Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PEMERINTAH bakal mengevaluasi pemberian fasilitas fiskal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bisa bersaing dengan Special Economic Zone (SEZ) Johor yang digarap oleh Malaysia dan Singapura.
“Kita harus compete dengan SEC yang baru. Kita harus desain ulang (KEK) Batam lagi supaya kompetitif,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Kamis (25/7).
Evaluasi fiskal yang bakal dilakukan di antaranya ialah terkait insentif tax holiday, tax allowance yang akan diberikan dan diberlakukan di KEK Batam. Itu juga terkait dengan persoalan non fiskal seperti permasalahan visa, hingga tenaga kerja asing yang bekerja di KEK Batam.
Baca juga : Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Evaluasi itu juga sedianya berangkat dari masukan yang diberikan oleh penanam modal kepada pemerintah. Susi, sapaan karib Susiwijono memastikan, masukan itu akan menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam mengevaluasi kebijakan untuk KEK Batam. Apalagi saat ini para penanam modal tengah banyak menaruh perhatian di kawasan tersebut.
“Sebenarnya di KEK itu sudah kita istimewakan semuanya, perlakuannya khusus di situ. Karena KEK itu kan ultimate facility kita. Jadi memang fasilitas utama kita dorong semua di KEK, tapi ternyata itu saja tidak cukup, ternyata ada faktor lain di luar itu,” jelasnya.
“Contoh, mereka (investor) membandingkan tarif listrik dan tarif air yang di Batam, kita harus hitung ulang, karena kalau tidak, ya kita tidak kompetitif lagi,” tambah Susi.
Baca juga : Kepala BP Batam dan Menteri Besar Johor Sepakat Majukan Perekonomian
Sebelumnya, Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Zulkarnaen Koto melakukan kunjungan ke Badan Pengusahaan Batam. Kunjungan dilakukan untuk menggali lebih dalam secara faktual tentang kendala yang dihadapi BP Batam dan pelaku usaha sebagai bagian dari upaya pembuatan kajian penyederhanaan perizinan di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) dan KEK di Batam.
“Melalui pertemuan ini, kami ingin BP Batam dan pelaku usaha yang hadir untuk dapat menyampaikan kendala yang terjadi di lapangan sehingga memudahkan kami untuk menyusun kajian kepada Bapak Presiden RI,” kata Zulkarnaen.
“Harapan kami, dengan kajian yang akan kami sampaikan berdasarkan kondisi faktual di lapangan ini akan lahir berbagai kebijakan pendukung yang semakin memudahkan investor dalam bisnisnya sekaligus kebijakan yang dapat mengembangkan ekonomi masyarakat Batam,” pungkasnya. (Mir/Z-7)
AGENDA hilirisasi yang dijalankan pemerintah saat ini dinilai terlalu eksklusif dan minim melibatkan masyarakat lokal. Itu termasuk dalam pelibatan rantai pasok,
Program dari presiden terpilih, Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis harus menjadi perhatian karena butuh biaya yang tidak sedikit.
ANALIS kebijakan ekonomi Apindo Ajib Hamdani memaknai pelantikan tiga wakil menteri (wamen) oleh Presiden Joko Widodo untuk memuluskan transisi pemerintahan kepada Prabowo Subianto.
Hashim Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran tidak ingin dan tidak akan menaikkan utang negara tanpa menaikkan pendapatan.
KOMISI XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) mendorong agar pemerintahan baru dengan serius mempertimbangkan ketahanan fiskal yang sehat dan kredibel.
Proses perpanjangan kontrak didasarkan banyak pertimbangan, salah satunya target dan rencana Macan Kemayoran naik level pada musim depan.
Dalam sambutannya, Dato' Onn Hafiz Ghazi secara gamblang memuji kerja keras Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di Batam pada 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved