Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DI masa pandemi ini, sesuai anjuran dari pemerintah masyarakat diminta lebih banyak melakukan aktivitas di rumah atau stay at home dan untuk itu akan lebih banyak berinteraksi dengan peralatan gadget mereka, baik komputer, laptop, televisi, hingga telepon genggam.
Hal tersebut akan sangat berisiko pada kesehatan mata. Salah satunya adalah dengan meningkatnya kasus computer vision syndrome di masa pandemi Covid-19.
Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Manado, dr Novita S Satolom SpM, mengatakan dengan melakukan kegiatan di rumah saja, setiap kegiatan menjadi sangat berhubungan dengan gadget atau gawai. Mulai dari belajar, sekolah, hingga mencari hiburan pun dilakukan secara online. Hal ini tentu saja membuat penggunaan gawai selama pandemi yang sangat tinggi.
“Tentu saja, ini akan membuat mata bekerja menatap gadget menjadi sangat lama sehingga menimbulkan computer vision syndrome,” ungkap dr Novita di sela Webinar Health Talk Siloam Hospitals Manado, Jumat (28/8).
Dokter Novita menjelaskan computer vision syndrome adalah kelelahan mata akibat penggunaan perangkat digital dan menunjukan gejala masalah mata yang terjadi penggunaan beragam gadget, seperti komputer, laptop, tablet komputer, televisi, dan juga telepon genggam, yang berlebihan.
Alhasil, akan membuat mata bekerja lebih keras. Belum lagi dengan mata yang tidak terkoreksi dengan tepat, dan postur tubuh tidak tepat saat melihat. Gejala tersebut dapat berupa mata terasa panas, mata merah, mata kering, dan mata berair.
Tidak hanya itu, gejala gejala yang lainnya bisa seperti penglihatan yang ganda, myopia, hingga pusing. Menurut dr Novita, ada lima hal yang membuat ketegangan mata. Pertama, jangan menggunakan kacamata dengan ukuran lama walaupun kacamata tersebut masih nyaman digunakan.
Kedua, pencahayaan, tidak hanya gelap tapi pencahayaan yang terlalu terang pun dapat menimbulkan ketegangan mata. Ketiga, selalu memakai monitor lama, hal ini karena pada monitor lama tidak ada pengaturan yang dapat menyesuaikan dengan pencahayaan.
Keempat, hindari duduk seperti kura-kura. Sedangkan yang terakhir adalah duduk yang terlalu dekat dengan layar juga menyebabkan ketegangan pada mata.
Hal ini, terjadi karena pada saat melihat gadget mata menjadi kurang berkedip. Apabila pada biasanya berkedip setiap 15-20 menit, namun, saat menggunakan gadget menjadi lebih lama 5-7 menit dari biasanya.
Ditambah lagi, efek blue light atau sinar biru yang dipancarkan oleh gadget sehingga menyebabkan mata lelah hingga keparahan bisa menyebabkan kerusakan pada retina. Untuk menghindari computer vision syndrome perlu dilakukan aturan 20-20-20. Pahami aturan ini adalah 20 menit beristirahat, melihat sesuatu dalam jarak 20 kaki atau sekitar 6 meter setiap 20 menit sekali.
“Selain itu, posisi duduk juga sangat mempengaruhi pada saat melihat gadget. Posisi yang baik menurutnya adalah posisi layar horizontal dengan mata hingga mencapai sudut 30 derajat. Serta, menurunkan tingkat pencahayaan menjadi lebih nyaman di mata,” tutup dr Novita. (RO/OL-09)
Gangguan pada perkembangan fisik anak usia dini menjadi salah satu hal yang bisa terjadi akibat screen time berlebihan
Bagaimana solusinya? Berikut langkah-langkah agar laptop kita berlari kencang.
Jika anak tidak boleh memegang handphone, orangtuanya juga harus begitu, harus sama perlakuannya. Jangan anaknya diharuskan begini, tapi orangtuanya begitu.
PENANAMAN kedisiplinan terhadap anak dalam memanfaatkan teknologi, merupakan bagian upaya pemenuhan hak anak, untuk mendapatkan perlindungan pada proses tumbuh kembangnya.
Demi perkembangan anak, Asmirandah dan suami sepakat untuk membatasi waktu anak mereka menggunakan gawai.
Membiarkan anak terlalu sering menggunakan gawai dapat dengan mudah membuat mereka terpapar konten-konten yang dapat merusak pada moralitas.
Orangtua disarankan melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam.
Perlindungan lengkap selama 12 bulan gratis untuk produk yang dibeli dengan stiker Blibli.
Orang tua seharusnya jadi role model penggunaan internet dan jangan sampai orang tua tidak paham dan paham konten yang diberikan anak.
DI bulan Juli 2024 ini Xiaomi Redmi Note 13 5G turun harga 1 jutaan dari harga resminya. Ingin tahu spesifikasi Xiaomi Redmi Note 13? Berikut spesifikasi dan harga terbaru per Juli 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved