Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui penggunaan vaksin QDENGA (Dengue Tetravalent Vaccine [Live, Attenuated]) (TAK-003) untuk digunakan sebagai pencegahan semua serotipe Dengue (1 sampai 4) pada Agustus lalu.
Dalam ketentuannya, vaksin bisa digunakan untuk usia 6 sampai 45 tahun tanpa memperhatikan apakah ada riwayat sakit Dengue sebelumnya dan tidak perlu dilakukan pre-vaccination.
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit serta Mantan KaBalitBangKes Tjandra Yoga Aditama mengatakan vaksin QDENGA ini sudah dalam penelitian uji klinik fase tiga bernama ‘Tetravalent Immunization against Dengue Efficacy Study (TIDES)' yang melibatkan lebih dari 20.000 anak dan remaja usia 4 sampai 16 tahun di beberapa negara Asia dan Amerika Latin.
“Hasilnya menunjukkan proteksi terhadap dengue dan kemungkinan masuk RS sampai 3 tahun sesudah disuntikkan. Secara umum, sesudah pengamatan 12 bulan, efikasi vaksin terhadap terkena penyakit dengue terkonfirmasi adalah 80,2%,” kata Tjandra kepada Media Indonesia, Minggu (11/9).
Baca juga: Badan POM Keluarkan Izin Vaksin Dengue asal Jerman
Sesudah 18 bulan pengamatan, imbuh Tjandra, efikasi vaksin untuk mencegah pasien masuk RS karena dengue adalah 90,4%. Sesudah 4,5 tahun (54 bulan) sesudah disuntik, efikasi perlindungan vaksin secara keseluruhan adalah 61,2% dan terhadap kemungkinan dirawat di RS karena dengue maka proteksinya sebesar 84,1%.
“Vaksin QDENGA (TAK-003) ini berbasis ‘live-attenuated dengue serotype 2 virus’ yang memberi dasar genetik (genetic backbone) terhadap keempat serotipe Dengue yang ada,” tuturnya.(OL-5)
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Pemberian vaksin HPV untuk laki-laki tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan pria, tetapi juga berpotensi melindungi pasangan wanita dari risiko kanker serviks.
Pengobatan yang diberikan dokter kepada pasien DBD adalah untuk mengatasi gejala, seperti pemberian cairan infus, atau pemberian penghilang nyeri (pain killer).
Kelompok usia lebih lanjut memiliki kekebalan tubuh yang berbeda dengan usia dewasa muda sehingga memungkinkan tingginya risiko terkena penyakit.
Sifat vaksin cacar api itu berbeda dengan vaksin yang menggunakan virus hidup yang sudah dilemahkan.
DIREKTUR Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Prima Yosephine menjelaskan menciptakan kekebalan kelompok bebas polio
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved