Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Banyak Iklan Rokok Ditemukan di Sekitar Sekolah

Atalya Puspa
17/1/2023 17:41
Banyak Iklan Rokok Ditemukan di Sekitar Sekolah
Potret petugas saat menurunkan papan reklame produk rokok.(MI/Ramdani)

LENTERA Anak melakukan pemantauan iklan, promosi dan sponsor (IPS) Rokok di sembilan kabupaten/kota layak anak. Dari pemantauan tersebut, ditemukan bahwa iklan promosi dan sponsor rokok banyak ditemukan di dekat sekolah maupun tempat berkegiatan anak-anak.

"Iklan promosi sponsor rokok dalam berbagai bentuk masih ditemukan di sejumlah wilayah. Tak terkecuali kabupaten/kota yang telah mendapatkan predikat kota layak anak utama," ungkap Ketua Yayasan Lentera Anak Lisda Sundari, Selasa (17/1).

Adapun pemantauan dilakukan di Sleman, Siak, Bekasi, Tangerang, Makassar, Pesisir Selatan, Pangkal Pinang dan Banjarmasin. Sejumlah daerah tersebut sebenarnya telah memiliki peraturan mengenai kawasan tanpa rokok. Namun, belum mencakup larangan IPS rokok di seluruh wilayah sesuai indikator kota layak anak.

Baca juga: Larangan Penjualan Rokok Ketengan Bisa Tekan Perokok Remaja

Pihaknya khawatir banyaknya iklan rokok di sekitar area anak berkegiatan, dapat meningkatkan rasa penasaran anak untuk merokok. Misalnya di Bekasi, 80% titik penjualan rokok dilaporkan berada di pinggir jalan dan dilalui anak. Sementara, IPS rokok di wilayah Tangerang 50%-nya berada di sekitar sekolah.

"IPS rokok paling banyak berbentuk spanduk yang ditempatkan di titik penjualan jalan kecil. Sehingga, mudah dijangkkau dan dilihat anak-anak, serta berpotensi tidak membayar pajak reklame," jelas Lisda.

Baca juga: Waspada! Kandungan dalam Rokok Elektrik Bisa Timbulkan Efek Samping

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat 3,2 juta perokok anak di Indonesia. Apabila tidak ada intervensi, jumlah perokok anak akan melonjak hingga 16% dari total perokok di Indonesia pada 2030.

"Salah satu yang menyebabkan perokok pemula adalah iklan promosi sponsor rokok. Oleh karena itu, salah satu intervensi yang efektif adalah membuat peraturan pelarangan promosi sponsor rokok," tutupnya.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya