Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEGIATAN Aksi bersih-bersih serentak di dunia (World Cleanup Day) kembali digelar Lions Club tahun ini. World Cleanup Day adalah sebuah gerakan sosial yang bertujuan mengajak dan mengedukasi masyarakat untuk memiliki kesadaran membersihkan, menjaga dan memelihara lingkungan mulai dari diri sendiri, rumah dan masyarakat. Aksi bersih-bersih tahun ini merupakan yang keempat kalinya yang dilakukan oleh Lions Club sejak 2017.
“Tema dari Aksi Bersih-Bersih tahun ini adalah Pilah Sampah dari Rumah yang berarti memberikan edukasi dan kesadaran kepada masyarakat bahwa menanggulangi masalah sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah dari rumah.” ujar Liana Trisnawati, Ketua Komite Lingkungan Lions Clubs dalam peluncuran World Cleanup Day secara virtual.
Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah menjadi tema WCD tahun ini mengingat situasi dan kondisi masih dalam pandemi Covid-19, sehingga kegiatan aksi bersih bersih ini dilakukan dari rumah masing-masing yaitu masyarakat melakukan pemilahan sampah di rumah kemudian dikumpulkan dan dibawa ke Bank Sampah untuk ditimbang.
Liana menambahkan, Kegiatan Pilah Sampah dari Rumah ini juga menjadi gerakan nasional dengan jumlah peserta sebanyak 300 di kordinir oleh Lions Club Distrik 307 A1 dan Bank Sampah serta perusahaan daur ulang di DKI Jakarta yang di ikuti oleh 100.000 orang yang tersebar di 6 wilayah DKI Jakarta yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
“Sudah saatnya kita bicara tentang mari kita pilah sampah dari rumah. Bagaimana meningkatkan bank sampah dan bagaimana sampah itu terkelola. Bagaimana sampah jadi bahan baku daur ulang yang mandiri, tidak impor lagi. Mari kita gunakan sampah sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai ekonomi sirkular. Tentu ini semua membutuhkan dukungan semua pihak, seperti yang sudah dilakukan juga oleh Le Minerale yang memang cepat sekali berdiskusi dengan kami dan langsung mengeksekusi kegiatan-kegiatan pemilahan sampah,” ujar Rosa Vivien Ratnawati, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Kegiatan aksi bersih-bersih tahun ini juga terselenggara dengan baik karena adanya kolaborasi yang melibatkan berbagai pihak lintas sektoral, seperti Produsen Air Minum Dalam Kemasan Le Minerale, Chandra Asri, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), dan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI).
Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Roanld Atmadja mengatakan, ini merupakan tahun kedua keterlibatan Le Minerale dalam World Cleanup Day bersama Lions Club. Ia mengaku sangat senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Baca juga : Pelibatan Masyarakat Sebagai Living Sensor Penting untuk Pemetaan Bencana
"Dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen kami dalam menjaga dan merawat lingkungan. Kegiatan ini sejalan dengan visi kami untuk mengedukasi pentingnya memilah sampah dari rumah yang merupakan salah satu kunci sukses agar kegiatan daur ulang dengan konsep sirkular ekonomi bisa berjalan dengan baik dan efisien," ujarnya.
Ronald menambahkan, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale berkomitmen mendukung upaya pengelolaan sampah, khususnya menyebarluaskan kebiasaan memilah sampah dari rumah. Selain berpartisipasi secara langsung dalam WCD bersama Lions Club, Le Minerale juga aktif mengedukasi masyarakat melalui pesan layanan masyarakat di beberapa stasiun TV dengan tema edukasi "Pilah Pilih Sampah dari Rumah".
"Tujuannya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilahan sampah secara luas,” tambah Ronald saat menerima piagam Rekor Indonesia di acara seremoni kegiatan World Cleanup Day di kantor Walikota Jakarta Selatan.
Pilah sampah dari rumah adalah bagian penting dalam mata rantai ekonomi sirkular untuk meningkatkan tingkat pengumpulan (collection rate), dan kualitas hasil pengumpulan. Peran serta masyarakat dalam pilah sampah akan memdapatkan benefit ekonomi langsung, dengan menjual hasil pilah sampahya ke bank sampah, atau ke titik pengumpulan.
Untuk itu melalui kegiatan aksi bersih-bersih ini diharapkan masyarakat Indonesia makin sadar akan pentingnya memilah sampah dari rumah. Dengan memilah sampah dengan tepat antara sampah organik, sampah plastik, dan sampah kemasan lain akan memudahkan pihak pengepul, pengelola bank sampah maupun pendaur ulang dalam mengelolahnya/memanfatkannya, serta nilai sampah kemasan plastik jika tidak terkontaminasi dengan sampah organik maka akan bernilai lebih inggi
“Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah ini juga mendapatkan penghargaan dari Original Rekor Indonesia (ORI) sebagai prestasi dalam Gerakan Pilah Sampah Dari Rumah Terbanyak dengan total peserta terbanyak, yaitu lebih dari 100.000 peserta,” tutup Liana. (RO/OL-7)
TEPI jalan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) tak terlepas dari persoalan sampah. Kondisi sampah ini terus jadi sorotan. Sebab warga masih saja membuang sampah sembarangan di tepi jalan.
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Korea Utara baru saja meluncurkan sekitar 500 balon berisi kertas bekas dan plastik, termasuk beberapa yang jatuh di kompleks kantor kepresidenan Korea Selatan.
Komitmen dalam pengurangan sampah merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan sampah, dan sinergi dalam pelaksanaannya sangat diperlukan.
Hal Itu diketahui setelah IWP melakukan studi yang didanai oleh Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi khusus bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di tahun 2021.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bersama-sama menumbuhkan pemahaman mengenai pentingnya pelestarian ekosistem laut bagi keberlangsungan hidup manusia.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Siswa diperkenalkan dengan beragam perlengkapan yang terdapat di dalam sebuah mobil ambulans hingga jenis-jenis sirene yang digunakan ambulans saat beroperasi.
Pemkot Tangsel angkut ratusan ton sampah warga selama libur Lebaran
Founder Seasoldier, Nadine Chandrawinata yang juga aktris, mengatakan masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya pemilahan sampah, termasuk sampah plastik, dari rumah,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved