Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Pintar Kelola Keuangan untuk Tabungan di Hari Tua

Akmal Fauzi
27/7/2024 05:04
Pintar Kelola Keuangan untuk Tabungan di Hari Tua
Konsuemen melakukan pembayaran dengan uang digital.(Antara/Novrian Arbi)

MENGELOLA keuangan yang baik akan menjamin masa depan Anda. Karena itu literasi keuangan perlu dilakukan agar menambah wawasan dalam mengatur strategi persiapan hari tua nanti.

Palagi, saat ini kemudahan dalam mengelola keuangan dibantu dengan perkembangan teknologi seperti adanya bank digital. Penggunaan teknologi harus diimbangi juga dengan keputusan finansial yang tepat. 

Chief Marketing Officer (CMO) Maucash, Indra Suryawan menegaskan adanya bank digital dapat membantu pebisnis mengembangkan usaha mereka. 

Baca juga : Audit Eksternal, SMK-PP Kementan Raih Sertifikat SMAP SNI ISO 37001:2016

“Hal itu sejalan dengan upaya kami untuk meningkatkan inklusi keuangan agar dapat mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih cepat, tepat namun tetap aman,” katanya dalam kegiatan ‘Cerdas Kelola Keuangan: Lifestyle dan Bisnis dengan Aplikasi Digital’.

Ia mencatat hingga 12 Juli 2024, jumlah penyelenggara fintech peer-to-peer lending atau fintech lending yang berizin dan diawasi OJK adalah sebanyak 98 perusahaan, salah satunya Maucash. Sementara yang ilegal cukup banyak juga. 

Karena itu, ia mengimbau masyarakat selalu berhati-hati dalam menggunakan fintech ilegal, salah satunya dengan memahami ciri-cirinya dan tidak tergiur dengan janji manis. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, masyarakat dapat terhindar dari jerat utang dan praktik-praktik yang merugikan. 

Baca juga : Nilai Transaksi Digital Meningkat, Penggunaan Kartu Menurun

Sementara itu Chief Digital Business Officer Bank Saqu Angela Lew Dermawan menjelaskan pihaknya menyadari fenomena dissaving, dimana masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk menabung, namun mereka tetap mengeluarkan uang. 

“Kami mengajak masyarakat untuk mengembalikan kebiasaan menabung menjadi lebih menyenangkan lewat fitur menabung otomatis,” katanya.

Dengan mengalokasikan sebagian penghasilan untuk tabungan memiliki berbagai manfaat sehingga dapat mengatur keuangan dengan lebih bijak, melatih disiplin dan hemat, serta membangun dana darurat untuk mengatasi kebutuhan tak terduga. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya