Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PARA menteri kabinet dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dianggap tak kompak perihal pembatasan pembelian bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto meminta Kepala Negara menertibkan koordinasi dan komunikasi para menteri agar tidak ada perbedaan pernyataan terkait kebijakan yang sama.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan untuk mengatasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2024, pemerintah menargetkan pengetatan penggunaan BBM subsidi pada 17 Agustus mendatang. Namun, dua menteri lainnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan belum ada kepastian soal pembatasan pembelian pertalite dan solar.
"Pemerintah harusnya berkoordinasi dengan baik sebelum mewacanakan soal ini ke publik. Jangan sampai tidak terlihat kompak," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (12/7).
Baca juga : 17 Agustus 2024, Pemerintah Rilis BBM Jenis Baru Bioetanol
Mulyanto menuturkan dengan adanya wacana pembatasan distribusi BBM yang simpang siur, dikhawatirkan hal tersebut akan membingungkan masyarakat dan berpotensi menimbulkan spekulasi harga di lapangan. Wakil ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI itu meminta pemerintah untuk membuat rumusan kriteria yang jelas perihal kendaraan yang dapat dan tidak dapat membeli BBM subsidi ini.
"Hal ini agar tidak ada pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan dari kebijakan pembatasan BBM bersubsidi," ucapnya.
Dihubungi terpisah, direktur eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai dengan adanya pernyataan menteri-menteri yang simpang siur soal pembatasan pembelian BBM subsidi menandakan belum ada keputusan yang solid.
Baca juga : Kementerian BUMN Masih Menunggu Penugasan Pembatasan BBM Subsidi Mulai 17 Agustus 2024
"Mungkin masih dikaji dampak dan konsekuensi serta ongkos politiknya, sehingga belum ada keputusan yang pasti," bilangnya.
Di satu sisi, Fabby berpandangan pembatasan distribusi BBM menjadi pilihan yang realistis ketimbang menaikan harga pertalite atau solar. Asal pengendalian penjualan BBM tertuju pada kepada kelompok sasaran yang layak menerima subsidi.
"BBM bersubsidi sewajarnya untuk masyarakat tidak mampu yang membutuhkan bantuan pemerintah, misalnya BBM untuk angkutan umum, bukan kendaraan pribadi," katanya.
Baca juga : Ini Penyebab Program Bioetanol yang Diluncurkan Jokowi Masih Mandek
Fabby juga angkat bicara perihal rencana pemerintah yang akan merilis BBM jenis baru yakni kandungan rendah sulfur dalam minyak solar dengan menggunakan bahan bakar nabati bioetanol pada 17 Agustus mendatang. Menurutnya, sesuai dengan peraturan menteri (permen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), BBM yang dijual di Indonesia seharusnya minimal berstandar Euro IV sejak 2018 lalu. Namun nyatanya, lebih dari 90% BBM yang beredar standarnya Euro II, dengan kandungan sulfur yang tinggi.
"Jadi, BBM dengan kualitas yang lebih tinggi dengan kadar sulfur rendah sudah jadi kewajiban negara dan tidak boleh ditunda-tunda," terangnya.
Fabby juga menuturkan belum ada kepastian dengan penyediaan BBM rendah sulfur setara standar Euro IV dapat cepat menggantikan pertalite, mengingat BBM tersebut Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang harganya diatur pemerintah.
"Apakah hal itu bisa menggantikan pertalite sepenuhnya di tahun depan, sampai hari ini belum jelas," pungkasnya. (Ins/Z-7)
THARIQ Halilintar dan Aaliyah Massaid melangsungkan pernikahan di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Jumat (26/7). Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Indonesia mengecam dibunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, dengan serangan rudal yang ditembakkan drone di kediamannya di Teheran, Iran.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan penyelenggaraan sidang kabinet perdana di Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih menunggu kesiapan sarana dan prasarana.
Presiden Joko Widodo menekankan bahwa transformasi digital khususnya di bidang ekonomi dan keuangan adalah hal yang sangat krusial.
Ade Irfan juga menyampaikan bahwa saat ini sejumlah kementerian sudah mengatur jadwal perpindahan ASN ke IKN.
Jokowi telah memenuhi janjinya untuk berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum HUT Ke-79 RI. Kehadiran Presiden Jokowi di IKN sekaligus mengawasi langsung penyelesaian pembangunan IKN.
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan bahwa Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR sekaligus Ketua DPP PDIP Said Abdullah yang mengusulkan Revisi UU MD3
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menepis kabar Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (Perppu MD3) sudah disiapkan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, mengkritik Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 yang mengatur larangan penjualan rokok secara eceran per batang.
DPR mengingatkan pemerintah agar menepati janji bonus kepada pemain dan pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-19 usai meraih juara pada Piala AFF U19 2024.
Pimpinan TNI semestinya menjadi garda terdepan dalam menekankan profesionalitas militer serta memberi demarkasi agar militer fokus dengan fungsi pertahanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved