Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Studi: Vaksinasi sangat Efektif Cegah Kasus Covid-19 yang Parah

Mediaindonesia.com
11/10/2021 20:38
Studi: Vaksinasi sangat Efektif Cegah Kasus Covid-19 yang Parah
Ilustrasi.(AFP/Joel Saget.)

VAKSINASI sangat efektif untuk mencegah kasus covid-19 yang parah, bahkan terhadap varian delta. Ini hasil dari penelitian besar di Prancis.

Penelitian yang diterbitkan Senin (11/10) berfokus pada pencegahan covid-19 yang parah dan kematian, bukan infeksi. Itu mengamati 22 juta orang di atas 50 tahun dan menemukan bahwa mereka yang menerima suntikan memiliki kemungkinan 90% lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit atau meninggal.

Hasil mengonfirmasi pengamatan dari AS, Inggris, dan Israel. Para peneliti mengatakan itu merupakan studi terbesar dari jenisnya sejauh ini.

Melihat data yang dikumpulkan mulai Desember 2020, ketika Prancis meluncurkan kampanye vaksinasi, para peneliti membandingkan hasil dari 11 juta orang yang divaksinasi dengan 11 juta subjek yang tidak divaksinasi.

Mereka membentuk pasangan yang cocok dengan individu yang tidak divaksinasi dengan rekan yang divaksinasi dari wilayah yang sama serta pada usia dan jenis kelamin yang sama. Mereka pun dilacak dari tanggal suntikan kedua orang yang divaksinasi hingga 20 Juli.

Mulai 14 hari setelah dosis kedua, risiko subjek yang divaksinasi terhadap covid-19 berkurang hingga 90%, menurut penelitian yang dilakukan oleh Epi-Phare, kelompok penelitian keamanan obat-obatan independen yang bekerja sama dengan pemerintah Prancis.

Vaksinasi tampaknya hampir sama efektifnya dengan varian delta, dengan perlindungan 84% untuk orang berusia 75 tahun ke atas dan 92% untuk orang berusia 50-75 tahun.

Perkiraan itu, bagaimana pun, hanya berdasarkan data satu bulan, karena varian tersebut menjadi dominan di Prancis hanya pada Juni. "Studi ini harus ditindaklanjuti untuk memasukkan hasil dari Agustus dan September," kata ahli epidemiologi Mahmoud Zureik, kepala Epi-Phare, kepada AFP.

Studi itu mencakup vaksinasi dengan Pfizer/BioNtech, Moderna, dan AstraZeneca, tetapi bukan Jannsen yang disahkan jauh kemudian dan jauh lebih jarang digunakan di Prancis.

Baca juga: Ini 10 Vaksin Covid-19 yang Kantongi Izin Penggunaan Darurat Badan POM RI

Hasilnya juga menunjukkan bahwa selama periode penelitian--hingga lima bulan--perlindungan vaksinasi terhadap covid-19 yang parah tidak berkurang. (OL-14)  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu
Berita Lainnya