Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

UI Targetkan Uji Coba Vaksin Merah Putih pada Manusia Juli 2021

Faustinus Nua
05/1/2021 07:00
UI Targetkan Uji Coba Vaksin Merah Putih pada Manusia Juli 2021
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8).(ANTARA/Dhemas Reviyanto )

Universitas Indonesia (UI) menargetkan uji coba vaksin Covid-19 Merah Putih dilakukan pada Juli 2021. Paltform vaksin yang akan dilakukan uji coba adalah vaksin jenis DNA.

"Semoga sih bulan Juli bisa uji coba pada manusia, itu kalau bisa cepat," ujar koodinator dan peneliti utama tim pengembangan vaksin Covid-19 UI Budiman Bela kepada Media Indonesia, Senin (4/1).

Baca juga: Ini Rincian Jumlah Vaksin yang Diterima 32 Provinsi

Dia mengatakan pada pertengahan tahun 2021 kalau bukan uji coba vaksin pada manusia, minimal bisa melakukannya pada hewan primata. Mengingat saat ini, pihaknya sudah mengembangkan vaksin dengan platform DNA pada tahap proof of concept atau pembuktian respons imun yang disutikan pada hewan.

"Sekarang, yang kami lakukan kan hewanya belum diinfeksi virus jadi cuma melihat antibodinya terbetuk. Kalau kita mau melihat beneran dia menangkal infeksi kan kita harus coba infesikan hewan itu misalnya terutama primata atau ada yang namanya sirian hamster ya, itu sejenis tikus begitu," tambahnya.

Meski demikian, Budiman mengatakan kesiapan uji coba pada manusia atau hewan sangat bergantung pada kesiapan industri farmasi dan dukungan pemerintah. Dalam hal ini, menurutnya, industri farmasi di Indonesia belum terbiasa atau berpengalaman terhadap jenis vaksi tersebut. Vaksin yang sudah terbiasa diuji coba atau digunakan adalah vaksin sejenis Sinovac yang dibuat dengan platform atau metode virus yang telah dilemahkan (inactivated virus).

Untuk dukungan dari pemerintah tentu saja uji coba tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi, saat ini ada 6 institusi di Tanah Air yang juga mengembangkan vaksin Merah Putih.

"Kan vaksin Merah Putih itu kan banyak sekali di Indonesia, ada 6 institusi. Bisa saja punya kami tidak terpilih untuk didukung. Jadi kalau tidak terpilih tentu kami akan berjalan lebih lambat dibanding yang lain karena tentu harus cari funding dll," jelasnya.

Dengan demikian, dia mengharapkan kerja sama dengan industri farmasi dan dukungan pemerintah bisa berjalan lancar. Hal itu akan menetukan progres pengembangan vaksin buatan Anak Bangsa. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya