Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
LSM Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengingatkan pemerintah akan pentingnya pengolahan limbah medis, khususnya ketika proram vaksinasi nasional berlangsung.
Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung mengungkapkan, limbah medis bukan hanya berpotensi merusak lingkungan. Lebih jauh dari itu, botol bekas vaksin justru bisa berpotensi memunculkan masalah baru, yakni vaksin palsu.
"Sebenarnya, yang riskan dari limbah medis di masa pandemi ini adalah botol vaksin. Apalagi ada rencana vaksin mandiri," kata Sawung kepada Media Indonesia, Rabu (17/2).
Botol vaksin rawan disalahgunakan untuk membuat vaksin palsu yang akan dijual ke tempat yang akan menyelenggarakan vaksin mandiri. Dari pengalaman lalu, vaksin palsu beredar di tempat vaksin swasta atau mandiri. Karenanya, ia mengimbau agar pemerintah benar-benar memerhatikan pengolahan limbah medis, khususnya botol bekas vaksin.
"Cara memusnahkannya sebenarnya mudah. Dibawa khusus dan dihancurkan dulu. Botol kacanya sih bisa diolah lagi," ucapnya.
Ia mengakui, terdapat sejumlah tantangan dalam pengolahan limbah medis, yakni saat pemilahan pengangkutan, dan pembiayaannya. "Pengangkutan ini masalahnya adalah sedikit, tapi banyak titik dan jauh ke tempat pengolahan," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, pengolahan limbah medis dapat dilakukan dengan menciptakan sinergi di berbagai sektor. "Untuk saat ini perlu juga di dalam bagian satgas, baik di pusat dan di daerah, ada yang menangani limbah medis, terutama untuk yang isolasi mandiri. Ini bisa memanfaatkan personil dinas lingkungan hidup, kebersihan untuk operasionalnya," bebernya.
Sebelumnya, Sekretaris Utama LIPI, Nur Tri Aries Suestiningtyas menyampaikan bahwa di Indonesia timbulan limbah medis termasuk masker dan Alat Pelindung Diri (APD) tercatat telah mencapai 1.662 ,75 ton pada Maret sampai September 2020.
“Ini harus menjadi perhatian kita bersama baik peneliti, penggiat dan juga sektor lingkungan hidup atas dampak buruk yang ditimbulkan oleh limbah medis terhadap lingkungan,” pungkasnya. (H-2)
Rabies berbeda dari banyak infeksi lain, sebab menurut WHO perkembangan penyakit klinis rabies dapat dicegah melalui imunisasi tepat waktu bahkan setelah terpapar agen penular.
Para profesor kesehatan masyarakat Israel menyatakan gencatan senjata adalah satu-satunya cara untuk melindungi bayi di Gaza dan Israel dari epidemi polio.
Kombinasi vaksinasi pada usia muda dan deteksi dini rutin pada wanita yang sudah berhubungan seks akan mampu menurunkan kejadian kanker serviks.
Vaksin polio tidak memiliki laporan KIPI atau kejadian setelah imunisasi serius.
Kemenkes RI menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis Bagi Jamaah Haji dan Umrah.
Baru 144 Pemda yang telah mengeluarkan Instruksi Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio serta Surat Keputusan (SK) untuk Tim/Satgas/Pokja PIN Polio.
Sebuah studi menunjukan selama pandemi Covid-19 terjadi peningkatan rawat unap untuk remaja berusia 12 hingga 17 tahun karena gangguan makan.
Dari pemilihan Donald Trump hingga Pandemi global Covid-19, berikut adalah beberapa prediksi kartun The Simpson yang sudah lama tayang dan jadi ada di dunia nyata.
TINGGINYA nilai jatuh tempo utang di 2025 disebabkan dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) untuk memenuhi kebutuhan yang menggelembung saat Indonesia dilanda pandemi covid-19
SAYA mengikuti Global Health Security Conference (Konferensi Ketahanan Kesehatan Global) di Sydney, Australia, 18 sampai 21 Juni 2024
Jika terjadi pandemi terjadi atau wabah besar di suatu negara maka pemerintah negara tersebut harus menyerahkan patogen yang menjadi penyebab pandemi ke WHO.
Di samping PABS hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pendanaan dan transfer teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved