Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
BP Tapera menyelenggarakan evaluasi kinerja bank penyalur Pembiayaan Tapera Periode 1 dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Periode Q-2 Tahun 2024 pada 22-23 Juli 2024 di Jakarta.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk mendorong perbaikan berkelanjutan dalam kualitas Pembiayaan Tapera dan FLPP agar lebih banyak masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dapat menerima manfaat dari program ini.
BP Tapera memberikan apresiasi kepada 37 bank penyalur yang terdiri dari 6 bank Himbara, 30 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan 1 bank swasta yang telah berkontribusi dalam penyaluran pembiayaan rumah bagi MBR.
Baca juga : Sama-sama Bantu MBR Punya Rumah, Apa Bedanya Tapera dan FLPP?
Hingga Juni 2024, realisasi pembiayaan Tapera mencapai 2.558 unit (29,34%) dari target 8.717 unit, yang terdiri dari 7.525 unit untuk penyaluran baru dan 1.192 unit dari penerbitan efek terhadap realisasi akad tahun 2023.
Sementara itu, realisasi pembiayaan FLPP mencapai 107.070 unit (64,50%) dari target 166.000 unit.
Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho meminta bank penyalur untuk melakukan verifikasi ketepatan sasaran dengan cermat agar penerima manfaat benar-benar berasal dari MBR yang membutuhkan rumah.
Baca juga : BP Tapera Genjot Penyaluran FLPP 2023
Heru juga menekankan pentingnya kerjasama selektif dengan pengembang untuk memastikan bahwa rumah yang dibangun layak huni dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Bank penyalur diminta untuk memastikan akad pembiayaan hanya dilakukan pada lokasi perumahan yang aman dari bahaya bencana dan pada rumah yang sudah selesai dibangun serta siap huni sesuai regulasi,” tegas Heru.
Deputi Komisioner Bidang Pemanfaatan Dana Tapera Sid Herdi Kusuma menyampaikan apresiasinya atas capaian yang baik dari bank penyalur Pembiayaan Tapera dan FLPP pada periode yang dievaluasi.
Baca juga : Gema Tapera Digelar 3 Hari di Kantor Kemenag
BP Tapera memberikan penghargaan kepada bank penyalur dalam berbagai kategori yang diserahkan oleh Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera, Doddy Bursman, bersama dengan Kepala Divisi Pemantauan dan Evaluasi Bank Penyalur, Muhammad Nauval Al-Ammari, Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan, Alfian Arif, Kepala Divisi Pengelolaan Dana Tapera dan Dana Lainnya, Regi Fachriansyah, serta narasumber dari Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR.
Bank BTN menerima penghargaan sebagai bank penyalur pembiayaan FLPP dengan capaian tertinggi pada Q-2 2024 dengan 54.312 unit rumah, diikuti oleh BTN Syariah dengan 21.215 unit, dan BRI dengan 8.051 unit.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada 12 bank penyalur dengan capaian komitmen di atas 100% pada Q-2 2024, termasuk BTN Syariah, Bank BJB Syariah, Bank Sumsel Babel, dan lainnya.
Bank BJB mendapatkan penghargaan atas implementasi Quick Response Code (QRC) terbanyak, sementara Bank Sumut Syariah dan BTN Syariah menerima penghargaan untuk tingkat keterhunian tertinggi pada Q-2 2024.
Bank Sumut Syariah juga diakui sebagai bank penyalur pembiayaan FLPP terbaik periode Q-2 2024. Bank BTN diakui sebagai bank penyalur pembiayaan Tapera terbanyak pada Periode 1 2024, sementara BPD Kalsel dinobatkan sebagai bank penyalur pembiayaan Tapera terbaik Periode 1 berdasarkan nilai skoring hasil evaluasi. (RO/Z-10)
pemerintah harus segera menambah kuota Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi dari Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 2024.
Kepastian kuota tambahan FLPP juga berhubungan dengan kepercayaan publik terhadap program pemerintahan mendatang.
Pemerintah sedang berupaya mendorong terbentuknya dana abadi perumahan untuk mengatasi backlog rumah yang saat ini mencapai 12,7 juta unit.
Kuota pembiayaan rumah bersubsidi pada 2024, sebanyak 166 juta unit, diperkirakan akan habis pada Agustus mendatang.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) memberikan penjelasan terkait kecilnya jumlah pengembalian simpanan peserta Tapera
Penyaluran kredit dan pembiayaan pada semester pertama 2024 tercatata sebesar Rp352,06 triliun
CIMB Niaga Syariah menggandeng fasilitas kesehatan untuk memberi kemudahan dalam pembiayaan jasa Kesehatan.
Pemanfaatan aplikasi kasir digital merupakan salah satu solusi untuk mengoptimalkan kegiatan operasional dari sebuah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
Di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayan usaha.
Kementerian Koperasi dan UKM mendorong lembaga pengelola bank sampah di seluruh Indonesia untuk bisa mendapatkan legalitas atau badan hukum seperti koperasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved