Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) kembali terapkan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) guna menekan potensi kejadian bencana karhutla di Provinsi Riau sejak 3 Juli 2021 hingga 15 hari kegiatan.
Kepala BPPT Hammam Riza mengungkapkan, pada pelaksanaan Operasi TMC sendiri yang memasuki hari ke- 4 di Riau, sudah mampu menghasilkan volume air hujan yang signifikan. Hujan yang terjadi, menurut Hammam, mampu mempertahankan TMAT (Tinggi Muka Air Tanah) lahan gambut dan meredam munculnya hotspot.
“Dapat dipantau dari jumlah hotspot nol dengan tingkat kepercayaan >80% selama kegiatan TMC berlangsung,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Jumat (8/7).
Pada kesempatan terpisah, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Pekanbaru, Tukiyat mengatakan tim TMC telah melakukan 4 sorti penyemaian awan dengan menabur bahan semai sebanyak 2,4 ton NaCl.
“Penyemaian ditargetkan di wilayah Indragiri Hilir, Indra Giri Hulu, Siak, Bengkalis, Dumai, Pelalawan dan sekitarnya. Hingga hari ke 4 pelaksanaan TMC sudah menghasilkan volume air hujan sebanyak 2,3 jt m3,” jelasnya.
Baca juga : TMC Hujan Buatan Bisa Jadi Solusi Permanen Pengendalian Karhutla
Dalam pelaksanaan Operasi TMC di Provinsi Riau kali ini, Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam (TPSA), Yudi Anantasena mengatakan bahwa BPPT berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta dengan menggandeng pula pihak swasta.
“Ini pelaksanaan TMC kedua kalinya di Provinsi Riau di tahun 2021, setelah sebelumnya juga dilaksanakan TMC Pencegahan Karhutla di Sumsel, Jambi dan Kalimantan Barat,” paparnya.
Operasi TMC di Provinsi Riau diinisiasi KLHK bekerjasama dengan BPPT, mitra APHI yaitu PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), TNI Angkatan Udara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Penanganan Karhutla Provinsi Riau. Selain itu mendapat dukungan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pemerintah Provinsi Riau dan juga Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).
Kepala BBTMC-BPPT, Jon Arifian, mengatakan pada kondisi curah hujan yang rendah, potensi kemunculan titik panas mudah terjadi dan memicu karhutla secara masif, sehingga upaya penerapan TMC diharapkan mampu mengurangi potensi tersebut.
“Bulan Juni mulai memasuki masa transisi dan kemarau berikutnya dimulai pada bulan Juni hingga September dan peralihan bulan Oktober hingga Desember memasuki musim hujan periode kedua,” ujarnya. (OL-2)
Tim Gakkum KLHK telah melakikan penyegalan pada lahan yang terbakar. Penyegelan dilakukan sebagai tanda dimulainya penyelidikan atas dugaan unsur kesengajaan dalam pembukaan lahan HPK
Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin selaku Satgas Operasi Bagian Udara menerbangkan helikopter untuk mendukung pelaksanaan patroli udara.
Operasi Modifikasi Cuaca mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau periode 20-29 Juli 2024, diperpanjang selama tiga hari sampai dengan 1 Agustus 2024.
Program DP3 adalah salah satu inisiatif strategis untuk memastikan masyarakat pedalaman tidak hanya memiliki akses informasi yang memadai tentang pemilihan serentak.
POLDA Riau menyita 25 kilogram sabu dan 34 ribu pil ekstasi dari sindikat narkoba internasional yang mengedarkan narkoba senilai Rp35 miliar tersebut.
PARTAI Demokrat resmi mengusung M Nasir-M Wardan sebagai calon gubernur (cagub) dan calon gubernur (cawagub) Pilkada Riau 2024.
Hal yang harus dilakukan adalah menjalin kerja sama antar negara.
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dianggap sebagai salah satu solusi untuk mengerjakan berbagai tugas dan memecahkan masalah.
"Tuntutan kita tidak banyak. Di masa pandemi seperti ini tentunya kita sangat keberatan adanya pemutusan kontrak. Kita tidak menuntut pesangon, kita hanya minta dipekerjakan kembali."
Handoko menyebut bahwa dalam kontrak yang ditandatangani para awak sudah tertera kesepakatan itu. Para awak juga bisa memutus atau mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Satu unit teknologi Arsisnum diperuntukkan bagi Rumah Singgah Gelora Serayu Banyumas, sebuah rumah yang digratiskan bagi keluarga pasien yang menunggu di RS.
Saat ini operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) sedang berlangsung di Kalimantan Barat sejak 17 September 2021
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved