Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Subbid Dukungan Kesehatan Bidang Darurat Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K Ginting mengatakan cakupan vaksinasi dosis penguat (booster) yang bergerak lambat menjadi pekerjaan rumah yang perlu dituntaskan untuk mencapai endemi.
"Vaksinasi masih jadi pekerjaan rumah. Angka booster di Indonesia masih lambat," kata Alexander saat menjadi pembicara talkshow: 'Mengukur Relevansi Protokol Kesehatan' yang diikuti dari YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis (8/9).
Ia mengatakan dari total sasaran program vaksinasi mencapai 235 juta jiwa lebih, cakupan vaksin dosis 1 telah 86% atau setara 203 juta lebih, vaksin dosis 2 mencapai 170 juta jiwa lebih.
Namun persoalan saat ini, kata dia, cakupan vaksinasi booster atau dosis penguat masih bergerak lambat pada angka pencapaian 61 juta orang dari target sasaran.
"Laporan laju vaksinasi dengan setahun lalu berbeda. Sekarang 15 ribu orang, tapi tahun lalu bisa 90 ribu orang (per hari)," katanya.
Baca juga: Konsisten dengan PPKM, RI tidak Perlu Tiru Tetangga Lepas Masker
Ia mengatakan akses masyarakat ke sentra vaksinasi serta program akselerasi vaksinasi perlu kembali dievaluasi.
"Tahun lalu, Satgas mulai dari desa/kelurahan aktif, Babinsa ikut terlibat dan ini membuat laju vaksinasi tinggi, khususnya saat mudik," katanya.
Namun, saat keadaan kasus mulai landai, kata Alexander, animo masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 kembali rendah. Kendati ada regulasi persyaratan booster bagi pelaku perjalanan, tapi cakupan peserta belum setinggi capaian 2021.
"Ini jadi kampanye kita bersama, sasaran masyarakat 140 juta vaksinasi," katanya.
Alexander mengatakan prioritas utama dalam kepesertaan vaksinasi adalah kelompok lanjut usia (lansia) dan masyarakat umum.
"Vaksinasi ini harus dilihat sebagai perlindungan dan menjaga agar tidak terinfeksi dan sakit. Diharapkan kelompok masyarakat dan lansia di seluruh Indonesia, bupati dan wali kota harus menciptakan akses agar masyarakat bisa divaksin," katanya. (Ant/OL-16)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
Para profesor kesehatan masyarakat Israel menyatakan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi bayi di Gaza dan Israel dari epidemi polio.
Kombinasi vaksinasi pada usia muda dan deteksi dini rutin pada wanita yang sudah berhubungan seks akan mampu menurunkan kejadian kanker serviks.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Kemenkes RI menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah.
Baru 144 Pemda yang telah mengeluarkan Instruksi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serta Surat Keputusan (SK) untuk Tim/Satgas/Pokja PIN Polio.
Prof. Hinky juga menampik klaim keliru yang beredar di media sosial, yaitu anak yang tidak divaksinasi bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.
Dikuatirkan informasi sequence genomic pathogen dari indonesia dikapitalisasi oleh pengembang vaksin negara maju dan kita tidak dapat benefit yang setara.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Isu efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Ia mengatakan peringatan soal efek sampik dari roduk vaksin itu sudah diumumkan sejak 2021.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanggapi kehebohan soal efek samping vaksin covid-19 AstraZeneca. Menurut Budi, efek samping vaksin tersebut telah diketahui sejak lama.
Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi memastikan sampai saat ini tidak ada kejadian sindrom trombosis dengan trombositopenia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved