Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MASALAH kesehatan selalu muncul bersama dengan tanda dan peringatannya namun masih banyak yang tidak menyadari bahkan cenderung abai.
Dalam kasus kanker ovarium, ada beberapa tanda dan gejala halus yang dirasakan oleh pasien. Direktur onkologi hemato dari Rumah Sakit Fortis, Richmond Road, Bangalore, India Niti Raizada mengatakan kanker ovarium dimulai pada organ perempuan yang menghasilkan sel telur.
Beberapa gejala umum yang diderita pasien kanker ovarium adalah perut kembung, perubahan kebiasaan buang air besar, gangguan pencernaan, mual, penurunan berat badan drastis, kelelahan, ketidaknyamanan di panggul, sakit punggung, frekuensi buang air kecil meningkat, serta menstruasi yang tidak teratur.
Baca juga: Meski tidak Bergejala, Kanker Ovarium Stadium Awal Bisa Diidentifikasi
Selain itu, ada juga tanda seperti kesulitan makan, terdapat cairan di perut yang disebut asites, serta masalah buang air kecil lain. Namun, ciri tersebut merupakan gejala jika seseorang sudah berada di stadium lanjut ketika kanker telah menyebar ke panggul dan perut.
"Sayangnya, tidak ada gejala pada tahap awal. Ketika kanker terkandung di ovarium, itu adalah yang paling mudah untuk diobati," ujar Raizada dilansir Indian Express, dikutip Rabu (30/3).
"Setiap perempuan yang memiliki indung telur berisiko terkena kanker ovarium, meskipun ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko ini," lanjutnya.
Meski demikian, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko kanker ovarium.
Olahraga mingguan dan diet sehat adalah hal yang paling penting. Banyak mengonsumsi buah-buahan, sayuran dan makanan yang kaya vitamin D. Berolahraga 30-40 menit setiap hari juga dapat mengurangi risiko hingga 20%.
Karsinogen adalah zat yang mampu menyebabkan kanker. Zat seperti bedak (bedak bayi, deodoran vagina, dan riasan) diketahui memiliki hubungan dengan risiko kanker.
Perempuan yang telah melahirkan setidaknya satu anak, terutama sebelum usia 30 tahun, memiliki risiko lebih rendah terkena kanker ovarium dan bahkan kanker payudara. Menyusui juga diketahui menurunkan risiko.
Menghindari penggunaan dan paparan produk tembakau tidak hanya dapat menurunkan risiko kanker ovarium, tetapi juga banyak jenis kanker lainnya. Bersamaan dengan itu, membatasi konsumsi alkohol adalah yang terbaik.
Beberapa penyakit kanker ovarium terkait dengan perubahan genetik dan keluarga dengan beberapa kasus kanker payudara dan ovarium. Salah satu mutasi penting tersebut disebut BRCA1 (gen kanker payudara 1) dan BRCA2 (gen kanker payudara 2).
Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga dapat membantu menerapkan strategi pengurangan risiko. Penting untuk mengidentifikasi kelompok berisiko tinggi melalui pemeriksaan.
Metode skrining ini termasuk USG trans-vaginal dan serum Ca125 (tes darah). Alat skrining umumnya non-invasif. (Ant/OL-1)
Alarm berbunyi di dunia medis! Penelitian terbaru mengungkapkan lonjakan signifikan dalam kasus 17 jenis kanker di kalangan generasi milenial dan Gen X, menurut studi terbaru.
Umumnya tomat ini biasa dijadikan lalap atau bisa juga dibuat jus hingga salad. Namun dari semua cara tersebut tomat memiliiki segudang nutrisi yang baik untuk tubuh.
Pemberian vaksin HPV pada laki-laki ternyata membantu menurunkan angka kejadian kanker serviks, dengan perempuan terlindungi oleh manfaat vaksin ketika berhubungan seksual.
Ada kekhawatiran tentang radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel dan dampaknya terhadap kesehatan. Berikut daftar ponsel dengan radiasi paling tinggi
Kanker adalah salah satu penyakit mematikan yang telah merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Pascapemberian kemoterapi dan dinyatakan sembuh, 85% penderita kanker ovarium tipe germ cell bisa hamil dan melahirkan bayi.
Pada tahun 2020, di Indonesia tercatat 396.914 kasus kanker, dengan 234.511 kematian. Artinya, tingkat kematiannya sangat tinggi, yaitu 59,08%.
Pada pengangkatan rahim parsial atau total, indung telur belum tentu diangkat.
Kanker ovarium atau kanker indung telur adalah kanker ketiga tersering pada perempuan Indonesia
60-70 persen pasien kanker payudara datang ke rumah sakit dan terdiagnosis sudah dalam kondisi akhir yakni stadium 3 dan 4.
Pengobatan osimertinib terbukti mengurangi separuh risiko kematian akibat jenis kanker paru-paru tertentu, bila diminum setiap hari setelah operasi pengangkatan tumor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved