Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PRODUKSI ikan melalui kegiatan akuakultur terus mengalami peningkatan yang signifikan. Produksi akuakultur nasional mencapai lebih dari 15 juta ton dengan nilai Rp180 triliun pada 2018 dan menempatkan Indonesia sebagai produsen akuakultur terbesar ketiga di dunia.
Hal itu disampaikan Guru Besar Tetap Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University Prof Dr Alimuddin S.Pi. dalam orasi ilmiahnya yang berjudul Rekayasa Genetika Ikan Dalam Rangka Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya.
Alimuddin menjelaskan potensi produksi akuakultur ini harus dikelola dengan baik agar bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. "Berbagai hal seperti kualitas air, sistem budidaya, hingga pakan berperan dalam menopang produktivitas budidaya. Namun satu hal penting yang sering terlupakan adalah penggunaan induk dan benih unggul yang berkualitas tinggi," kata Alimuddin dalam Orasi Ilmiah Guru Besar IPB University, Sabtu (23/10).
Ketika kondisi kondisi budidaya sudah optimal, namun kualitas induk dan benih yang digunakan kurang baik maka capaian produksi tidak akan maksimal. Sebaliknya ketika salah satu komponen penyangga kurang optimal tetapi kualitas induk dan benih yang digunakan unggul maka hal ini akan membantu menyangga kekurangan tersebut.
Tersedianya induk dan benih unggul yang memiliki karakter tubuh cepat efisien serta lebih tahan stres dan penyakit akan mendukung peningkatan produksi dan pengembangan akuakultur nasional yang semakin intensif di tengah perubahan iklim yang semakin sulit diprediksi.
"Induk dan benih unggul dihasilkan melalui kegiatan pemulihan yaitu kegiatan untuk menjaga kemurnian galur sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya," ujar Alimuddin.
Menurutnya kegiatan pemulihan dapat dilakukan secara konvensional melalui program seleksi atau dengan pendekatan terkini melalui rekayasa genetika berupa seleksi berbasis DNA, transgenesis, dan genome editing.
Hingga saat ini sudah ada 26 varietas induk unggul yang dirilis dan mayoritas dihasilkan melalui pemulihan konvensional. Sentuhan teknologi modern melalui seleksi berbasis DNA baru diinisiasi pada 2010. Seleksi berbasis DNA dilakukan dengan memilih ikan yang memiliki DNA unggul sehingga lebih spesifik dan terprediksi dan waktu seleksi menjadi lebih singkat dibandingkan seleksi konvensional.
"Namun sampai saat ini dari 26 varietas hasil seleksi berbasis DNA yang sudah dirilis hanya varietas ikan mas. Protokol seleksi berbasis DNA secara nasional disusun berdasarkan hasil riset kami di IPB yang kemudian diadopsi dengan nama protokol 01 untuk menyeleksi ikan mas tahan virus," kata Alimuddin.
Protokol ini menggunakan GEN MHC sebagai penanda yang didesain khusus agar ikan mas tahan penyakit dapat diidentifikasi hanya dengan proses PCR pada ikan yang sederhana.
Seleksi Berbasis DNA
Varietas ikan mas dengan seleksi berbasis DNA protokol GEN MHC terbukti membuat induk unggul yang lebih cepat tumbuh dan lebih tahan terhadap infeksi virus.
Alimuddin menambahkan varietas ini sudah didistribusikan dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dengan jumlah total induk yang telah disebar hampir mencapai 200 ribu ekor pada 2020. Jika diasumsikan 50 ribu ekor menjadi induk produktif maka benih yang dihasilkan berkisar 5 miliar ekor per tahun, namun angka ini masih perlu dievaluasi di masa datang.
Dia mengungkapkan seleksi DNA pada komunitas lain seperti ikan lele dan gurame sudah dalam tahap pengembangan. Pada ikan lele seleksi dilakukan untuk menghasilkan varietas tahan infeksi bakteri, stres lingkungan, dan tumbuh cepat sedangkan pada ikan gurame hasil seleksi menunjukkan potensi pertumbuhan meningkat dua kali lebih tinggi.
Kedua varietas ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi varietas unggul IPB yang baru, namun masih perlu dukungan dari berbagai pihak. Untuk menciptakan produk unggul Alimuddin juga menjelaskan bahwa teknologi transgenik akan banyak digunakan di masyarakat untuk menghasilkan ikan yang unggul dan lebih cepat tumbuh, tahan penyakit, serta memiliki nilai nutrisi tinggi akan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya pemeliharaan, dan meningkatkan kualitas panen.
"Walaupun pro kontra masih ada, ikan salmon transgenik sudah mendapatkan izin untuk di komersialkan di Amerika dan Kanada. Sementara di Indonesia aturan ini masih dalam proses pematangan," ujar Alimuddin.
Riset juga telah dilakukan oleh IPB University pada fasilitas terbatas dan menghasilkan berbagai komoditas ikan, udang, dan rumput laut transgenik yang lebih tahan terhadap penyakit pertumbuhan tinggi sehingga memiliki kandungan dan DH yang lebih tinggi. (H-1)
Asuransi Raksa telah melakukan strategi yang sesuai dengan kemajuan teknologi.
Google Maps dan Waze, dua aplikasi navigasi populer, baru-baru ini mengumumkan sejumlah fitur baru.
Bagi pecinta fotografi mobile, memiliki smartphone dengan kualitas kamera setara iPhone 15 adalah impian. Namun, harga yang tinggi seringkali menjadi penghalang.
Festival LIKE pertama di 2023 lebih menekankan pada strategi FOLU Net Sink 2030 dan perhutanan sosial, maka tahun ini Festival LIKE 2 akan menekankan pada teknologi ramah iklim.
Rata-rata pengusaha travel disebutkan setuju dengan digitalisasi. Sebab, transaksi digital bisa lebih praktis digunakan, hingga mencegah terjadinya penipuan.
Realme kembali meluncurkan produk terbarunya, Realme 13, yang menawarkan sejumlah fitur canggih dengan harga terjangkau, yaitu sekitar Rp2 jutaan.
Kementerian Ketenagakerjaan kembali menyerukan kepada seluruh pemangku kepentingan berkolaborasi menghapus praktik kerja anak
Perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal, terutama di daerah pesisir pulau kecil, harus menjadi prioritas utama agar keberlanjutan ekosistem terjaga.
Kolaborasi OceanX dengan Tanoto Foundation akan melibatkan sejumlah pengajar dan pelajar dalam pendidikan sektor kelautan yang berkualitas dan mudah diakses secara luas.
Keluarga tersebut membayar mereka hanya US$8 untuk bekerja selama 18 jam sehari, kurang dari sepersepuluh dari jumlah yang diwajibkan menurut aturan di Swiss.
Dengan fokus pada keamanan dan efisiensi, inovasi di ranah eksplorasi menjadi tonggak penting dalam mewujudkan masa depan pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Tiga perusahaan sedang berupaya menyediakan penjelajah Bulan berikutnya milik NASA untuk misi berawak yang direncanakan pada akhir dekade ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved