengakui, beberapa pemeriksaan dan pengobatan tertentu, fasilitas layanan kesehatan di luar negeri mematok harga di bawah Indonesia.
"Untuk beberapa pemeriksaan dan pengobatan tertentu ternyata harganya di negara tetangga lebih murah dari kita di Indonesia. Walaupun saya tidak punya data perbandingan secara pasti," kata Tjandra, Minggu (12/3).
Baca juga: Pemerintah Berusaha Perkecil Jumlah Masyarakat yang Berobat Ke Luar Negeri
Faktor yang memengaruhi tingginya biaya layanan kesehatan di Indonesia ialah harga alat kedokteran yang lebih mahal dibandingkan dengan negara tetangga. Ia membeberkan pengalamannya saat bekerja di WHO dan berdomisili di New Delhi, India.
Tjandra menyebut saat itu banyak rekan sejawatnya yang pulang ke Indonesia dengan berbagai alat kesehatan yang dibeli di India karena harganya lebih murah.
Baca juga: Ini Penyebab Orang Berobat di Luar Negeri
"Kalau di India maka obat-obatan juga jauh lebih murah dari di kita, sehingga saya pun sampai sekarang memakan obat rutin yang saya beli dari India, baik titip ke teman maupun beli sendiri ketika saya ke Mumbai dua minggu yang lalu," ucap dia.
Namun demikian, mengenai tenaga kesehatan Indonesia yang dinilai kurang kompeten, Tjandra membantah hal itu. Ia menilai bahwa secara umum kemampuan dokter di Indonesia sama baiknya dengan negara tetangga. Bahkan, tidak sedikit dokter dan pakar kesehatan asal Indonesia mendapatkan apresiasi dan terlibat dalam peran penting di berbagai organisasi internasional.
"Tentu saja ada variasi dalam tenaga dan pelayanan kesehatan di negara kita antara tempat satu dengan yang lainnya. Hanya saja secara umum sebenarnya pelayanan kesehatan terus memabik dari waktu ke waktu dan perlu terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu," ucap dia.
Di luar polemik mengenai hal itu, Tjandra menilai saat ini bukanlah waktunya untuk berdebat tentang siapa yang lebih benar. Menurutnya, semua pihak harus bersama-sama menciptakan sistem kesehatan yang nyaman bagi semua pihak. Beberapa hal yang perlu diperbaiki di antaranya ialah manajemen pengaturan yang lebih baik di fasilitas layanan kesehatan, termasuk koordinasi antartenaga dan unit kerja di institusi pelayanan kesehatan kita.
“Tentu juga disertai keramahan pelayanan serta penerapan prinsip dasar hospitality yang baik," beber dia.
Selain itu, perlu adanya upaya fundamental untuk menyelesaikan masalah, khususnya tentang harga alat kesehatan dan obat-obatan. Dalam hal ini, Tjandra menilai perlu ada kebijakan yang dianalisa dan diambil oleh pemerintah untuk mengatasinya.
Baca juga: Presiden Sesalkan Warga yang Berobat ke Luar Negeri, Rp165 Triliun Terbang
"Juga jelas perlu ada keberpihakan kebijakan pemerintah untuk semua insan kesehatan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik tetapi juga dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Saling salah menyalahkan dan atau membela diri tidak akan menyelesaikan masalah," tandas dia. (Z-10)
Dia menjelaskan gangguan ginjal pada anak-anak berbeda dari gangguan ginjal pada dewasa. Adapun kasus yang sering ditemukan, kata dia, kelainan bawaan.
Kasus gagal ginjal kronik yang membutuhkan cuci darah di RSHS jumlahnya mencapai 10-20 anak per bulan
DIBANDING rumah sakit swasta, puskesmas di Indonesia dinilai tidak sembarangan memberikan antibiotik.
ANAK merupakan pihak paling terpapar pada pelayanan yang tidak perlu atau overtreatment di pelayanan kesehatan. Hal itu diungkapkan oleh pendiri Yayasan Orang Tua Peduli Purnamawati Sujud.
Rumah sakit dilarang memberikan susu formula (sufor) untuk bayi yang baru lahir tanpa indikasi medis, agar tidak menyulitkan ibu untuk menyusui anaknya secara eksklusif
Sebuah kedai kopi di Mall Bogor Junction (Jogya Junction) terbakar pada Selasa pagi sekitar pukul 03.30 WIB. Seorang satpam dilarikan ke rumah sakit karena sesak nafas.
Terlepas dari kemajuan dalam sektor kesehatan, masalah over treatment atau perawatan berlebihan tetap menjadi isu signifikan di Indonesia.
Kebotakan merupakan masalah yang dapat dialami oleh pria dan wanita, dan penting untuk mengetahui cara-cara meminimalkannya.
Infeksi cacing parasit dapat terjadi di dalam atau di luar tubuh manusia, menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Ini obat untuk mengatasinya.
Ada berbagai penyebab sakit perut pada anak, mulai dari gangguan pencernaan hingga stres atau pola makan yang tidak sehat. Ini cara mengatasinya dengan pengobatan alami.
EDUKASI dan sosialisasi tentang bahaya tuberkulosis (TB) harus dilakukan secara massif. Ini dilakukan agar masyarakat memahami dan peduli dengan pencegahan dan pengobatan TB.
Penularan Tuberkulosis (Tb) masih tinggi dengan 282.281 kasus dilaporkan hingga Juni 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan notifikasi kasus sejak 2021.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved