Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus memperkuat kemitraan dengan pihak swasta dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional melalui implementasi program gizi terintegrasi. Kali ini, BKKBN bersama organisasi filantropi dan sejumlah perusahaan swasta membuat Nota Kesepahaman Bersama (MoU) untuk ikut membantu BKKBN menekan prevalensi stunting yang ditargetkan 14% pada 2024.
MoU tersebut ditandatangani Mission Director USAID, Jeffery P. Cohen, Head of ECED Tanoto Foundation, Eddy Henry, Kepala Departemen Dampak Sosial PT Amman Mineral Nusa Tenggara Priyo Prasetyo Pramono, Direktur Yayasan Bakti Barito, Dian Anis Purbasari dan Executive Vice President PT Bank Central Asia,Tbk. Hera F. Haryn. Penandatangan MoU tersebut disaksikan langsung oleh Kepala BKKBN Dr. dr. Hasto Wardoyo, Sdi Auditorium BKKBN, akhir pekan lalu.
Hasto mengatakan, masalah kesehatan erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang dalam hal ini indikator terdekatnya adalah stunting. Dikatakan, stunting sangat berpengaruh terhadap kualitas kesehatan dan kualitas pendidikan karena dampak dari stunting adalah kemampuan intelektual yang di bawah standar.
"Hal tersebut akan menjadi masalah besar ketika Indonesia tengah menikmati manisnya bonus demografi namun disisi lain prevalensi stunting masih diangka 24,4%. Karena itu saya ucapkan erima kasih kepada pihak swasta yang telah membantu BKKBN dalam upaya meningkatkan kualitas SDM dari hulu hingga hilir di antaranya intervensi prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan kepada anak-anak Indonesia," jelasnya dalam keterangann yang diterima, Senin (26/9).
Mengambil contoh dari USAID dan Tanoto Foundation, Hasto mengajak berbagai pihak lainnya untuk turut pula bergabung dan berkolaborasi untuk bersama-sama membantu program percepatan penurunan stunting.
Sementara itu, Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen di bidang pendidikan yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam program percepatan penurunan stunting melalui kerja sama ini.
"Tanoto Foundation meyakini bahwa kemitraan merupakan faktor kunci dalam program percepatan penurunan stunting di Indonesia. Tidak hanya pemerintah, keterlibatan pelaku usaha, media, akademisi, dan masyarakat menjadi penting,” ujar Head of ECED Tanoto Foundation, Eddy Henry.
“Tanoto Foundation bangga turut memprakarsai kerja sama antara USAID dengan mitra donor nasional untuk turut berperan serta mendukung BKKBN dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas dan mengakselerasi dampak, serta menjadi inspirasi dan penyemangat bagi pihak lainnya untuk ikut bergabung dan bersama-sama menciptakan generasi Indonesia bebas stunting,” sambung Eddy.
Senada dengan Eddy, Mission Director USAID, Jeffery P. Cohen menyambut baik bergabungnya para mitra BKKBN dalam percepatan penurunan stunting. Menurutnya, program stunting tidak akan bisa berjalan jika hanya dilakukan oleh satu pihak saja.
“Saya berharap dapat memperluas kemitraan. Saya tidak sabar Indonesia menuju kemandirian. Kami menghormati mitra sektor swasta tidak hanya bisnis tapi perubahan sosial bagi masyarakat,” ujar Jeffery.
MoU antara USAID dan Tanoto Foundation, AMMAN, Yayasan Bakti Barito, dan BCA ini juga berkontribusi pada tujuan Strategi Kerja Sama Pembangunan Negara AS - Indonesia 2020-2025, dan Strategi Multi Sektoral USAID untuk Gizi dan Pencegahan Kematian Ibu dan Anak 2014-2025. (RO/OL-15)
Berlangsung pada 28-30 Juli 2024, tema yang diangkat TSG tahun ini adalah Learn and Lead: Becoming The Heart of Sustainability.
INDONESIA disebut masih tertinggal di dalam bidang sains dan teknologi, baik komitmen investasi maupun orkestrasi. Salah satu penyebab adalah masih kurangnya riset dan pengembangan (R&D)
Kolaborasi OceanX dengan Tanoto Foundation akan melibatkan sejumlah pengajar dan pelajar dalam pendidikan sektor kelautan yang berkualitas dan mudah diakses secara luas.
Tanoto Foundation, meluncurkan Tanoto Foundation Fellowship Program,
Dunia pendidikan di Indonesia masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya ialah perlunya peningkatan literasi dan numerasi bagi para peserta didik.
Tanoto Foundation bekerja sama dengan School of Parenting menyelenggarakan studi tentang pola pengasuhan yang baik bagi keluarga di Indonesia
Hasil inovasi mereka, disosialisasikan kepada para ibu anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Bangsri, Kecamatan Bulakamba, Brebes.
Jika subsidi BPJS Kesehatan dipangkas demi Makan Bergizi Gratis, perbaikan kinerja keuangan yang sedang dilakukan BPJS Kesehatan juga berpotensi terganggu.
Mahasiswa IPB membuat inovasi berupa abon telur agar anak-anak balita bisa mengonsumi telur dalam bentuk lain guna pemenuhan gizi mereka. Ini upaya pencegahan stunting di Kabupaten Brebes.
Perlu kerja pentahelix dan sinergi kolaborasi untuk membangun komitmen yang kuat dalam penanganan dan pencegahan stunting. Termasuk dukungan regulasi
Pada Hari Anak Nasional (HAN) tahun ini, fokus utama adalah melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya dan stunting.
Kementerian Kesehatan mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 adalah momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap anak-anak Indonesia, terutama dari stunting dan polio.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved