Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
JUMLAH sampah plastik yang masih relatif tinggi menjadi salah satu tantangan utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia. Pola konsumsi masyarakat terhadap produk berbahan plastik serta perlakuan terhadap sampah plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tingginya timbunan sampah plastik di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 64 juta ton per tahun. Dari jumlah total sampah tersebut, 15% di antaranya sampah plastik.
Memilah sampah di rumah dengan memisahkan dalam tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah residual. Ini merupakan salah satu cara efektif dalam menangani beban sampah.
Pada 2019, KLHK meluncurkan Program Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah sebagai langkah strategis untuk menggalang peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ajakan ini sejalan dengan tema Global Recycling Day 2021 yang mendorong individu dan masyarakat untuk menjadi #RecyclingHeroes.
Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya Ronald Atmadja mengatakan Le Minerale mendukung penuh upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah nasional dan ikut mengajak semua individu untuk menjadi inspirasi dalam melakukan pilah sampah dan daur ulang, terutama sampah plastik. Menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan sudah makin tinggi.
"Masyarakat kini lebih selektif dalam pemilihan jenis plastik di produk yang dikonsumsi serta mulai mencari tahu cara mendaur ulang sampah plastik. Ini sangat menggembirakan dan berdampak positif terhadap pengurangan sampah plastik," katanya dalam keterangan resmi, Senin (5/7).
Kegiatan pilah sampah di rumah, terutama sampah plastik, lanjutnya, selain mengurangi jumlah sampah lingkungan yang berakhir di TPA, juga memiliki nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan sendiri atau oleh para pemulung yang berkeliling mengumpulkan sampah lingkungan. Pemulung, menurutnya, memiliki peran penting dalam proses daur ulang sampah plastik.
Bantuan masyarakat dalam memisahkan sampah plastik di rumah akan memudahkan pemulung dalam pengumpulkan sampah plastik bernilai ekonomis untuk dijual ke industri daur ulang. "Tidak hanya berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan dan membantu menekan debit sampah, kegiatan pilah sampah di rumah juga memiliki nilai sosial ekonomi," jelasnya.
Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Prispolly Lengkong sependapat bahwa peran aktif masyarakat dalam melakukan pemilahan sampah di rumah sangat membantu pekerjaan pemulung sebagai garda depan dalam pengumpulan sampah di lingkungan masyarakat. "Selain akan berpengaruh terhadap berkurangnya angka timbunan sampah yang dibuang ke TPA, hal tersebut secara tidak langsung meringankan beban kerja pemulung dan mempercepat proses pengumpulan sampah," katanya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Saut Marpaung juga setuju bahwa aktivitas pemisahan sampah oleh rumah tangga merupakan hal positif dan memberikan keuntungan tersendiri dalam pengelolaan sampah, terutama sampah plastik yang masih memiliki nilai ekonomis. Meski menurutnya, nilai ekonomis sampah plastik tergantung dari jenis plastiknya.
"Ada jenis plastik yang sulit didaur ulang sehingga bernilai rendah dan tidak diminati. Hal ini menyebabkan tingkat kolektabilitas sampah di Indonesia masih rendah. Tapi ada juga jenis plastik yang permintaan, serapan, dan nilai ekonomisnya relatif tinggi di industri daur ulang seperti PET dengan kode angka 1. PET banyak digunakan sebagai bahan baku produk plastik, seperti kemasan botol dan galon air minum," ungkapnya.
Baik IPI dan APSI, keduanya menegaskan dukungamn atas upaya mendorong masyarakat melakukan pemilahan sampah plastik di rumah agar dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang untuk menghasilkan produk-produk berkualitas. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi dalam pemilahan sampah pribadi dan rumah tangga dalam jangka panjang akan memberikan dampak signifikan dalam pengurangan sampah secara nasional dan global. Mari menjadi inspirasi dalam melakukan pilah sampah dan daur ulang serta mulailah menjadi #recyclingHeroes. (OL-14)
Wirausaha kecil dan menengah terus didukung untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan yaitu dengan turut mengurangi kemiskinan dan polusi plastik di Indonesia.
Sampah rumah tangga itu diletakkan di bahu jalan hingga menggunung. Bau busuk sampah langsung menyeruak di sekitar lokasi tersebut.
Amorepacific berkomitmen dan merasa bertanggung jawab atas dampak plastik terhadap lingkungan.
Pada 2023, Indonesia berhasil mengurangi sampah plastik yang berakhir di laut dari 615.674 ton pada 2018 menjadi 359.061 ton, atau turun signifikan sebesar 41,68%.
Upaya tampil glowing idealnya disertai dengan langkah-langkah menjaga kelestarian bumi. Berikut kiat untuk mewujudkannya.
Pada 2019 lahirlah Biopac sebagai produk kemasan berbasis rumput laut yang dapat digunakan untuk berbelanja, bungkus makanan, dan berbagai kegunaan lainnya.
TPA Samosir dibangun di lahan seluas 10 Ha sudah mencapai 100 persen dengan pagu senilai Rp29 M lebih.
Pemerintah juga memberikan insentif berupa penghargaan publikasi untuk kinerja yang baik dalam pengelolaan sampah plastik.
WARGA Denpasar, Bali, mulai gencar menjalankan konsep Teba Modern untuk pengelolaan sampah organik. Teba Modern dikenalkan pada masyarakat Denpasar oleh komunitas Malu Dong,
Bank sampah menghadapi sejumlah tantangan. Antara lain, kurangnya kurangnya pembeli tetap bahan daur ulang serta keterbatasan kapasitas pengelolaan sampah dan keterampilan bisnis.
Kerja kolaboratif ini akan dilakukan antara Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dengan Fakultas Ilmu Terapan Telkom University.
Dia melihat upaya warga mengelola sampah organik dan anorganik menjadi barang bermanfaat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved