Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
ADA sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai dalam musim hujan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), yakni batuk, pilek, influenza, dan bronkitis. Terdapat juga penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dari nyamuk Aedes aegypti, yakni penyakit Zika (Zika disease), demam berdarah dengue (DBD), dan demam Chikungunya.
Selain itu, ada juga risiko gangguan penyakit yang disebabkan oleh patogen (bakteri, parasit, jamur), terutama menyerang daerah yang terdapat banyak sampah dan terkena banjir. "Jika sampah mengontaminasi bahan makanan, makanan siap saji, atau air, ketika dikonsumsi dapat menghancurkan sel-sel tertentu pada tubuh dan menyebabkan penyakit demam tifoid, kolera, dan disentri juga hepatitis," ujar Medical Underwriter Sequis dr Debora Aloina Ita Tarigan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (15/10).
Dia mengatakan, saat musim hujan terjadi perubahan cuaca yang cukup ekstrem dan menyebabkan suhu udara relatif lebih dingin. Tubuh manusia sangat sensitif pada perubahan suhu sehingga tubuh akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur dan hal ini dapat mempengaruhi daya tahan tubuh. Itu sebabnya saat musim pancaroba sering kali orang menjadi sakit karena imunitas tubuh terganggu.
Debora lalu menyebutkan penyakit lain yang patut diwaspadai saat musim hujan yakni penyakit paru-paru basah. Menurut dia, jika udara terlalu dingin, ruangan kurang mendapatkan cahaya matahari, dan sirkulasi/pertukaran udara kurang sehingga menyebabkannya menjadi lembap. Tempat yang lembap dapat meningkatkan perkembangbiakan virus, bakteri, jamur, dan tungau. Apalagi, jika ruangan itu kotor, banyak debu, dan sering digunakan untuk merokok. Inilah alasan mereka yang rutin menggunakan ruangan tersebut mudah terkena penyakit paru-paru basah.
Untuk dapat mengetahui seseorang terkena penyakit paru-paru basah, bisa dengan melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis paru. Dokter biasanya akan melakukan wawancara medis, melakukan pemeriksaan fisik, dan jika diperlukan akan dilakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan dahak, darah, x-ray paru, atau CT (Computer Tomography) untuk mendeteksi beberapa masalah paru. "Jika ditemukan cairan menumpuk, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui apakah terjadi peradangan sel kanker atau infeksi melalui USG dada Ultrasound," kata Debora.
Pada beberapa kondisi paru-paru basah kemungkinan tidak berat dan bisa sembuh dengan cepat. Sebaliknya, jika sudah terinfeksi paru-paru basah tetapi dibiarkan atau tidak diobati secara medis, penyakit dapat berkembang lebih berat dan serius. Pasien kerap membutuhkan bantuan ventilator pada perawatan Intensive Care Unit (ICU). Pemasangan alat bantu pernapasan dilakukan karena salah satu gejala paru-paru basah adalah kesulitan bernapas atau sesak napas. Pada beberapa orang kondisi tersebut bisa membahayakan jiwa.
Debora menyarankan orang-orang mengenali gejala antara lain batuk kering dan demam, sulit bernafas saat berbaring, nyeri dada, hingga terasa sesak napas dalam jangka waktu yang panjang atau berulang. "Jangan sampai kita abai, menebak-nebak, atau berusaha menyembuhkan sendiri. Semakin cepat dikenali semakin cepat ditangani dokter dan mengurangi risiko penyakit semakin parah," saran dia.
Dia lalu menyarankan agar orang-orang memperhatikan kebersihan dalam rumah, memastikan kamar tidur memiliki ventilasi udara yang baik, senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, serta menggunakan masker di lingkungan berpolusi atau bila dekat dengan orang yang tampak sedang flu dan batuk. Menurut dia, ada baiknya juga orang-orang membentengi diri dengan vaksin influenza dan vaksin pneumonia (vaksin PCV) karena virus penyebab penyakit ini bekerja dengan cara menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan pneumonia. (Ant/OL-14)
Musim kamarau yang terjadi pada tahun ini ada peningkatan kasus terutama nyamuk aedes aegypti atau demam berdarah dengue (DBD). Peningkatan kasus, menyebabkan 4 orang meninggal
Ada 1.009 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, di sepanjang Januari hingga akhir Juli 2024. Dari jumlah itu, angka kematian mencapai 31 orang.
Pada sesi talkshow ini, dibahas mengenai pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya DBD di Indonesia bahwa kasus DBD masih menjadi masalah kesehatan yang serius.
DBD termasuk penyakit yang mengancam jiwa. Seseorang bisa mengalami DBD lebih dari sekali akibat infeksi virus dengue dan infeksi berikutnya berisiko lebih parah.
Tidak hanya gejala umum, DBD juga bisa menunjukkan gejala yang tidak biasa. Gejala-gejala ini penting untuk diwaspadai agar pasien bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) kini menjadi perhatian utama di berbagai kota besar di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.
Jika manusia terpapar udara yang mengandung lima mikrogram polusi partikulat kecil per meter kubik dalam jangka panjang maka paru-paru mereka mengalami penuaan dini hingga dua tahun.
SEBANYAK 52 orang pengungsi erupsi Gunung Ibu, di Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara menderita infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.
Hal lain yang dapat dilakukan jemaah untuk menghindari sengatan panas adalah memakai tabir surya.
ISPA terkadang datang usai jemaah mengabaikan gejala yang dirasakan dan tidak melakukan tindakan preventif.
PP Perdokhi menyuarakan pentingnya kesadaran jamaah haji terhadap risiko penularan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) selain penyakit lain seperti meningitis dan dehidrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved