Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Dikti: Belum ada Kandidat Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis 3

Suryani Wandari
06/12/2020 09:05
Dikti: Belum ada Kandidat Vaksin Merah Putih Masuk Uji Klinis 3
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8)(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

Setelah ditemukannya sejumlah masalah dalam uji klinis obat covid-19 yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), sampai saat ini perguruan tinggi negeri yang terletak di Surabaya, Jawa Timur ini belum terdapat keputusan lanjutan apakah akan melakukan pengujian ulang atau dicabut.

"Saya tidak mendengar ada issue dicabut," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nizam. Nizam, Sabtu (5/12).

Selain obat covid-19, Unair tengah mengembangkan dua vaksin covid-19 sekaligus. Kedua vaksin tersebut adalah vaksin Merah Putih dan Oral.

Baca juga: PPNI Catat 2 Ribu Perawat Sembuh dari Covid-19

Ia menjelaskan, jika memang statusnya sebagai obat maka harus melalui tahapan uji klinis dan penggunaannya harus diresepkan dokter. Tetapi jika sebagai supplement izinnya sebagai makanan/minuman suplemen dari badan POM. "Meski sama2 dari badan POM tapi uji/syaratnya berbeda," katanya.

Saat ini menurut Nizam, pengembangan vaksin dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi dan Lembaga riset, seperti halnya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), hingga Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Masing-masing pun memiliki pendekatan yang berbeda.

Namun ia menerangkan beberapa PTN dan lembaga riset tersebut belum memasuki uji klinis 3, kecuali Universitas Padjadajaran yang telah melakukan uji klinis untuk vaksin Sinovac.

"Sejauh yang saya ketahui belum ada yang memasuki uji klinis, hanya Universitas Padjadjaran yang telah melakukan uji klinis tahap 3 untuk vaksin dari Sinovac," terangnya.

Universitas Padjadjaran menjadi perguruan tinggi satu-satunya yang ditunjuk PT. Bio Farma sebagai pelaksana uji klinis vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan Sinovac Biotech, Tiongkok.

Dilansir dari laman unpad.go.id, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof. Kusnandi Rusmil mengatakan semua relawan yang berjumlah 6.250 orang sudah selesai disuntik dan sejauh ini keluhan yang muncul hanya panas ringan dan sedikit bengkak atau disebut efek lokal.

Sampai sekarang pihaknya belum mengeluarkan laporan secara resmi mengenai keamanan vaksin tersebut. Data keamanan vaksin Covid-19 ini telah diserahkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kemarin. Sedangkan data mengenai imunogenisitas dan efikasi baru dilaporkan setelah hasil uji klinis selesai dilakukan sekitar awal 2021 mendatang. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya