Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
DIASPORA NTT Paulus Doni memiliki mimpi besar mengangkat komoditas dari Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekaligus memberdayakan masyarakat di wilayah tersebut.
Bekerja sama dengan Founder Kopi in Town Pasar Pagi Mangga Dua, Mikhael Rudy, mereka membangun sebuah ekosistem baru untuk memasarkan komoditas Lembata dengan tiga fokus utama yakni nilai ekonomi, nilai budaya dan nilai kemanusiaan.
“Kalau kita bicara mau mengangkat satu wilayah yang dalam tanda petik berada dalam posisi ekonomi masih dibilang jauh dari rata-rata nasional, sebenarnya yang kita butuh adalah akses modal, akses informasi, dan akses pasar, dan kami sedang mencoba untuk membangun sebuah ekosistem yang menitikberatkan ketiga hal ini,” kata pria yang karib disapa Polce Ruing saat di temui di Kopi in Town, Minggu (21/4).
Baca juga : Ekonomi NTT Triwulan IV 2023 Tumbuh Sebesar 4,14%
Polce menjabarkan, Lembata merupakan wilayah yang memiliki ragam komoditas mulai dari kopi, ikan hingga wastra, namun kurang terekspos sehingga tidak cukup meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Belum lagi, kurangnya literasi bisnis yang dimiliki masyarakat Lembata kerap dimanfaatkan sejumlah oknum. Dalam kasus wastra misalnya Polce mengatakan masih ada oknum yang hanya mementingkan diri sendiri dengan memperkaya diri dan tidak berpihak kepada para penenun.
“Ada oknum-oknum yang ngerti harga pasar (kain tenun Lembata) secara nasional maupun internasional, namun mereka membeli di penenun ini dengan rendah harga dan menjualnya berkali-kali lipat. Jadi dia beli harga misalnya Rp500 ribu tapi dia jual misalnya di Sarinah (Jakarta) hingga puluhan juta bisa mencapai Rp12 juta itu kan enggak ada nilai kemanusiaannya,” tutur Polce.
Baca juga : Insan Bumi Mandiri dan ASEAN Foundation Berdayakan Penenun di Alor NTT
Karenanya, ekosistem baru pun dicanangkan Polce bersama Rudy. Lewat ekosistem yang direncanakan dapat berjalan tahun ini, nantinya diharapkan akan membawa ragam komoditas Lembata ke Jakarta yang menjadi salah satu market utama tetapi dengan menerapkan prinsip kemanusiaan.
Untuk tahap awal, Komoditas Lembata nantinya bakal di perkenalkan di Kopi in Town Pasar Pagi Mangga Dua. Polce berjanji tidak akan membeli barang-barang dari penenun atau petani dengan harga rendah, sistem bisnis dipastikan akan berlangsung secara terbuka.
“Ekosistem baru ini nanti akan menerapkan sistem keterbukaan, jadi konsep bisnisnya kami akan hitung semua, harga pasarnya berapa, harga produksi berapa, setelah menemukan kesepakatan nanti kita bagi sesuai kesepakatan, jadi semua dilakukan secara terbuka antara pasar, penenun atau petani dan pemodal,” tukasnya.(M-3)
Saat ini, terpantau pelayanan solar subsidi di Kabupaten Sikka berjalan normal tidak mengalami kendala maupun antrian yang mengular.
Berangkat dari permasalahan tersebut, Binus School Simprug bersama Happy Hearts Indonesia bekerja sama membangun pendidikan sejak kanak-kanak di NTT melalui kelompok Bersama Untuk Bangsa.
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak meresmikan pengoperasian 2.664 titik air atau sumur bor di seluruh Indonesia, termasuk 389 titik air di NTT.
KEBAKARAN hebat terjadi di kompleks pertokoan Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Selasa 30 Juli 2024 sekitar pukul 07:30 Wita.
Pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Poco Leok, Flores, NTT, bakal berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi setempat.
Fokus desain Eni Joe adalah menciptakan suasana resor yang dihadirkan melalui penggunaan kain Endek Bali dengan beragam warna.
Eni Joe berkomitmen untuk mempromosikan budaya Indonesia dengan beragam cara, salah satunya dengan ikut melestarikan dan mendukung perkembangan wastra Indonesia.
DALAM merayakan HUT yang ke-54 tahun, Media Indonesia kembali mengadakan Festival Kopi Nusantara. Tidak hanya mencicipi kopi, kehadiran tenun NTT Ayo Tupas juga menarik perhatian pengunjung.
Salah satunya dengan ikut melestarikan dan mendukung perkembangan Wastra Indonesia baik di kancah Nasional maupun Internasional.
L'Indonésie au Carrousel du Louvre” yang merupakan sebuah program debut Best of Indonesia itu menghadirkan pameran foto bertajuk “Borobudur” dan wastra tenun-tenun Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved