Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan ketersediaan obat COVID-19 produksi dalam negeri hingga September 2021.
"Untuk obat-obatan, sampai September, karena kita proyeksi dua bulan ke depan, kita fokus ke apotek yang dikelola BUMN, order dari Kementerian Kesehatan, keperluan 'holding' RS BUMN dan paket dua juta yang BUMN suplai ke TNI untuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)," kata Erick Thohir dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Erick Thohir menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri rapat terbatas mengenai Pinjaman Kredit Usaha Rakyat Pertanian yang dipimpin Presiden Joko Widodo.
"Suplai itu di luar apotek dan RS swasta, karena sebagai catatan yang produksi obat oseltamivir tidak hanya dari kami BUMN oleh Indofarma, tapi juga banyak dari perusahaan swasta seperti Amarox, Etana, Biotik, Kalbe Farma, Roche, dan Sampharindo," ucap Erick.
Sedangkan Azithromycin juga banyak perusahaan yang memproduksi, seperti Hexpharm Jaya, Bernofarm dan lainnya. "Jadi, yang kami fokuskan ke Kemenkes, kebutuhan apotek BUMN, RS BUMN dan (paket bantuan obat) yang dua juta," katanya.
Erick menyampaikan angka ketersediaan obat per 31 Juli 2021.
Azithromycin 980 ribu
Zinc 1,2 juta
Paracetamol 2,3 juta
Vitamin C 7,6 juta
Vitamin D 1,6 juta
Oseltamivir 7,7 juta
Favipiravir 4 juta
Avicov 1,5 juta
"Agustus terus kita lanjutkan, jadi secara produksi akan terus kita tingkatkan, bagaimana kita jaga di lapangan," ujarnya.
Baca juga: Menteri BUMN Jamin Stok Obat Perawatan Covid-19 Aman
Erick juga membuat mekanisme untuk mencegah penimbunan obat di lapangan. "Kita perketat juga, sehingga tidak ada penimbunan saat beli, kita kuotakan dan sesuai resep dokter, karena kita takut ada 'loop hole', tentu kita tidak menyalahkan siapa-siapa, misalnya tiba-tiba ada satu orang bisa beli dalam jumlah besar, itu kita jaga agar di apotek atau sesuai dengan kebutuhan rumah sakit atau Kemenkes," tambah Erick.
Target produksi obat-obat COVID-19 untuk September 2021 menurut Erick Thohir yaitu:
Azithromycin 13 juta
Zinc sekitar 15 juta
Paracetamol 30 juta
Vitamin C 77 juta
Ambroxol 26 juta
Vitamin D3 20 juta
Oseltamivir 32 juta
Favipiravir 83 juta
"Kita sekarang secara produksi 'in line', bahan baku juga terkontrol, tapi ini yang saya sampaikan angka-angka yang diproduksi BUMN, di luar (produksi obat) swasta," ungkap Erick.
Sedangkan terkait dengan vaksin gotong royong yang dikerjakan oleh KADIN, menurut Erick, sudah tersedia 5,5 juta dosis.
"2,6 juta masih menunggu rilis BPOM, sedangkan 2,9 juta sudah dirilis, dan yang sudah kita distribusikan 1,92 juta untuk vaksin gotong royong. Alhamduilah lancar dan memakai merek Sinopharm, jadi kita tidak pakai merek-merek yang program vaksin pemerintah atau COVAX/GAVI atau yang di luar 500 ribu sumbangan (dari negara sahabat)," ungkap Erick.(OL-4)
BUMN diinilai perlu memperbaiki dan meningkatkan tata kelolanya
MENTERI BUMN Erick Thohir menanggapi perihal tidak jadinya Pertamina mengakuisisi perusahaan bioetanol di Brasil
Ini respons Menteri BUMN Erick Thohir soal rencana pengetatan penerima BBM bersubsidi yang akan diperketat pada 17 Agustus mendatang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong pendanaan murah bagi para pelaku usaha mikro.
Peneliti Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Agung Satrio Nugroho, M.Sc mengatakan berkurangnya beban Pertamina terhadap BBM subsidi membuat mereka menjadi world class energy company.
Pertamina berhasil masuk 500 perusahaan terbesar dunia berdasarkan pendapatannya dalam satu tahun fiskal.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Siti Nadia Tarmizi memastikan bahwa ketersediaan obat-obatan untuk menangani lonjakan kasus covid-19 sudah terpenuhi.
Ia mengatakan PT Amarox Pharma Global sebagai anak perusahaan Hetero Labs Ltd, India akan memproduksi Molnupiravir kapsul keras di Indonesia.
Kemenkes telah mengamankan sebanyak 400 ribu tablet Molnupiravir yang sudah diimpor oleh PT Amarox dari Hetero Labs Ltd di India.
Meski sejumlah penelitian membuktikan bahwa obat tersebut ampuh dan telah mendapatkan izin di beberapa negara, Molnupiravir ternyata masih dalam tahap uji klinik vase 3.
Di antara obat tersebut adalah obat antiviral yang paling penting harus dijamin ketersediaannya.
Berdasarkan hasil kunjungannya, Sufmi mengatakan proses uji klinis tahap ke 3 obat antivirus covid-19 berjenis Pavipiravir ditargetkan rampung pada bulan Oktober 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved